Rafifa Bilqis
Pentingnya Penerapan Proteksi Radiasi Sebagai Upaya Pencegahan Efek Stokastik dan Deterministik
Eduaksi | 2023-06-03 23:41:58Keselamatan radiasi merupakan tindakan yang dilakukan sebagai upaya perlindungan bagi pasien, pekerja, anggota masyarakat, dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi. Radiasi merupkan gelombang elektromagnetik dan partikel bermuatan yang disebabkan energi yang dimilikinya mampu mengionisasi objek yang dilaluinya.
Apabila terkena paparan radiasi dapat menimbulkan efek stokastik dan deterministic. Efek stokastik merupakan efek yang timbul dikarenakan fungsi dosis radiasi dan tidak mengenal ambang. Efek stokastik timbul setelah melalui masa tenang yang lama, tingkat efek yang diderita tidak tergantung pada dosis radiasi serta tidak ada penyembuhan dengan cara instan, contohnya seperti kanker, leukimia, dan penyakit keturunan. Sedangkan efek deterministic adalah efek yang tingkat keparahannya bervariasi berdasarkan dosis dan hanya terjadi apabila dosis ambang dilampaui. Efek deterministik timbul beberapa saat setelah terkena radiasi, namun efek deterministik dapat melalui proses penyembuhan spontan, contohnya seperti luka bakar, katarak, kelainan kongenital, dll. Sehingga tujuan dari Proteksi radiasi sendiri merupakan upaya untuk mencegah efek deterministic dan memperkecil efek stokastik.
Sebagai bentuk implementasii proteksi radiasi, terdapat 3 prinsip yang harus dilakukan, yakni :
1. Justifikasi : mempertimbangkan dengan maksimalkan manfaat daripada resiko
2. Optimisasi : usahakan dosis yang digunakan menggunakan dosis serendah mungkin atau biasa disebut dengan prinsip ALARA (as low as reasonably achievable)
3. Limitasi : tidak melampaui batas dosis yang telah direkomendasikan oleh ICRP untuk lingkungan tertentu.
Selain menerapkan 3 prinsip tersebut, terdapat alat pelindung sebagai alat penunjang proteksi radiasi, yang berfungsi untuk pelindung diri dari paparan radiasi, yakni dengan menggunakan alat pelindung diri sebagai berikut :
1. Pendose
Pendose merupakan alat dosimeter perorangan yang berfungsi sebagai alat pengukur paparan radiasi perorangan
2. Apron
Apron merupakan alat pelindung radiographer yang menutupi bagian dada hingga lutut. Apron terbuat dari timbal yang memiliki ketebalan 0,2mm sampai 0,25mm untuk pemeriksaan radiodiagnostik.
3. Gonad
Gonad merupakan alat pelindung diri yang melindungi tubuh bagian bawah pada pinggul (sistem reproduksi). Ketebalan gonad sekitar 0,2mm sampai 0,25mm dengan bahan dasar timbal yang digunakan dalam pemeriksaan radiodiagnostik
4. Tiroid
Tiroid merupakan alat pelindung yang digunakan untuk menutupi bagian leher yang berfungsi melindungi kelenjar gondok (tyroid). Tyroid ini memiliki ketebalan 1mm dengan bahan timbal
5. Sarung tangan Pb
Sarung tangan dengan bahan timbal ini merupakan alat pelindung diri petugas radiasi yang menutupi tangan mencakup area pergelangan hingga jari-jari tangan. Sarung tangan Pb ini digunakan untuk fluroskopi serta harus memberikan kesetaraan atenuasi paling sedikit 0,25 mm Pb
6. Kaca Mata Pb
Kaca mata Pb digunakan sebagai alat pelindung mata para petugas radiographer. Kaca mata ini terbuat dari timbal (Pb) dengan ketebalan 1mm
7. Tabir Pb
Tabir Pb merupakan alat pelindung yang digunakan oleh radiographer yang dilapisi bahan yang setara 1mm Pb. Ukuran dari tabir Pb ini memiliki tinggi 2m, lebar 1m, yang dilengkapi dengan kaca intip yang memiliki ketebalan 1mm Pb
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
