Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nafila Putri

Artificial Intelligence: Membantu atau Menggantikan?

Eduaksi | Saturday, 03 Jun 2023, 19:43 WIB

Artificial Intelligence (AI) merupakan kecerdasan buatan dalam bidang teknologi yang dikhususkan guna memecahkan masalah terkait kecerdasan manusia, pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola. Dalam perkembangannya kecerdasan buatan ini dapat mempelajari lebih cepat melalui data dan saat ini telah bertebaran diterapkan dalam bidang kehidupan karena memberikan respon layaknya manusia. Sistem ini dikatakan cerdas kerena belajar dari berbagai data (teks, audio, atau video). Repositori data besar ini memungkinkan sistem AI untuk belajar dari data melalui berbagai metode komputasi seperti pembelajaran mesin dan pembelajaran mendalam. Asisten percakapan dalam artificial intelligence saat ini menganalisis sejumlah permintaan besar (dan permintaan yang diulang) untuk memberi pengguna respons dan rekomendasi kueri yang dipersonalisasi Mesin yang memiliki kemampuan untuk belajar dari data besar, dan memperbarui prediksi dan tindakannya, terdiri dari sistem kecerdasan buatan.

Menurut Mc Leod dan Schell, kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. Manusia belajar dan memperoleh pengetahuan dari pengalaman karena kemampuannya berpikir dan bernalar, sedangkan komputer belajar dengan algoritma dengan penerapan TIK dalam pendidikan, metode belajar-mengajar telah mengalami perubahan yang luar biasa. Pembelajaran bermedia teknologi dianggap meningkatkan hasil belajar melalui lingkungan di mana interaksi siswa dengan materi pembelajaran, teman sekelas, atau guru dimediasi oleh teknologi. Dalam lingkup Pendidikan penggunaan AI berperan dalam banyak aspek salah satunya penggunaan voice assistant. Tekonologi AI ini memiliki kemampuan dengan mengandalkan fungsi suara sebagai pusat interaksi dan komunikasi. Voice asistent umum dikenal seperti Google Assistant (Google), Siri (Apple), Cortana (Microsoft), dan lainnya. Fungsi ini mempermudah siswa untuk menemukan artikel, contoh soal, hingga buku pembelajaran sesuai dengan kata kunci yang disebutkan. Tentunya akan sangat memudahkan siswa untuk belajar mandiri tanpa perlu pendampingan mentor/guru.

Smart Content merupakan teknologi AI yang berfungsi membagi dan menemukan konten materi dan buku digital yang sudah dirpogram secara virtual Contoh umum penerapan teknologi ini terdapat di berbagai perpustakaan digital saat ini, baik di sekolah, perguruan tinggi, maupun perpustakaan umum. Salah satu penerapan perpustakaan digital diterapkan pula di Universitas Airlangga yaitu e-library yang memiliki fungsi pencarian artikel, jurnal, dan buku terbitan dari berbagai penerbit diseluruh dunia.

Perzonalized Learning memungkinkan para siswa atau pengguna mendapatkan layanan layaknya asisten pribadi. Salah satu contoh penerapannya yaitu Khan Academy, Duolingo, Ruanguru, dan lainnya. AI juga akan memberikan rekomendasi konten, memberitahu jadwal belajar pengguna, dan berbagai fungsi penting lainnya. AI akan belajar untuk mengoptimalkan cara belajar pengguna agar proses belajar bisa lebih baik dan efektif.

Selanjutnya, Automatic Assessment adalah seperti fitur pembuatan kuis dan koreksi otomatis. Penggunaan fitur ini memudahkan guru dan tutor menyiapkan dan mengadakan kuis maupun ulangan secara mudah dan praktis. Guru dan tutor tidak perlu lagi harus membuat soal dan mengoreksi soal secara manual. Saat ini guru tidak lagi perlu repot megoreksi dan menilai secara manual hasil kuis dan ulangan siswa. Semua sudah dikerjakan oleh sistem AI yang telah diprogramkan.

Chat GPT merupakan singkatan dari Generative Pre-trained Transformer merupakan salah satu model Machine Learning yang dibangun dengan menggunakan bahasa alami atau bahasa yang digunakan oleh manusia sehari-hari. Biasanya penggunaan bahasa alami ini akan erat kaitannya dengan chatbot maupun asisten virtual yang memerlukan komunikasi dengan manusia. menggunakan dataset yang berukuran besar. Hanya saja Chat GPT di training menggunakan data yang berupa bahasa manusia sehari-hari. Tujuannya adalah agar sistem yang dibangun dapat memahami dan merespons bahasa manusia secara alami. Chat GPT dapat digunakan untuk membantu pengguna dengan berbagai tugas, termasuk menjawab pertanyaan, memberikan saran, memecahkan masalah, dan lain sebagainya.

Secara keseluruhan, Artificial Intelligence (AI) dapat berperan dalam membantu manusia atau dalam beberapa kasus menggantikan tugas-tugas tertentu. Perannya tergantung pada konteks dan implementasinya. AI dapat membantu manusia dengan memperluas kemampuan mereka dalam berbagai bidang. Tidak hanya dalam bidang Pendidikan, namun bidang kesehatan, sosial ekonomi. AI juga membantu dalam penelitian, mengidentifikasi pola dan tren yang sulit dipahami oleh manusia. Di beberapa kasus, AI juga dapat menggantikan tugas-tugas rutin dan berulang yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Contohnya, dalam bidang Pendidikan yang telah dibahas sebelumnya, robot AI dapat menggantikan pekerja manusia dalam melaksanakan tugas-tugas penyedia pembelajaran yang repetitif dan berpotensi membosankan. Dalam beberapa pekerjaan administratif, AI juga dapat digunakan untuk otomatisasi tugas-tugas seperti pengolahan data atau pengaturan janji. Namun, meskipun AI dapat menggantikan tugas-tugas tertentu, kemampuan manusia seperti kreativitas, empati, pemahaman konteks, dan pengambilan keputusan yang kompleks masih sangat berharga dan sulit digantikan sepenuhnya oleh AI. Dalam banyak kasus, kolaborasi antara manusia dan AI dapat menghasilkan hasil terbaik, dengan AI membantu dalam tugas-tugas yang dapat diotomatisasi dan membebaskan manusia untuk fokus pada aspek-aspek yang membutuhkan pemikiran kritis dan keterampilan unik

Writter: Nafila Putri

Instansi: PDB Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image