Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Galuh Bonita

Bahayakah Radiasi?

Eduaksi | 2023-06-02 20:59:47
Credit: Zzmedical

Ramai streotip yang mengatakan bahwa radiasi dapat menyebabkan kemandulan pada manusia, pernyataan itu tidak sepenuhnya salah, yang salah adalah menggenalisir sepenuhnya bahwa radiasi sama sekali tidak aman. Faktanya dalam dunia medis, radiasi memang memiliki kemungkinan menyebabkan kemandulan, namun hal itu dapat terjadi apabila radiasi diberikan dengan dosis yang tinggi secara terus menerus. Dosis tinggi disini maksudnya adalah pemberian dosis diatas nilai batas dosis (NBD) yang telah ditetapkan oleh International Committee on Radiological Protection (ICRP).

ICRP sendiri merupakan organisasi non-pemerintah international independen yang didirikan pada 1925, ICRP mengembangkan, memelihara, menguraikan standar, undang-undang dan pedoman mengenai perlindungan radiologis.

Sadarkah kita bahwa sebagai manusia kita pasti akan selalu berhadapan dengan radiasi, misal seperti radiasi pada hp, namun apakah hp dapat menyebabkan kemandulan? Pertanyaan ini muncul karena kekhawatiran masyarakat. Pemakain hp secara terus menerus menyebabkan hp terasa panas, selain itu umumnya masyarakat selalu menyimpan hp di saku dekat dengan alat vital.

Panasnya hp ini disebabkan karena adanya reaksi kimia yang terjadi dalam baterai, bukan karena gelombang radio.

Penelitian dari Georgetown University telah berpendapat bahwa meskipun gelombang radio termasuk gelombang elektromagnetik, yang berbahaya tetaplah sinar X bukan gelombang radio.

Jadi dapat kita simpulkan bahwa radiasi pada smartphone atau hp masih tergolong aman untuk tubuh manusia.

Lalu bagaimana dengan radiasi pada pemeriksaan X-Ray atau CT- Scan?

Pemeriksaan X-Ray atau CT-Scan membantu mendiagnosis cedera yang terjadi pada tulang dan sendi sebelum dilakukan pemeriksaan lanjut oleh dokter. Pada pemeriksaan X-Ray dan CT-Scan terdapat kolimator yang berfungsi untuk mengatur luas paparan radiasi, kolimator ini berguna untuk meminimalisir dosis yang diberikan kepada pasien. Selain itu dosis radiasi yang akan diberikan pada tubuh manusia telah disarankan oleh ICRP dan telah ditetapkan dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (PERKA BAPETEN) NO 4 TAHUN 2020.

Meskipun demikian perlu kita ketahui beberapa dampak buruk lainnya yang dapat ditimbulkan oleh radiasi, antara lain, kemerahan pada kulit (eritema), rambut rontok (epilase), penurunan jumlah sel darah, katarak, kanker, bahkan sampai kematian.

Untuk mencegah hal diatas pada pasal 17 PERKA BAPETEN telah menetapkan persyaratan proteksi radiasi, diantaranya, justifikasi, optimisasi, dan limitasi dosis. Proteksi radiasi ini sangat berguna untuk melindungi pekerja radioterapi, pasien, hingga lingkungan dari paparan ionisasi radiasi. Selain mengacu pada 3 syarat proteksi di atas, terdapat hal-hal yang dapat kita lakukan untuk proteksi diri dari dampak radiasi ketika melakukan pemeriksaan X-Ray atau CT-Scan, untuk pekerja radioterapi, gunakanlah alat pelindung diri (APD) seperti apron, termoluminisensi (TLD), survey meter, kaca mata, hingga handscoon, selain itu jangan lupa untuk melakukan cek kesehatan secara berkala.

Untuk pasien hal yang dapat dilakukan adalah penggunaan apron sebagai alat pelindung diri, dan jangan lupa untuk melepaskan perhiasan yang menempel pada tubuh, ataupun benda asing lain yang mengganggu ketika pemeriksaan berlangsung, karena hal itu akan sangat mempengaruhi hasil citra.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya