Percekcokan Antara Penggemar K-Pop dan Anime di Media Sosial
Info Terkini | 2023-06-02 16:33:26Memasuki era Society 5.0 ini membuat kehidupan kita tidak dapat dijauhkan dari teknologi. Hal tersebut tentu memberikan banyak manfaat, seperti dimudahkannya akses ke berbagai hal, termasuk hiburan. Saat merasa bosan, kita dapat mencari hiburan di internet atau media sosial dengan mudah, dimanapun dan kapanpun.
Hiburan sendiri hadir dalam berbagai bentuk, sesuai dengan selera individu masing-masing. Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan K-Pop dan Anime, bukan? K-Pop adalah salah satu genre musik paling populer di Korea Selatan, sedangkan Anime adalah gaya animasi yang berasal dari Jepang, digambar menggunakan tangan atau teknologi komputer. Keduanya memiliki basis penggemar yang cukup besar. Penggemar K-Pop kerap disebut dengan 'K-Popers', dan penggemar Anime akrab dipanggil dengan sebutan 'wibu'.
Sayangnya, sikap toleransi akan kegemaran masing-masing masih sulit diterapkan oleh segelintir orang. Hal ini dibuktikan dengan seringnya ditemukannya percekcokan antara K-Popers dan wibu di media sosial. Mereka saling mengejek kegemaran masing-masing dengan merendahkannya. K-Popers mengejek kegemaran para penggemar anime dengan mengatakan bahwa mereka no life karena menyukai hal yang tidak nyata atau berbentuk 2D. Sebaliknya, wibu atau penggemar anime juga mengejek K-Popers dengan mengatakan bahwa idol kegemaran mereka merupakan plastik. Padahal, menyukai Anime/2D dan juga K-Pop tidak ada masalahnya karena itu merupakan salah satu gerakan apresiasi seni. Dengan saling mengejek satu sama lain, hanya akan melukai dan merugikan banyak pihak, termasuk para animator yang sudah bekerja keras untuk menciptakan animasi tersebut, serta para idol yang dikatakan plastik hanya karena Korea Selatan merupakan negara yang terkenal akan operasi plastik wajahnya.
Alangkah baiknya apabila kita dapat saling menghargai satu sama lain. Apabila ada hal yang perlu diperdebatkan, sebaiknya bawalah argumen yang relevan dengan masalah yang ada. Pasalnya, percekcokan antara penggemar K-Pop dan Anime di media sosial sering diawali dengan salah satu pihak yang mulai mengejek kegemaran pihak lainnya, padahal masalah yang dibahas tidak ada sangkut pautnya dengan kegemaran mereka. Indonesia adalah negara majemuk, sudah seharusnya kita terbiasa dengan perbedaan dan menanamkan sikap toleransi pada diri kita. Dengan adanya toleransi, maka perselisihan dan perpecahan dapat dihindari. Dunia pun akan menjadi lebih tenang dan harmonis tanpa adanya perkelahian.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.