Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nesha Atria Navyra

FOMO: Bagaimana Rasa Takut Ketinggalan Mempengaruhi Kehidupan Kita

Gaya Hidup | Friday, 02 Jun 2023, 14:17 WIB

Di era digital yang terus berkembang pesat seperti sekarang, ada banyak hal yang dapat mengganggu perhatian kita. Salah satunya adalah FOMO atau Fear of Missing Out (Rasa Takut Ketinggalan). FOMO telah menjadi perasaan yang umum dirasakan oleh banyak orang, terutama di kalangan generasi milenial dan Z. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa sebenarnya FOMO, mengapa hal itu begitu populer, dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan kita.

FOMO adalah perasaan cemas atau takut bahwa orang lain sedang mengalami pengalaman yang lebih baik, lebih menarik, atau lebih berarti daripada yang kita alami saat ini. Ini sering kali dipicu oleh paparan terhadap kehidupan yang diunggah di media sosial, di mana orang-orang hanya memamerkan momen terbaik dan terindah dari kehidupan mereka. Sebagai hasilnya, orang-orang sering merasa tertekan untuk terus-menerus memeriksa media sosial agar tidak melewatkan sesuatu yang penting atau menarik. Sebagai hasil dari kemajuan teknologi dan internet, fenomena ini telah mengarahkan manusia pada ketergantungan terhadap kebutuhan akan komunikasi. Individu yang mengalami gangguan kecemasan sosial ini sering merasakan perasaan inferioritas, penyalahgunaan, dan kecemasan karena takut akan penilaian orang lain.

FOMO telah menjadi begitu populer karena berbagai alasan. Pertama, perkembangan teknologi dan penetrasi media sosial memungkinkan orang untuk terhubung dengan orang lain dan berbagi pengalaman secara instan. Hal ini menciptakan persepsi bahwa ada begitu banyak hal yang sedang terjadi di sekitar kita dan kita harus tetap up-to-date agar tidak ketinggalan. Situs-situs media sosial telah menjadi faktor utama yang berperan dalam meningkatnya sensasi FOMO. Orang-orang mengalami perasaan negatif dan emosi yang tidak menyenangkan karena merasa cemburu terhadap postingan dan kehidupan orang lain. Media sosial telah menciptakan lingkungan yang mudah diakses dan pusat bagi individu yang ingin tahu apa yang sedang dilakukan orang lain pada saat itu.Selain itu, FOMO mungkin juga timbul karena adanya kebutuhan manusia untuk sosialisasi dan keinginan untuk merasa terhubung. Melihat teman atau orang lain yang terlibat dalam kegiatan yang menarik dapat memicu rasa ingin tahu dan keinginan untuk ikut serta dalam pengalaman tersebut.

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fsgtuniversity.ac.in%2Fblogs%2Ffomo-fear-of-missing-out%2F&psig=AOvVaw0oh_siza2HGHD8LtYSap-3&ust=1685776422753000&source=images&cd=vfe&ved=0CBEQjRxqFwoTCMiZk9mEpP8CFQAAAAAdAAAAABAE

FOMO dapat memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan kita. Pertama, itu dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berkepanjangan. Terus-menerus merasa perlu untuk memeriksa media sosial dan terhubung dengan kehidupan orang lain dapat mengganggu ketenangan pikiran dan merusak keseimbangan emosional. Selain itu, FOMO dapat mengganggu produktivitas dan fokus kita. Alih-alih fokus pada tujuan dan kegiatan yang penting bagi kita, kita bisa tergoda untuk membandingkan diri kita dengan orang lain dan merasa perlu untuk terus-menerus terlibat dalam apa yang mereka lakukan.

Lalu muncul pertanyaan, Bagaimana mengatasi FOMO? Meskipun FOMO dapat sulit untuk dihindari sepenuhnya, ada beberapa langkah yang dapat kita ambil untuk mengatasi rasa takut ketinggalan ini. Pertama, penting untuk menyadari bahwa apa yang kita lihat di media sosial hanyalah gambaran selektif dari kehidupan orang lain dan tidak merepresentasikan keseluruhan kenyataan. Selanjutnya, kita dapat membatasi waktu yang dihabiskan untuk memeriksa media sosial dan mengalihkan fokus kita ke kegiatan yang memberikan kepuasan pribadi dan meningkatkan kualitas hidup kita. Mengembangkan minat dan hobi baru, mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman, serta mempraktikkan kehadiran mental dapat membantu mengurangi perasaan FOMO.

Dapat diambil kesimpulan bahwa, FOMO telah menjadi fenomena yang populer dalam era digital ini. Meskipun tidak sepenuhnya dapat dihindari, kita dapat mengatasi dampak negatifnya dengan menyadari perangkapnya dan mengambil langkah-langkah untuk memprioritaskan kesejahteraan pribadi. Menghargai dan memanfaatkan momen di dalam hidup kita sendiri adalah kunci untuk menemukan kebahagiaan yang sejati dan melawan FOMO yang terus mengintai.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image