Menjelajahi Tantangan Ekonomi Global di Tahun 2023
Bisnis | 2023-06-02 13:00:47Oleh:Nurila Yuni Hafsari (141221197)
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga
Isu Ekonomi menjadi perhatian utama bagi setiap negara di dunia. Kondisi ekonomi yang buruk dapat berdampak luas bagi kehidupan masyarakat, seperti pengangguran, kemiskinan, dan ketidakstabilan harga. Isu ekonomi juga menjadi fokus utama dalam pembangunan suatu negara. Beberapa isu ekonomi yang terjadi di 2023 diantaranya:
Adanya pandemi COVID-19 dan pemulihan ekonomi pasca pandemi. Meskipun vaksinasi telah dilakukan di berbagai negara, pandemi COVID-19 tetap menjadi isu yang signifikan dalam perekonomian global pada tahun 2023. Beberapa negara masih mengalami lonjakan kasus baru dan varian baru yang muncul, yang dapat menghambat pemulihan ekonomi. Upaya pemulihan ekonomi melalui paket stimulus, reformasi kebijakan, dan dukungan fiskal tetap menjadi fokus utama bagi banyak pemerintah di seluruh dunia.
Selanjutnya, ketidakpastian politik dan perdagangan. Ketidakpastian politik dapat berdampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi global. Pemilihan umum, perubahan kebijakan, dan ketegangan geopolitik antara negara-negara dapat mempengaruhi perdagangan internasional dan investasi. Konflik dagang antara beberapa negara juga berdampak pada aliran barang dan jasa, menciptakan ketidakpastian bagi pelaku ekonomi.
Adanya perubahan dalam hubungan dagang internasiona. Perjanjian dagang dan kerja sama regional terus mengalami perubahan pada tahun 2023. Beberapa negara telah merundingkan atau memodernisasi perjanjian perdagangan mereka, sedangkan yang lain telah mengalami ketegangan perdagangan yang meningkat. Selain itu, negara-negara sedang berusaha mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan global, mengutamakan produksi dalam negeri, dan mencari kesempatan baru untuk kerja sama ekonomi.
Selain itu, adanya revolusi evolusi teknologi dan perubahan pasar tenaga kerja. Perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan teknologi blockchain terus mengubah dunia bisnis dan pasar tenaga kerja. Di tahun 2023, perubahan ini terus berlanjut dan menciptakan tantangan serta peluang baru bagi perekonomian global. Sementara beberapa industri mengalami transformasi digital yang cepat, sektor-sektor lain menghadapi ancaman terhadap lapangan kerja tradisional akibat otomatisasi dan penggantian oleh robot.
Yang terakhir yaitu isu tentang krisis lingkungan dan perubahan iklim. Krisis lingkungan dan perubahan iklim semakin menjadi perhatian utama pada tahun 2023. Negara-negara di seluruh dunia semakin berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mempercepat transisi ke energi terbarukan. Tantangan ini menciptakan dampak ekonomi yang signifikan, termasuk dalam sektor energi, transportasi, dan industri. Namun, perubahan ini juga dapat mendorong inovasi dan pembentukan pasar baru dalam ekonomi hijau.
Resesi global akan terjadi pada tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh inflasi dan kenaikan suku bunga yang disebabkan oleh ketegangan geopolitik dan perubahan iklim. Konflik antara Rusia-Ukraina juga berkontribusi pada penurunan ekonomi global.Di Indonesia, inflasi juga menjadi masalah serius. Diprediksi bahwa tingkat inflasi akan mencapai 6% pada akhir tahun ini. Resesi akan memperburuk kesenjangan antara kaya dan miskin di Indonesia.
Kesimpulan nya tahun 2023 membawa sejumlah tantangan ekonomi global yang perlu diatasi. Pandemi COVID-19 terus menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pemulihan ekonomi, sementara ketidakpastian politik, perubahan dalam hubungan dagang internasional, revolusi teknologi, dan masalah lingkungan juga berdampak signifikan.
Namun, dalam tantangan ini, juga terdapat peluang untuk inovasi, Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk memprioritaskan pengembangan infrastruktur yang dapat membantu meningkatkan ekonomi dalam jangka panjang.
Dalam konteks Indonesia, langkah konkret diperlukan dari pemerintah untuk mendukung UMKM, seperti memberikan akses ke pasar global, pelatihan, dan bantuan modal untuk meningkatkan daya saing.
Pemerintah juga harus memperkuat kerja sama dengan negara lain untuk menjaga stabilitas ekonomi global dan mengurangi dampak resesi ekonomi pada Indonesia, kerja sama internasional, dan pembentukan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa depan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.