Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nasywa Azzahra Kamal

Memperoleh Secure Attachment pada Anak dengan Ibu yang Bekerja

Parenting | Thursday, 01 Jun 2023, 20:33 WIB

Rancangan Undang Undang Kesejahteraan Ibu dan anak (RUU KIA) sudah resmi menjadi RUU Inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang telah masuk dalam daftar RUU Program Legislasi Nasional (Prolegnas) pada tahun 2023. Pada pasal 4 ayat (2) dan pasal 5 ayat (1) dan (2) RUU KIA, cuti melahirkan diperpanjang menjadi minimal 6 bulan dari yang awalnya hanya selama 3 bulan (Jelita, 2023). Hidayat Nur Wahid, salah satu anggota DPR-RI Komisi VIII dari FPKS yang membidangi isu terkait dengan perempuan dan anak berpendapat bahwa beliau mendukung RUU KIA ditetapkan karena undang-undang tersebut fokus pada 1000 hari pertama kehidupan anak, di mana orang tua dapat fokus pada masa “golden age” anak yang dapat mengurangi kemungkinan anak mengalami stunting, serta dapat berkontribusi agar terciptanya generasi yang berkualitas (HNW: RUU Kesejahteraan Ibu Dan Anak (KIA) Harus Perkuat Ketahanan Keluarga, 2023).

Source: Halodoc

Pola relasi antara ibu dan anak pada masa bayi sampai kanak-kanak sangat penting, karena akan menentukan bagaimana pola kepribadian dan relasi antar-pribadi sang anak saat dewasa (John & Cenceng, 2015). Pola kedekatan ini dimulai sejak bayi lahir kedunia. Menurut Ainsworth (dalam Belsky, 1988) hubungan kelekatan antara ibu dan sang bayi berkembang pada tahun-tahun pertama kehidupannya. Kelekatan (attachment) merupakan kecenderungan untuk mendapatkan kedekatan dengan orang lain dan kepuasan dalam hubungan tersebut (Ainsworth dalam Ervika, 2005). Kelekatan antara sang pengasuh bukanlah suatu hal yang akan terjadi secara alamiah, hal tersebut memerlukan proses untuk mencapai kelekatan yang diinginkan. Menurut Bowlby, pola kelekatan (attachment style) merupakan hasil dari suatu interaksi yang terus berulang dari caregiver (Papalia & Martorell, n.d.). Maka dari itu, untuk mencapai ‘kelekatan’ yang diinginkan, sang ibu perlu meluangkan banyak waktu dan memberikan banyak perhatian kepada sang anak.

Lalu, apa yang akan terjadi jika caregiver atau sang ibu sudah menjalin pola kelekatan yang baik dengan anak? Maka sang anak akan mempunyai karakter secure attachment. Secure attachment ini terbentuk akibat interaksi yang intens antara orang tua dengan bayinya, bayi akan merasa mendapatkan cinta dan kasih sayang, selain itu bayi akan selalu mencari kenyamanan dan pertolongan pada sang ibu. Bayi dengan secure attachment akan memiliki sifat yang fleksibel dan lebih tangguh dalam menghadapi stres. Saat caregiver pergi meninggalkannya, bayi akan menangis, tetapi mereka akan mudah ditenangkan saat caregiver kembali karena merasa sudah mendapatkan kenyamanan yang mereka butuhkan (Papalia & Martorell, n.d.). Selain itu, bayi yang memiliki karakteristik secure attachment akan merasa nyaman jika ditinggalkan bersama orang asing dalam jangka waktu tertentu, walaupun begitu, mereka akan lebih memilih untuk berada dekat dengan caregiver atau sang ibu dengan menunjukkan senyum, menyapa dan berusaha mendekati sang ibu. Hal ini diakibatkan karena responsifitas dan kesediaan caregiver dalam menanggapi dan menjaga bayi.

Jika dilihat dari dampak secure attachment pada saat anak menginjak masa remaja, mereka akan mudah menjalin pertemanan yang stabil dengan teman-teman di sekitarnya, mereka juga akan terintegrasi secara sosial dengan baik. Selain itu, dalam masa dewasa mereka cenderung memiliki kualitas hubungan yang stabil dengan pasangannya. Maka dari itu, agar terciptanya pola secure attachment yang baik pada anak, diperlukannya kehadiran sang ibu dalam masa-masa golden age anak. Dengan diperpanjangnya cuti melahirkan bagi ibu yang bekerja, tentu akan membantu terciptanya karakteristik anak bangsa yang lebih baik.

Daftar pustaka

Ervika, E. (2005). Kelekatan (Attachment) Pada Anak.

HNW: RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Harus Perkuat Ketahanan Keluarga. (2023).

Jelita, C. (2023, January 31). RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak Masuk Prolegnas 2023 : Menalar Cuti Melahirkan Selama 6 Bulan. Advokat Konstitusi. https://advokatkonstitusi.com/ruu-kesejahteraan-ibu-dan-anak-masuk-prolegnas-2023-menalar-cuti-melahirkan-selama-6-bulan/

John, P., & Cenceng, B. ). (2015). PERILAKU KELEKATAN PADA ANAK USIA DINI. In Cenceng Perilaku Kelekatan Anak Usia Dini Lentera: Vol. IXX (Issue 2). https://en.wikipedia.org/wiki/John_Bowlby.

Papalia, D. E., & Martorell, G. (n.d.). Experience human development.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image