Rentannya Informasi Palsu, Disinformasi dan Hoax Sebab Literasi yang Kurang
Pendidikan dan Literasi | 2023-06-01 15:31:29Pada saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan pesat. Salah satunya yaitu pada perkembangan teknologi informasi. Berkembangnya teknologi informasi tersebut memberikan akses yang sangat mudah dan luas untuk menerima informasi yang lebih terjamin. Namun, fenomena ini menjadi salah satu tantangan bagi masyarakat mengenai kurangnya literasi. Literasi merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh setiap individu. Kurangnya literasi pada masyarakat, menyebabkan informasi yang didapat tidak dipahami dengan benar seperti rentannya informasi palsu, disinformasi dan juga hoax.
Rentannya informasi palsu, disinformasi dan juga hoax merupakan suatu sikap masyarakat yang menerima bahkan menyebarkan informasi secara mentah. Maka, untuk mengatasi sikap tersebut diperlukan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan budaya literasi. Literasi dapat dilakukan dengan menggunakan logika. Logika merupakan salah satu cabang dari filsafat ilmu yang mempunyai peran cukup penting. Dalam filsafat ilmu, logika dapat membantu kehidupan sehari - sehari dengan berpikir secara rasional. Penerapan logika dalam penerimaan informasi seseorang dilakukan untuk memahami dan mengkaji suatu informasi sebelum disebarkan.
Selain itu, informasi palsu, disinformasi dan hoax sangat berdampak, tidak hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri. Hal ini akan berhubungan pada isu - isu global. Pada isu - isu global yang jika diterima masyarakat merupakan informasi yang tidak benar, akan berdampak pada hubungan internasional antar negara. Dampak yang diterima dapat berupa dampak negatif yang menyebabkan hubungan diplomasi bahkan kerja sama antar negara akan merenggang. Selain itu, juga akan menyebabkan kerusakan reputasi suatu negara di hadapan negara lain.
Sosial media juga merupakan suatu paltform utama yang menjadi munculnya berbagai informasi. Banyaknya masyarakat yang saat ini tidak membaca informasi secara detail menyebabkan disinformasi. Seperti, berita luar negeri yang disajikan dalam bentuk tulisan. Berita yang disajikan dalam bentuk tulisan ini biasanya mempunyai judul yang tabu. Judul tersebut dapat mengecoh masyarakat yang tidak mau membaca isi dari tulisan tersebut, yang menyebabkan disinformasi. Hal ini, akan menjadi informasi palsu jika penyebaran informasi tersebut tidak dipahami dengan benar dan berdampak buruk terhadap reputasi suatu negara.
Menarik kesimpulan dari hal - hal di atas, meningkatkan budaya literasi pada masyarakat sangat diperlukan. Mengingat bagaimana masyarakat yang menerima informasi luar secara mentah. Namun tidak hanya literasi yang diperlukan, tetapi logika untuk membantu masyarakat berpikir rasional dalam memahami informasi yang tersebar. Literasi dan logika akan berkaitan dan membantu untuk mengurangi bahkan mencegah penyebaran informasi palsu, disinformasi dan juga hoax.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.