Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alikha Nurannisa

Kecerdasan Buatan dalam Bidang Medis: Meningkatkan Perawatan Kesehatan melalui Sinergi

Teknologi | Thursday, 01 Jun 2023, 14:58 WIB

Dalam era ini, teknologi berkembang dengan pesat untuk menciptakan inovasi yang mempermudah tugas manusia. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi bukti konkret dari kemudahan yang kita rasakan seiring dengan kemajuan teknologi. Bidang medis pun telah mengadopsi AI untuk meningkatkan efisiensi dalam diagnosis, pengobatan, maupun pemantauan pasien. Kemampuan AI dalam melakukan pembelajaran mesin atau machine learning memungkinkannya mengelola algoritma, mengenali pola, dan terus-menerus "belajar" dari pengalamannya sendiri. Akibatnya, dunia medis telah merasakan manfaat AI dalam diagnosis dan tata laksana kasus-kasus klinis. Dengan menggunakan AI, indikasi spesifik penyakit pada pasien dapat diukur dengan cepat dan efisien, melampaui keterbatasan waktu yang dibutuhkan apabila dilakukan oleh tenaga manusia.

tampilan website pathai.com

Pemanfaatan AI dalam praktik medis di beberapa rumah sakit sudah menerapkan robot dan AI untuk membantu tenaga medis. Salah satu contoh yang mencolok adalah Watson for Oncology, sebuah sistem AI yang dikembangkan oleh IBM. Sistem ini menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis data medis, artikel jurnal, dan catatan pasien. Watson for Oncology membantu dokter dalam memberikan rekomendasi pengobatan berdasarkan bukti dan penelitian terbaru untuk pasien kanker. Platform AI lainnya, yaitu PathAI, membantu patolog dalam menganalisis sampel jaringan dan mendiagnosis penyakit berdasarkan pola gambar. AI yang digunakan oleh PathAI dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sel-sel serta struktur jaringan pada gambar histologi. Penerapan AI dalam bidang medis telah meningkatkan akurasi diagnosis, mengurangi kesalahan medis, mempercepat penelitian, dan memberikan perawatan yang lebih personalisasi kepada pasien.

Dengan berbagai keuntungan yang disuguhkan oleh teknologi AI, muncul kekhawatiran akan ancaman terhadap profesi dokter. Beberapa berpendapat bahwa AI dapat menggantikan dokter secara keseluruhan. Meskipun AI dapat memberikan intervensi yang cepat, penting untuk menekankan bahwa peran AI dalam bidang medis masih terus berkembang dan harus selalu digunakan sebagai alat bantu bagi para profesional kesehatan. AI tidak dapat menggantikan aspek seni, sosial, dan empati yang dimiliki oleh seorang dokter. Meskipun AI memiliki banyak manfaat dalam bidang medis, dokter tetap menjadi aset tak ternilai karena kemampuan mereka dalam memberikan perawatan holistik, berinteraksi secara manusiawi, dan menerapkan pengetahuan dan pengalaman klinis mereka dalam mengelola situasi yang kompleks dan unik. Kombinasi antara keahlian dokter dan teknologi AI dapat menciptakan sinergi yang kuat untuk kemajuan dalam bidang medis.

Alikha Nurannisa Alfatih, Teknik Biomedis, Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image