Ketimpangan di Sektor Industri Beras: Pengusaha Besar yang Membeli Semua Resource Pasar Di
Bisnis | 2023-06-01 10:27:12Sektor industri beras merupakan salah satu sektor vital dalam perekonomian suatu negara. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan adanya ketimpangan yang semakin meningkat antara pengusaha kecil dan pengusaha besar di sektor ini. Salah satu faktor yang menyebabkan ketimpangan ini adalah praktik pengusaha besar yang membeli semua resource dan pasar distribusi, memberikan mereka keunggulan kompetitif yang sulit diatasi oleh pengusaha kecil. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dampak negatif dari praktik ini dan mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi ketimpangan ekonomi yang terjadi.
Pengusaha besar yang menguasai semua resource di sektor industri beras menciptakan hambatan bagi pengusaha kecil untuk memperoleh akses yang adil ke sumber daya tersebut. Mereka memonopoli lahan pertanian, infrastruktur, dan peralatan yang penting dalam produksi beras. Akibatnya, pengusaha kecil menghadapi kesulitan dalam memperluas usaha mereka dan memenuhi permintaan yang meningkat.
Dengan menguasai pasar distribusi, pengusaha besar dapat mengendalikan aliran beras dari petani ke konsumen. Mereka dapat memanfaatkan kekuatan pasar mereka untuk menetapkan harga jual beras, yang dapat merugikan pengusaha kecil yang harus membeli beras dari mereka dengan harga yang tinggi. Pengusaha kecil juga menghadapi hambatan dalam memasarkan produk mereka secara luas karena pengusaha besar telah menguasai jalur distribusi yang penting.
Pengusaha kecil dalam sektor industri beras seringkali tidak dapat bersaing secara adil dengan pengusaha besar yang memiliki kekuatan finansial yang lebih besar. Pengusaha besar dapat memanfaatkan skala ekonomi dan sumber daya yang melimpah untuk menghasilkan beras dengan biaya yang lebih rendah, sementara pengusaha kecil harus menghadapi biaya yang lebih tinggi. Ketimpangan ini menghambat perkembangan usaha kecil dan merugikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Ketika pengusaha besar menguasai semua resource dan pasar distribusi, inovasi dan keberagaman dalam industri beras terancam. Pengusaha kecil seringkali menjadi sumber inovasi baru dan variasi produk yang menarik bagi konsumen. Namun, ketika pengusaha kecil terpinggirkan, hal ini menghambat perkembangan industri secara keseluruhan dan mengurangi pilihan yang tersedia bagi konsumen.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mengatakan, rasio kewirausahaan Indonesia berada di level 3,74%. Rasio ini menunjukkan bahwa Indonesia masih dikatakan kurang jika dibandingkan dengan sebagian dari negara-negara maju yang telah mencapai angka 12%. Sudah seharusnya kita mendukung para pengusaha baik itu yang baru merintis usahanya sampai pengusaha yang sudah sukses memiliki nama sebagai contoh pada para pengusaha beras ini. Pengusaha kecil sampai menengah dengan pemikiran maupun mindset yang bagus akan survive maupun bertahan di industri beras ini.
Pemerintah harus mengambil peran yang aktif dalam mengatur pasar industri beras untuk mencegah praktik monopoli dan oligopoli yang merugikan pengusaha kecil. Banyak pengusaha kecil yang mengalami kebangkrutan di bisnis maupun usaha beras ini tidak kurang dari mereka yang langsung menutup maupun beralih bisnis dari yang awalnya menjual maupun membeli padi selanjutnya di olah menjadi beras sekarang beralih ke bisnis lainnya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.