Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Elsyahfitri Choir

Demam Super, OMG Hingga Darari di Tengah Gempuran Kemajuan Teknologi dan Dampaknya Terhadap Wawasan

Pendidikan dan Literasi | Thursday, 01 Jun 2023, 02:27 WIB
source : Youtube TREASURE Official

Dewasa ini banyak dijumpai fenomena anak-anak di usia remaja mulai melupakan budaya asli Indonesia. Banyak sekali remaja di luar sana yang suka membuat konten mengikuti trend yang sedang viral di media sosial. Tak terkecuali trend menarikan sebagian tarian dari lagu-lagu K-Pop di berbagai platform sosial media. Mereka semua berbondong-bondong melakukan DC (Dance Challenge) yang sedang viral. Bahkan anak-anak yang baru menginjak usia remaja sangat mahir melakukannya jika dibandingkan dengan yang berusia lebih tua darinya.

Beberapa dari mereka bahkan mengenal dengan baik penyanyi dari lagu yang dibawakan. Mengikuti kesehariannya, mempelajari hal-hal yang biasa mereka lakukan. Tanpa sadar mereka mempelajari sebuah budaya baru. Indonesia memang dikenal dengan penduduknya yang ramah dan terbuka dengan hal-hal baru. Contoh nyatanya adalah remaja SMA yang saat ini lebih suka mengenakan pakaian seperti artis korea. Idol K-Pop membawa pengaruh yang amat besar dan signifikan terhadap perubahan kebiasaan anak muda jaman sekarang. Mulai dari cara berpakaian, makanan, bahkan cara bicara dan gaya hidup mereka, sehingga tak jarang beberapa dari mereka bahkan tidak mengetahui asas wawasan nusantara yang ada di Indonesia.

Untuk para pecinta lagu khususnya lagu korea, beberapa lagu dari grup K-Pop memang memiliki ritme yang enak didengar dan mudah diingat. Bagi para penari profesional atau yang hanya sekedar melakukannya karena hobi, tarian dan gerakan rumit di setiap ketukan lagu memiliki kesenangan tersendiri. Kemajuan teknologi membuat mereka dapat belajar dengan cepat bagaimana cara melakukannya. Bahkan mereka juga dapat dengan mudah mendapatkan jutaan viewers dengan mengunggah video tutorial cara melakukan tarian dari lagu yang sedang viral.

Dance Challenge seperti ‘SUPER’ yang merupakan lagu baru dari grup K-Pop Seventeen, lagu dengan irama yang familiar di telinga seperti ‘OMG’ yang dibawakan oleh New Jeans serta ‘DARARI’ dari grup Treasure yang baru-baru ini merajalela di sosial media seperti Tiktok, Instagram, dan Youtube. Beberapa lagu dari mereka juga sempat menempati rekor trending di Youtube serta Twitter. Para fans yang selalu mendukung para idolanya tak lupa ikut memeriahkan dance challenge tersebut.

Beberapa gambar di atas merupakan contoh Dance Challenge yang sempat viral dilakukan di Tiktok. Mirisnya adalah beberapa dari mereka bahkan tidak mengetahui budaya milik Indonesia. Ketika ditanya asal muasal terciptanya batik atau bahkan asal makanan rujak cingur, mereka kesulitan menjawab. Namun jika pertanyaan seputar K-Pop mereka menjawab dengan sangat antusias bahkan berebut seakan yang menjawab benar akan mendapatkan hadiah. Nilai-nilai yang seringnya melenceng dari Pancasila, lama kelamaan menjadi sebuah kebiasaan normal yang terjadi di tengah masyarakat. Cara berpakaian yang bisa dibilang tidak layak untuk dikenakan di depan publik bukan lagi sebuah masalah besar. Mempertontonkan bentuk tubuh, menggeliat di depan kamera yang sebetulnya termasuk hal tidak senonoh, malah banyak dilakukan dan menjadi sebuah trend. Bahkan tidak sedikit yang mengeluh memakai batik di sekolah di saat hari Batik Nasional atau sekadar mengikuti upacara Hari Pendidikan Nasional dengan tema baju adat.

Masuknya budaya asing di Indonesia sebenarnya bukan sebuah ancaman jika masyarakat Indonesia dapat menyaring dan menyeimbangkan dengan budaya dari negeri sendiri. Hal tersebut menjadi ancaman ketika mereka tidak dapat menyeimbangkan dan menyaring budaya-budaya asing yang masuk dengan baik. Hal tersebut berdampak pada wawasan nusantara yang seharusnya sudah diajarkan sejak dini kepada anak-anak usia remaja agar kedepannya memiliki sikap berpancasila. Namun yang terjadi justru sebaliknya, wawasan nusantara yang telah diberikan semasa di bangku sekolah hanya sekadar formalitas untuk mendapatkan nilai kelulusan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image