Maraknya Bisnis Cafe Angkringan di Surabaya
Bisnis | 2023-05-31 16:30:46Sejak tahun 2015 banyak perusahaan melakukan PHK terhadap karyawannya. PHK tersebut diambil mengingat biaya yang dikeluarkan terlalu besar tidak seimbang dengan hasil dari perusahaan tersebut. Mengingat biaya yang terlalu besar maka perusahaan berusaha mengurangi biaya dengan melakukan PHK agar perusahaan masih dapat berlangsung dan berjalan dengan baik. Efek dari PHK tersebut banyak menimbulkan pengangguran di Surabaya, banyak orang-orang usia produktif usia sekitar 25 sampai 40 tahun mengalami PHK, dan mereka dengan berbagai cara untuk mencari pekerjaan baru dan melakukan berbagai macam usaha.
Salah satu usaha yang paling banyak dibuka adalah membuat warung angkringan dan cafe. Dari macam cafe-cafe tersebut ada cafe yang dibuat eksklusif dengan harga per gelas kopi sekitar 25 ribu sampai 40 ribu dan berbagai macam jenis makanan seperti roti, burger dan spaghetti yang banyak menjamur di daerah jalan kertajaya, jalan dharmawangsa, daerah jemursari dan banyak daerah lain. Seiring berjalannya waktu cafe-cafe tersebut banyak yang mengalami kebangkrutan karena dikelola dengan kurang professional dan tergesa-gesa sehingga banyak cafe yang mengalami bangkrut dan tutup.
Dari berbagai macam model cafe tersebut setelah berjalannya waktu saya mengamati cafe yang masih banyak bertahan adalah cafe model angkringan, dimana cafe tersebut menjual minuman dengan harga yang cukup ekonomis dimana per gelas minuman sekitar 7 ribu rupiah. Dan yang dijualpun cukup minum-minuman kopi sachet, milo sachet, good day sachet, es teh, indomie, dan goreng-gorengan. Cafe model angkringan tersebut banyak dibuka 24 jam dan free wifi. Cafe model angkringan kenapa masih banyak bertahan, karena pangsa pasarnya sangat banyak mulai anak mahasiswa, anak sma, orang pekerja karena dengan harga yang sangat terjangkau dan tempat cukup luas.
Salah satu cafe angkringan yang cukup sukses di Surabaya adalah cafe “STK” (Sedulur Tunggal Kopi). Cafe “STK” buka 24 jam dengan area yang cukup luas dan hebatnya lagi mempunyai tempat yang sangat strategis di berbagai daerah di Surabaya kota, dan saat ini sudah ada sekitar 20 cabang cafe “STK”. Setiap cabang pembeli per hari ada beberapa orang, dari perkiraan pembeli per hari bisa mencapai 500 orang. Dengan pembelian rata-rata menghabiskan 20 ribu per orang. Jadi penghasilan kotor bisa 10 juta per hari.
Di cafe-cafe tersebut banyak orang bisa bertemu dan melakukan aktivitas, para mahasiswa Universitas Airlangga banyak melakukan tugas di cafe-cafe dekat kampus dengan pertimbangan free wifi dan tempat yang nyaman selain itu juga bisa sambil minum kopi atau teh dengan harga yang terjangkau. Begitu juga dengan para karyawan baik karyawan salesman atau karyawan marketing dari berbagai perusahaan sering kali mengadakan pertemuan di cafe-cafe yang harganya sangat terjangkau dan tempat yang nyaman.
Dari persaingan bisnis cafe kelas menengah ke bawah yang saat ini masih bisa bertahan cukup banyak, tetapi yang mengalami kebangkrutan lebih banyak lagi. Jadi memang harus benar-benar dipikirkan baik tempat dan kelas calon pembelinya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.