Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Universitas Ahmad Dahlan

Menabung Rupiah dengan Bank Sampah

Bisnis | Wednesday, 31 May 2023, 13:09 WIB
Pengelolaan bank sampah oleh warga RW 13 Karangkajen Mergangsan bersama mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Dalam rangka merealisasikan program kerja tematik sekaligus sebagai bentuk aksi menjaga lingkungan agar tetap bersih, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Alternatif 87 Unit I.B.1, bersama-sama dengan warga RW 13 Karangkajen, Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota D.I. Yogyakarta bergotong-royong membuat “Bank Sampah”. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, 27 Mei 2023.

Membuat bank sampah merupakan kegiatan rutin bagi warga Karangkajen. Ketua KKN M. Anas Kurniawan mengatakan, “Kegiatan bank sampah yang dilakukan rutin di awal bulan dan akhir bulan ini membuktikan kepedulian warga RW 13 terhadap lingkungan. Sehingga sebagai mahasiswa KKN, saya dan teman-teman siap membantu proses pemilahan, penimbangan, hingga mengangkutan dan pengelolaan jumlah upah yang didapat dari setiap berat sampah,” ujarnya.

Pendirian bank sampah ini adalah bagian dari mendukung program pemerintah khususnya pengelolaan sampah. “Dulu, sampah dianggap tidak berguna tetapi kini melalui pengolahan yang benar sampah dapat dimanfaatkan. Melalui bank sampah tersebut, warga RW 13 bisa menambah penghasilan,” tambah Anas.

Ia pun memaparkan, pencapain tertinggi dari program bank sampah ini mampu membantu warga untuk membayar uang sekolah anaknya. Bahkan terkumpul senilai jutaan rupiah untuk membeli sepeda sebagai transportasi keperluan sehari-hari hingga kebutuhan lainnya. Cara ini ternyata cukup efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekaligus menambah pendapatan.

Menurut Kepala RW 13 Karangkajen Brontokusuman, Heri, bank sampah warga RW 13 mulai dirintis sejak tanggal 13 Februari 2013, tetapi sempat berhenti total pada tahun 2021 karena wabah Covid 19 dan berjalan kembali di pertengahan 2022. Bank sampah ini dikelola langsung oleh ibu-ibu RT 48, 49, 50, dan dibantu oleh warga. Setiap harinya, tiap-tiap kepala keluarga mengumpulkan dan memilah sampah untuk ditimbang lalu ditukar dengan uang di Bank Sampah Sasanaguno pada akhir bulan, untuk kemudian dijadikan tabungan warga.

“Sampah-sampah anorganik yang mempunyai nilai ekonomi seperti plastik, botol plastik, besi, seng, alumunium, kardus, dan sebagainya dikumpulkan, dipilah, kemudian setiap akhir bulan ditimbang, lalu dijual untuk dijadikan tabungan warga. Sebelum ditimbang, pengurus bank sampah melakukan survei harga ke sejumlah pengepul sampah, agar bank sampah tidak merugikan. Uang yang diterima dari hasil penjualan sampah tidak langsung diberikan, tetapi dijadikan sebuah tabungan warga. Tabungan bank sampah ini bisa dicairkan oleh sang pemilik,” ujar Rokyhayah, selaku ketua dalam program bank sampah di RW 13.

Kegiatan yang sudah berlangsung selama sepuluh tahun ini diharapkan membawa kebermanfaat untuk warga dan menjadi aset penting yang perlu ditingkatkan dan terus dikembangkan. (doc/eka)

uad.ac.id

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image