Edukasi Seks untuk Anak, Apakah Penting?
Edukasi | 2023-05-31 12:03:10Akhir-akhir ini, kita dihadapkan dengan banyaknya kasus kejahatan, salah satunya yaitu pelecehan dan sayangnya dapat terjadi pada anak dibawah umur. Faktor maraknya tindakan pelecehan cukup beragam, pemicu yang utama adalah karena kurangnya kontrol diri. Hal ini dapat disebabkan karena paparan konten pornografi terus menerus sehingga memiliki kecenderungan berbuat demikian. Alhasil, anak yang minim pengetahuan menjadi sasaran.
Berada pada generasi melek teknologi membuat kita sadar bahwa kita dapat melakukan pencegahan dengan melakukan edukasi, dalam konteks ini yaitu dengan edukasi seks. Edukasi seks bukan mengarah kepada "bagaimana melakukannya" tetapi memberikan pemahaman tentang apa yang harus dilindungi, bagaimana cara melindungi, bagaimana menghindari konten pornografi, dan lain sebagainya. Sayangnya, hal ini masih terdengar tabu bagi sebagian masyarakat.
Padahal, kalau kita memberikan edukasi seks dengan baik, kita dapat mencegah tingkat pelecehan pada anak. Seiring bertambahnya usia, dengan menggunakan edukasi yang tepat dapat memberikan pemahaman kepada anak hingga remaja bahwa tindakan yang berhubungan dengan seks mempunyai resiko yang besar. Hal ini tentunya dapat mencegah perbuatan zina, mengurangi pernikahan dini, dan mengurangi resiko hamil diluar nikah.
Bagi sebagian masyarakat mungkin merasa bahwa hal ini tidak pantas untuk dibicarakan dengan anak. Namun, apabila kita tidak memberikan pemahaman maka lambat laun anak akan mengeksplor dengan sendirinya. Apalagi dengan kecanggihan teknologi saat ini, bukan hal yang sulit untuk mencari di internet. Pasalnya, bukan pemahaman yang akan mereka dapatkan, melainkan konten negatif pornografi yang dapat mencemar pemikiran mereka.
Kita dapat memberikan pemahaman tentang organ dan bagian tubuhnya, bagian mana yang boleh dilihat dan disentuh orang lain dan bagian mana yang tidak boleh, bahwa bagian tubuh laki-laki dan perempuan itu berbeda, dan memberikan edukasi tentang bagaimana melindungi diri. Selain itu, kita juga dapat menerapkan kebiasaan yang baik seperti berpakaian menutup bagian intim dengan benar, mengetuk sebelum memasuki ruangan orang lain, memberikan privasi kepada orang lain saat ke kamar mandi, dan lain sebagainya.
Tingkat edukasi tentu akan bertahap sesuai usia, orang tua dapat berkonsultasi kepada ahli untuk mencari tau lebih lanjut. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, mari kita tingkatkan kesadaran untuk mencegah tindakan kejahatan seksual.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.