Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mafatih Al jinan

Pengolahan Sampah Di Kota Surabaya

Teknologi | 2023-05-31 06:49:25
mtbfm.co.id" />
mtbfm.co.id

Sensus Penduduk tahun 2020 menyatakan bahwa jumlah penduduk di Kota Surabaya sebanyak 2,87 juta jiwa. Surabaya merupakan ibu kota Jawa Timur dengan luas wilayah 326,81 km persegi dan kepadatan penduduk 8.798 jiwa/km persegi. Secara administrasi Surabaya terbagi menjadi 31 kecamatan dengan 154 kelurahan. Padatnya penduduk di Surabaya menyebabkan produksi sampah terus bertambah jumlahnya. Tingginya jumlah sampah yang dihasilkan akan menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik. Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, kenaikan volume sampah ini tak bisa dilepaskan dari banyaknya jumlah tempat usaha terutama hotel dan restoran yang banyak menghasilkan sampah, terutama sampah dapur. Kondisi ini ditambah dengan meningkatnya jumlah warga Kota Surabaya dan juga banyaknya wisatawan, hal ini tidak lain karena Surabaya menawarkan berbagai kemudahan dan menjadi destinasi tujuan wisata. Sebagai bentuk dari sustainable development goals (SDGs) Pemerintah Kota Surabaya bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan dan komunitas di Kota Surabaya. Salah satu upaya menciptakan lingkungan yang bersih diwujudkan dengan pengelolaan sampah.

Produksi sampah di Surabaya sendiri sebenarnya bisa menembus 1.800 ton per hari. Pengelolaan sampah di Surabaya awal mulanya dilakukan dengan metode ambil, angkut dan buang. Surabaya mulai menerapkan pengolahan sampah berbasis masyarakat, sampah tersebut tidak semuanya dibuang ke TPA namun diolah melalui berbagai program pengelolaan sampah, Rumah kompos dan pengelohan sampah menjadi listrik atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) menggunakan teknologi landfill gas power plant atau gasifikasi power plant adalah beberapa bentuk pengelolaan sampah di Surabaya, selain itu gerakan 3R (recycle reuse reduce) dan OTT buang sampah dengan sanksi pencabutan kartu identitas serta pembayaran denda mulai 75.000 sampai 1,5 juta rupiah. Dengan adanya keterlibatan masyarakat ini sangat membantu karena mereka sudah memilah, memilih dan mengolah sendiri sampah organik menjadi pupuk kompos, selain itu pengolahan sampah oleh masyarakat memunculkan industri kreatif dan bisa memberi nilai tambah tersendiri buat mereka. Berbagai program ini berdampak pada berkurangnya jumlah sampah di Surabaya hingga 400 ton per hari.

Edukasi terkait pengelolaan sampah kepada masyarakat perlu terus ditingkatkan sebagai salah satu upaya untuk menekan volume sampah yang semakin meninggi. Pemkot Surabaya siap menurunkan prosentase sampah sekitar 10 persen per tahun. Volume sampah tidak bisa dihilangkan 100 persen, namun sedikit demi sedikit kita bersama harus berusaha membebaskan Kota Surabaya dari sampah, diantaranya dengan mengedukasi masyarakat terkait kepedulian terhadap lingkungannya melalui berbagai inovasi program-program pengolahan sampah. Untuk merdeka 100 persen dari sampah jelas tidak mungkin tapi dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dengan mengolah sampah diharapakan jumlah sampah bisa menurun.

-oOo-

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image