Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Christ Cahyaningtyas Putri

Blockchain dalam Akuntansi: Revolusi atau Ancaman?

Teknologi | Tuesday, 30 May 2023, 18:52 WIB
ilustrasi : QuBisa

Seiring berjalannya waktu, teknologi memasuki setiap aspek kehidupan kita. Begitu juga dalam bidang akuntansi. Banyak teknologi muncul, namun tak ada yang lebih kontroversial dan menarik dibandingkan blockchain.

Blockchain, yang lebih dikenal sebagai teknologi di balik mata uang digital seperti Bitcoin, merupakan jaringan terdesentralisasi yang mampu mencatat transaksi dalam blok yang terhubung dan aman. Dengan kualitas transparansi, keamanan, dan efisiensi, blockchain tampaknya membawa nilai tambah yang besar bagi dunia akuntansi. Namun, di sisi lain, teknologi ini juga menimbulkan pertanyaan: apakah blockchain revolusi yang akan merubah paradigma akuntansi atau ancaman bagi profesion akuntan di masa depan?

Adapun kutipan dari Don Tapscott, seorang pemikir terkemuka di dunia digital, “Blockchain adalah teknologi paling penting sejak ditemukannya internet. Itu memiliki potensi untuk mengubah segalanya”.

Blockchain memiliki beberapa keunggulan yang dapat merubah industri akuntansi. Pertama, transparansi. Dalam blockchain, setiap transaksi tercatat dan dapat ditelusuri oleh semua pihak yang terlibat. Ini akan memperkuat kepercayaan dan dapat mengurangi kecurangan. Kedua, efisiensi. Dengan blockchain, proses seperti rekonsiliasi dan audit dapat diotomatisasi, sehingga menghemat waktu dan sumber daya.

Namun, meski menawarkan peluang yang besar, blockchain juga menimbulkan beberapa tantangan. Ancaman terbesar mungkin adalah bagaimana blockchain bisa merubah peran tradisional akuntan. Dalam dunia di mana semua transaksi tercatat dan diverifikasi secara otomatis, peran akuntan sebagai penjaga catatan mungkin berkurang.

Dan itu bukan satu-satunya tantangan. Regulasi blockchain masih belum jelas, dan banyak perusahaan masih ragu-ragu untuk mengadopsi teknologi baru ini. Selain itu, seperti semua teknologi, blockchain tidak kebal terhadap ancaman keamanan.

Pada titik ini, seorang visioner teknologi, Marc Andreessen, pernah berkata, "Blockchain adalah jawaban, tapi apa pertanyaannya?" Pertanyaan ini perlu direnungkan oleh setiap praktisi akuntansi. Faktanya, teknologi baru seperti blockchain tidak akan pergi, dan jika akuntan ingin tetap relevan, mereka harus belajar cara beradaptasi dengan perubahan ini.

Dalam hal ini, mungkin kita harus melihat blockchain bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang. Sebagai akuntan, kita harus melihat ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan keterampilan kita dan memperluas layanan kita. Dengan blockchain, kita bisa mengotomatisasi proses yang membosankan dan berfokus pada tugas yang lebih strategis, seperti analisis data dan pengambilan keputusan.

Pada akhirnya, perubahan selalu menimbulkan tantangan. Tapi seperti kata Peter Drucker, "Yang terbaik cara meramal masa depan adalah dengan menciptakannya." Oleh karena itu, daripada memandang blockchain sebagai ancaman, alangkah lebih baik jika kita melihatnya sebagai peluang untuk membentuk masa depan akuntansi.

Dalam konteks ini, edukasi dan pengetahuan tentang blockchain menjadi kunci utama. Pendidikan formal dan pelatihan kerja tentang bagaimana blockchain bekerja, aplikasinya dalam akuntansi, dan potensi risiko dan manfaatnya seharusnya menjadi prioritas dalam dunia akuntansi. Selain itu, kolaborasi antara teknisi blockchain dan akuntan dapat menjadi kombinasi yang kuat untuk membangun solusi akuntansi berbasis blockchain yang efektif dan aman.

Membangun kemampuan baru ini tidak akan mudah dan membutuhkan waktu. Namun, jika kita melihat sejarah, setiap kali ada revolusi teknologi, orang-orang yang beradaptasi dan belajar dari revolusi tersebut selalu menjadi yang terdepan.

Maka, dalam konteks blockchain dan akuntansi, kita perlu melihat perubahan ini tidak sebagai ancaman yang menggantikan peran kita, tetapi sebagai evolusi peran kita. Blockchain bukanlah akhir dari akuntansi, melainkan awal dari sebuah era baru - era di mana akuntan bukan hanya penjaga buku, tetapi juga analis data, penasihat strategis, dan inovator.

Terakhir, seiring dengan perkembangan teknologi blockchain, tugas kita adalah mengubah tantangan menjadi peluang, dan transformasi menjadi kemajuan. Seperti kata Sir John Harvey-Jones, seorang industrialis Inggris terkenal, "Tidak ada yang permanen kecuali perubahan. Anda tidak hanya harus menerima hal itu, tetapi sebenarnya adalah tugas Anda menciptakannya."

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image