Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Charissa Salwa

Beauty Privilege

Eduaksi | 2023-05-30 15:39:22

Standar kecantikan Indonesia saat ini sangat dipengaruhi oleh tontonan yang sering kita jumpai di berbagai iklan TV. Iklan di TV menggunakan model berkulit putih, langsing, dengan wajah yang sangat mulus itu membuat kebanyakan dari masyarakat membuat standar kecantikan nya sesuai dengan apa yang sering mereka lihat TV. Beauty privilege dan standar kecantikan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Beauty Privilege kerap kali diperbincangkan oleh masyarakat ketika ada kasus menyangkut orang berwajah rupawan melakukan kesalahan, namun di wajarkan oleh masyarakat dengan dalih “kamu cantik/tampan, kamu aman”. Salah satu nya adalah kasus narkoba aktor indonesia Jefri NIchol. Jefri Nichol ditangkap Sat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan pada 22 Juli 2019, dengan barang bukti berupa ganja seberat 6,01 gram yang disimpan dalam kulkas di Kawasan Kemang Jakarta Selatan. Karena kasus tersebut Jefri Nichol divonis pidana penjara tujuh bulan dikurangi masa tahanan. Kasus tersebut membuatnya banyak mendapatkan dukungan dan simpati dari berbagai pihak terutama penggemar Jefri Nichol.

Tapi apa sih beauty privilege itu? dan apakah benar seberpengaruh itu pada kehidupan?

Beauty privilege adalah keuntungan yang dimiliki oleh orang-orang yang berpenampilan menarik secara fisik dibandingkan orang-orang yang kurang menarik. Berbagai penelitian dan survei ilmiah telah membuktikan bahwa penampilan kita sebenarnya memiliki korelasi langsung dengan seberapa baik kita diterima oleh orang lain.

standar kecantikan memiliki pengaruh besar pada pemberian beauty privilege ini. karena biasanya beauty privilege akan diberikan kepada seseorang yang memiliki wajah yang cantik/tampan sesuai dengan standar kecantikannya. Masyarakat biasanya mengkategorikan standar kecantikan wanita indonesia adalah yang berpenampilan menarik, seperti bertubuh langsing dan tinggi, berkulit putih, berambut hitam panjang lurus, berwajah mulus tanpa jerawat. Selain itu seorang perempuan yang memiliki sikap anggun, manis, lembut, perhatian, penuh kasih sayang, dan cerdas akan dikategorikan sebagai perempuan yang memenuhi standar kecantikan.

Adanya standar kecantikan dan beauty privilege ini membuat wanita marak untuk mempercantik diri dengan make up agar dapat diterima oleh masyarakat. terdapat sebuah penelitian mengenai tingkat ketertarikan perempuan terhadap make up meningkat dua kali lipat setiap tahunnya sejak tahun 2015 menurut NPS, Insight into the Youth Beauty Market (Muhar, 2017).

Secara tak sadar Beauty privilege dan standar kecantikan ini membawa dampak yang positif dan juga negatif. Positifnya adalah mampu mengenalkan perempuan dengan make up, sedangkan negatif nya adalah perempuan yang tidak sesuai dengan standar kecantikan yang ada malah merasa diri nya tidak cantik dan mendorong rasa cemas seseorang bentuk rupa dirinya, tak jarang dari mereka memilih untuk melakukan segala cara untuk dapat memenuhi standar kecantikan tersebut atau bahkan memutuskan untuk bunuh diri. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perempuan dipaksa untuk menuruti standar kecantikan untuk mendapatkan beauty privilege sehingga dapat bertahan didalam hirarki masyarakat dalam situasi sosial apapun. Padahal standar kecantikan tersebut hanyalah konstruksi yang dibentuk oleh pihak-pihak berkepentingan seperti media yang ingin memenuhi tujuan mereka sendiri, namun ternyata berdampak sangat luas dan serius di kalangan perempuan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image