Sinopsis Film 200 Pound Beauty: Saat Media dan Industri Sebagai Alat Kecantikan
Trend | 2024-11-04 23:48:00Sinopsis singkat
200 Pounds Beauty adalah film komedi romantis Korea yang mengisahkan tentang Juwita, seorang penyanyi bertubuh besar dengan suara luar biasa. Sayangnya, karena tubuhnya yang dianggap "tidak ideal," Juwita hanya bernyanyi dari balik layar sebagai penyanyi latar untuk penyanyi pop terkenal . Meski berbakat, Juwita terus mengalami body shaming dan dianggap tidak pantas untuk tampil di panggung utama. Hingga akhirnya, dia memutuskan menjalani operasi plastik besar-besaran untuk mendapatkan penampilan yang "sempurna" dan bisa diterima dalam industri hiburan.
Standar Kecantikan Sebagai Alat Pengontrol
Di film 200 Pounds Beauty, kita bisa melihat bahwa Juwita adalah korban dari mitos kecantikan ini. Walaupun berbakat, Juwita tetap saja dipandang sebelah mata dan dijadikan objek ejekan. Hal ini sesuai dengan teori Wolf bahwa standar kecantikan yang ketat bukan sekadar soal penampilan, tapi juga menjadi cara untuk membatasi perempuan dalam mencapai potensinya. Dalam kasus Hanna, bakatnya tidak dihargai karena tubuhnya tidak sesuai dengan standar kecantikan industri hiburan.
Media dan Industri Kecantikan sebagai Agen Pembentuk standar kecantikan
Media dan industri kecantikan memiliki peran besar dalam membentuk standar kecantikan yang sempit ini, bahkan cenderung memaksa kita untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut. Wolf menyebutnya sebagai bentuk manipulasi modern, di mana perempuan diharapkan merasa tidak puas dengan dirinya sendiri agar terus-menerus mengonsumsi produk kecantikan, menjalani prosedur perawatan, atau bahkan operasi plastik. Inilah yang terjadi pada Hanna, yang harus menjalani prosedur ekstrem untuk bisa diterima dalam dunia hiburan.
Terima kasih suda membaca artikl ini dan mari kita ciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan menghargai keunikan setiap individu!
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.