Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Goresan Pena Friska

Integrasi PSSI di Daerah dan Pusat: Langkah Taktis Erick Thohir Majukan Sepak Bola di Indonesia

Olahraga | Tuesday, 30 May 2023, 14:07 WIB
Goal.com

Ada sebuah visi besar yang hendak diraih oleh PSSI saat ini. Ketua Umum PSSI Erick Thohir meramu visi tersebut dalam satu istilah, yaitu: Garuda Mendunia 2045. Visi ini merujuk pada keinginan serta upaya-upaya yang akan dilakukan untuk membuat sepak bola Indonesia juga bisa bertaraf internasional.

Visi besar tersebut juga menjadi semacam roadmap atau blue print bagi sepak bola Indonesia. Dalam istilah tersebut, merangkum arah serta tujuan yang hendak dituju oleh PSSI dan sepak bola di Indonesia ke depan. Dan dalam visi tersebut, juga tersirat komitmen Erick Thohir yang terus konsisten dalam mendorong kemajuan sepak bola Indonesia.

Akhir-akhir ini memang kita sudah banyak melihat beberapa kemajuan dari sepak bola kita. Selain medali emas yang berhasil ditorehkan oleh Timnas Garuda Muda di Sea Game 2023, beberapa perubahan ke arah lebih baik juga sudah terlihat di PSSI maupun di dalam sepak bola Indonesia secara umum. Sebagai misal, upaya Erick Thohir untuk semakin mengintegrasi asosiasi PSSI yang ada di daerah atau yang lebih akrab dengan istilah Asosiasi Sepak Bola Provinsi (Asprov), dengan PSSI pusat. Langkah ini tentu sangat penting mengingat sebuah visi besar membutuhkan kinerja tim yang kompak, komitmen, serta profesional.

Urgensi Integrasi Semua Pihak

Melalui berbagai keterangan yang disampaikan oleh Erick Thohir, kita tahu bahwa dirinya juga mencanangkan langkah atau kebijakan untuk mengintegrasi segenap pihak agar semua terlibat dalam upaya membangun sepak bola di Indonesia. Melalui berbagai langkah dan kebijakan yang diterapkannya, Erick Thohir telah berusaha membangun sepak bola Indonesia dengan memperkuat integritas PSSI di daerah dan pusat.

Integritas merupakan salah satu aspek kunci dalam membangun organisasi sepak bola yang berkualitas. Erick Thohir menyadari pentingnya integritas dalam mengelola PSSI secara efektif dan berkelanjutan. Dalam blue printnya, Erick Thohir fokus pada dua aspek penting dalam memperkuat integritas PSSI, yaitu integritas di daerah (Asprov) dan pusat.

Pertama, Erick Thohir menyadari bahwa perbaikan integritas PSSI harus dimulai dari tingkat daerah. Sebagai Ketua Umum PSSI, ia telah mendorong penguatan struktur dan pengelolaan sepak bola di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Dalam melaksanakan ini, Erick Thohir telah membangun kerjasama dengan pemerintah daerah, klub-klub sepak bola, dan komunitas sepak bola di seluruh Indonesia.

Melalui program-program seperti pelatihan manajemen dan administrasi bagi pengurus sepak bola daerah, peningkatan kualitas pelatihan untuk pelatih lokal, serta peningkatan pengawasan terhadap klub-klub sepak bola di daerah, Erick Thohir berupaya meningkatkan integritas PSSI secara merata di seluruh Indonesia. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengelolaan sepak bola yang transparan dan profesional dapat dilakukan di tingkat daerah, sehingga mendorong pertumbuhan sepak bola yang berkelanjutan.

Selain memperkuat integritas di daerah, Erick Thohir juga fokus pada perbaikan integritas di tingkat pusat. Dalam blue printnya, ia telah mengimplementasikan langkah-langkah untuk memperkuat tata kelola dan pengelolaan PSSI secara keseluruhan. Di bawah kepemimpinannya, PSSI telah mengadopsi praktik-praktik tata kelola yang baik, termasuk dalam hal transparansi keuangan, akuntabilitas, dan pemilihan pemimpin yang demokratis.

Erick Thohir juga telah menunjukkan komitmennya dalam memerangi korupsi dan praktik-praktik tidak etis di dalam PSSI. Ia telah memperkuat pengawasan internal, mengadopsi kode etik yang ketat, serta menjalankan sanksi yang tegas terhadap anggota PSSI yang terlibat dalam pelanggaran etika atau hukum. Langkah-langkah ini bertujuan untuk membangun sepak bola ke arah yang lebih baik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image