irene rahmadianti

Harapan dan Cita-cita Para Anak Jalanan: Aksi Sosial Menginspirasi di UPTD Kampung Anak Negeri

Edukasi | 2023-05-30 11:02:04

Jika mendengar “Anak jalanan”, apa yang anda pikirkan pertama kali tentang mereka? Diri mereka yang menjadi pengamen pinggir jalan? Tubuh dekil yang tidak dibersihkan berhari-hari? Hal-hal ini memang sering kita temukan pada anak jalanan yang biasanya berada di lampu merah suatu kota dan tempat-tempat keramaian lainnya. Namun, jika kita berkunjung ke Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kampung Anak Negeri, kita bisa melihat sisi mereka yang berbeda dari yang sering kita temukan dan ketahui.

Pada hari Minggu (14/05/2023), Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HMA) Universitas Airlangga melaksanakan kegiatan Aksi Sosial 2.0 yang bertempat di UPTD Kampung Anak Negeri. Kegiatan Aksi Sosial, atau yang biasanya disingkat sebagai AKSOS, merupakan kegiatan sosial yang diadakan oleh Bidang Eksternal HMA UNAIR sebagai bentuk kontribusi nyata yang diberikan kepada masyarakat sekitar untuk meningkatkan kepedulian dan kepekaan mahasiswa aktif S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga terhadap lingkungan sekitar.

Kegiatan utama yang dilakukan saat AKSOS 2.0 adalah membuat origami burung. Alasan memilih kegiatan membuat origami burung adalah makna dari origami burung itu sendiri yang memiliki arti “Harapan'' atau “Cita-cita'' serta nilai kekreatifan saat membuat origami burung. Sebelum membuat origami burung, anak-anak Kampung Anak Negeri diminta untuk menulis tiga harapan dan cita-cita mereka yang ingin diwujudkan di masa depan di belakang kertas lipat. Kertas lipat yang sudah ditulis tersebut lalu dibuat menjadi bentuk burung bangau dan dipasang tali sehingga bisa diikat di ventilasi jendela. Sesuai dengan makna dari origami burung tersebut, HMA UNAIR berharap akan harapan dan cita-cita yang ditulis oleh anak-anak Kampung Anak Negeri bisa terwujud di masa yang akan datang.

Tidak disangka, anak-anak Kampung Anak Negeri sangat antusias dalam menulis harapan dan cita-cita serta membuat origami burung. Bahkan ada anak-anak yang inisiatif menulis harapan dan cita-cita mereka lebih dari tiga lalu membuatnya menjadi origami serta memasang tali tanpa bantuan volunteer. Saat ditanya apa harapan dan cita-cita yang mereka tulis, mereka menjawab dengan nada semangat dan penuh harap. Ada yang menjawab ingin menjadi anggota polisi, pengusaha, drummer, orang kaya, dan lain sebagainya. Tentu saja hal ini membuat para volunteer dan panitia terharu sekaligus bahagia mengetahui mereka memiliki harapan dan cita-cita yang tinggi walaupun kurang beruntung dalam latar belakang pribadi.