Bahaya Merokok bagi Kesehatan di Kalangan Pelajar dan Remaja
Info Terkini | 2023-05-30 05:40:39Rokok adalah gulungan dari tembakau kecil seukuran jari, panjang 8–10 cm, dibungkus kertas, daun atau kulit jagung, biasanya dihisap oleh seseorang setelah ujungnya dibakar. Rokok adalah pabrik bahan kimia berbahaya. Merokok dan membakar tembakau saja dapat menghasilkan lebih dari 4.000 bahan kimia yang berbeda. 400 di antaranya beracun dan 40 di antaranya dapat menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan kanker.
Faktor yang Mendorong untuk Merokok
1. Ingin mencoba citarasa dari rokok yang dijanjikan dari iklan rokok serta harga yang bisa dibilang murah dan sangat mudah didapat
2. Ingin tampil gaul dan dianggap dewasa
3. Gengsi terhadap teman yang merokok
4. Persepsi bahwa rokok dapat menghilangkan rasa stress
5. Percaya bahwa merokok dapat mengusir rasa jenuh serta galau
Gejala yang disebabkan oleh Rokok
1. Kulit yang kusam, yang dimana jika perokok berhenti merokok, perhatikan salah satu perubahan positif seperti kulit yang akan terlihat lebih hidup dan lebih cerah,
2. Batuk, yang dimana ketika berjalan terlalu cepat, pergi keluar rumah saat cuaca sedang kurang baik, atau menghirup uap dari shower air panas, maka akan terus batuk – batuk, karena itu terjadi ketika paru – paru bereaksi terhadap iritasi yang berlebihan,
3. Indera penciuman dan perasa yang menurun, yang dimana perokok cenderung menjadi gemuk setelah berhenti merokok. Karena disebabkan saat berhentinya kebiasaan dalam merokok, yang dimana semua makanan akan terasa menjadi lezat karena sudah merasa mampu dalam mengecap rasanya,
Cara Mencegah dari Kebiasaan Merokok
1. Hindari berkumpul dengan teman yang sedang merokok
2. Katakan tidak pada rokok
3. Jangan malu mengatakan jika kita tidak merokok
4. Hindari sesuatu yang terkait dengan rokok
5. Lakukan hal positif lainnya, seperti olahraga, melakukan hobi yang ingin dilakukan yang menyehatkan tubuh
Prognosis dari Kebiasaan Merokok
Badan kesehatan dunia (WHO, 2016) menyebutkan bahwa selama 15 tahun terakhir, penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia telah menggeser penyakit menular dan menjadi penyebab utama kematian. Kebiasaan merokok, merupakan salah satu faktor risiko penyakit tertentu untuk PTM, seperti halnya penyakit jantung. Pada tahun 2016 kelompok diagnosis penyakit jantung kardiovaskuler memberikan beban JKN sebesar Rp 7,4 triliun. Yang dimana Sejak tahun 2016, Indonesia sejatinya telah memperkenalkan gerakan masyarakat sehat (GERMAS) untuk pengendalian PTM yang berfokus pada tiga kegiatan. Pertama, melakukan aktivitas fisik 30 menit per hari. Kedua, mengkonsumsi buah dan sayur. Ketiga, memeriksakan kesehatan secara rutin. Ironinya, pengendalian merokok belum menjadi kegiatan awal GERMAS, meskipun rokok telah menjadi faktor risiko utama PTM di Indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.