Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Rizky Athallah

Bitcoin Lebih Baik Daripada Emas?

Bisnis | Tuesday, 30 May 2023, 00:27 WIB
source: akademicrypto.com

Istilah "digital gold" seringkali digunakan untuk menggambarkan Bitcoin karena karakteristiknya yang mirip dengan emas, yaitu keterbatasan pasokan, kesulitan dalam penambangan, dan pelindung inflasi (inflation hedge). Tetapi, Bitcoin dan emas memiliki perbedaan seperti sifat fisik, likuiditas, dan sejarah sebagai sebuah instrumen investasi. Bitcoin telah muncul sebagai aset digital yang populer dan telah menarik minat banyak orang sebagai bentuk investasi. Beberapa orang berpendapat bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk menjadi pelindung dari inflasi, mirip dengan peran tradisional yang dimainkan oleh emas.

Apakah Bitcoin Akan Menggantikan Peran Emas Sebagai Pelindung dari Inflasi?

Salah satu argumen yang mendukung pandangan bahwa Bitcoin dapat berperan sebagai pelindung dari inflasi adalah pasokan terbatasnya. Bitcoin dirancang sedemikian rupa sehingga hanya akan ada jumlah maksimum 21 juta koin yang akan ada di dunia. Ini berarti bahwa tidak mungkin ada inflasi dalam hal penambahan pasokan Bitcoin yang tidak terbatas. Di sisi lain, emas juga dianggap sebagai pelindung dari inflasi karena pasokan emas di bumi juga terbatas. Permintaan terhadap emas cenderung terus meningkat seiring waktu, tetapi pasokan emas baru yang ditambang relatif stabil. Namun, perlu diperhatikan bahwa Bitcoin masih dianggap sebagai aset yang relatif baru dan volatil. Nilai Bitcoin dapat mengalami fluktuasi yang signifikan dalam waktu singkat, yang dapat menjadi tantangan bagi mereka yang mencari stabilitas sebagai pelindung dari inflasi.

Selain itu, peran emas sebagai pelindung nilai telah terbentuk selama berabad-abad dan masih diakui secara luas di pasar keuangan. Emas juga memiliki kegunaan fisik di industri dan perhiasan, yang memberikan nilai tambahan yang berbeda dengan Bitcoin.

Mari kita pertimbangkan potensi manfaat dan risiko penggunaan Bitcoin dalam situasi di mana stabilitas pemerintahan terganggu dan terjadi inflasi mata uang sebagai upaya mempertahankan kekuasaan. Emas yang lebih likuid saat diperdagangkan dalam jumlah besar, pada kenyataannya dapat menjadi kurang praktis dalam transaksi kecil. Dan kalaupun anda menjual emas dalam jumlah besar langsung ke fiat, yang anda dapatkan adalah fiat yang terinflasi. Mari kita bandingkan dengan Bitcoin:

● Bitcoin dapat dibagi menjadi bagian-bagian kecil dengan mudah.

● Tidak ada risiko pihak ketiga. Private key adalah kunci untuk mengakses dana anda. Anda akan selalu memiliki akses ke dana anda selama anda memiliki akses ke private key anda dan koneksi internet. Ketika membeli emas batangan, transaksi tersebut akan dicatat oleh lembaga keuangan pemerintah, sehingga pemerintah memiliki akses untuk mengetahui jumlah kepemilikan emas anda. Bisa saja pemerintah menyita aset anda.

● Bitcoin mudah disimpan. Tidak perlu membayar biaya penyimpanan brankas.

● Bitcoin mudah dipindahkan. Bitcoin memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi ke seluruh dunia dengan sangat cepat dan biaya yang sangat rendah atau hampir tidak ada. Selain itu, tidak ada kebijakan capital control seperti di beberapa negara, contohnya seperti di negara China.

Berikut beberapa argumen yang sering diajukan oleh mereka yang meragukan (skeptis):

1. Harga Bitcoin terlalu fluktuatif. Secara umum, agar suatu aset dapat dianggap sebagai “store of value”, nilai dari aset tersebut harus stabil atau cenderung stabil seiring waktu. Volatilitas Bitcoin yang tinggi ini membuat kepala manajemen risiko di bank atau corporate treasury sulit memberikan persetujuan untuk mengadopsi penggunaan Bitcoin dalam operasi perbankan. Untuk kapitalisasi pasar Bitcoin sekarang, argumen ini benar. Kapitalisasi pasar emas (US$13,155 triliun) sekarang 2380% lebih besar daripada Bitcoin (US$552,65 miliar). Namun, seiring dengan pertumbuhan kapitalisasi pasar Bitcoin, volatilitas ini akan turun.

2. Emas mempunyai sejarah yang lebih panjang dari pada Bitcoin. Hal ini benar, emas telah digunakan sebagai instrumen investasi selama berabad-abad, sementara Bitcoin baru diperkenalkan pada tahun 2009. Namun, hal ini tidak menunjukkan bahwa Bitcoin tidak memiliki nilai sebagai aset investasi. Manusia telah menunjukkan kemampuan luar biasa untuk mengadopsi hal-hal baru dengan cepat, seperti internet pada tahun 1995. Pada saat itu, tidak ada yang mengira bahwa manusia akan membaca dan menonton video pada layar seukuran smartphone saat ini.

Bitcoin tidak akan sepenuhnya menggantikan emas, karena emas memiliki nilai fungsional seperti pembuatan perhiasan, dsb. Akan tetapi, Bitcoin akan menggantikan emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi (inflation hedge).

Mari kita lihat grafik di bawah ini:

 

source: charts.woobull.com

Berdasarkan grafik di atas, jika Anda telah menginvestasikan $1 dalam Bitcoin pada 6 Oktober 2009, investasi Anda sekarang akan bernilai $35.715.600, dibandingkan dengan $1,92609 jika Anda telah menempatkan $1 tersebut pada emas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image