Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Shirin Yasmin

Puro Mangkunegaran Di Bawah Kepemimpinan KGPAA X Bhre Sudjiwo

Info Terkini | 2023-05-29 16:43:50

Puro Mangkunegaran adalah sebuah istana kerajaan yang bertempat di Surakarta dan dibangun oleh Raden Mas Said yang bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkoenagoro I pada tahun 1757. Mangkunegaran merupakan Kadipaten/Keadipatian yang pada tahun 1757 – 1946 menjadi kerajaan yang berdiri sendiri dan memiliki wilayah yang sangat luas.

Saat ini, Puro Mangkunegaran dipimpin oleh sesosok pria muda kelahiran 29 Maret 1997 bernama Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, yang dikenal dengan Gusti Bhre.

GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo (Foto: Instagram/Darwis Triadi)

Gusti Bhre merupakan lulusan Sarjana Hukum di Universitas Indonesia pada tahun 2019. Saat sang ayah dari Gusti Bhre yang merupakan KGPAA Mangkoenagoro IX wafat pada 2021, Gusti Bhre dinobatkan sebagai penerus Kadipaten Mangkunegaran pada bulan Maret tahun 2022 dan resmi dijuluki sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkoenagoro X. Ia menjadi sorotan publik karena sudah menjabat sebagai Raja Mangkunegaran di usianya yang masih muda.

Sebagai pemimpin generasi milenial, KGPAA X memiliki pandangan dan caranya sendiri untuk membangun Puro Mangkunegaran sebagai bangunan yang bersejarah namun tetap memiliki daya tariknya sendiri. Puro Mangkunegaran telah mengalami perkembangan dan transformasi yang signifikan di bawa kepemimpinan KGPAA X. KGPAA X telah memainkan peran penting dalam melestarikan warisan budaya Puro Mangkunegaran sekaligus menyesuaikannya dengan perubahan zaman. Salah satu aspek penting dari kepemimpinan KGPAA X adalah dedikasinya terhadap pelestarian dan perbaruan warisan arsitektur Puro Mangkunegaran.

Selain itu, KGPAA X juga secara aktif terlibat dalam promosi Puro Mangkunegaran sebagai pusat budaya. Menyadari potensi keraton sebagai objek wisata, KGPAA X melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan potensi Puro Mangkunegaran dalam kancah nasional maupun internasional. Melalui kolaborasi dengan organisasi pariwisata dan media, Puro Mangkunegaran telah berhasil mengalami peningkatan jumlah pengunjung dan dapat berkontribusi menumbuhkan apresiasi terhadap budaya Jawa.

Salah satu revitalisasi yang dilakukan oleh KGPAA X yaitu membangun Pracima Tuin yang terletak di dalam komplek Puro Mangkunegaran. Pembangunan Pracima Tuin tersebut berhasil menarik banyak peminat, mulai dari wisatawan Indonesia hingga Mancanegara yang berkunjung ke Surakarta. Pracima Tuin merujuk pada sebuah taman yang terletak di dalam kompleks Puro Mangkunegaran. Taman ini dikenal karena keindahannya dan merupakan tempat yang sering digunakan untuk acara-acara resmi, seperti pernikahan, pertemuan diplomatik, dan pertunjukan seni Jawa.

Pracima Tuin juga memiliki arsitektur tradisional Jawa yang indah, dengan taman yang dihiasi dengan berbagai tanaman, patung-patung, kolam, dan bangunan-bangunan kecil. Taman ini memberikan suasana yang tenang dan damai, di mana pengunjung dapat menikmati keindahan alam dan keanggunan seni Jawa.

Selain karena pembangunan Pracima Tuin tersebut, Puro Mangkunegaran juga memiliki daya tarik tersendiri sehingga dengan membayar sekitar Rp20.000,00 – Rp40.000,00, wisatawan bisa memasuki Puro Mangkunegaran dan melakukan eksplorasi di wilayah Puro Mangkunegaran. Hal tersebut telah mewujudkan fungsi Puro Mangkunegaran sebagai penjaga budaya yang berhasil mengembalikan Solo sebagai kota wisata yang bisa berkelanjutan dengan tetap mempertahankan aspek kebudayaannya yang bersejarah.

Selain mempromosikan Puro Mangkunegaran sebagai destinasi wisata, KGPAA X juga menekankan pentingnya Pendidikan dan penelitian di lingkungan keraton. Di bawah kepemimpinan KGPAA X, Puro Mangkunegaran telah menjadi sumber yang berharga untuk studi akademik dan penelitian budaya, serta memfasilitasi pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah, seni, dan tradisi Jawa. Baru-baru ini, Puro Mangkunegaran mengadakan Acara Idul Fitri 2023 bersama Mangkunegaran yang berisi kegiatan-kegiatan yakni: Kelas Memasak Apem, Kelas Tari (Beksan), Kelas Karawitan, Kelas Menulis dan Membaca Aksara Jawa, dan Foto menggunakan Pakaian Adat. Rangkaian Acara idul Fitri 2023 bersama Mangkunegaran ini dilaksanakan pada tanggal 19-30 April 2023 dan dapat diikuti oleh masyarakat umum hanya dengan mendaftarkan dirinya pada kegiatan yang ingin diikuti. Kegiatan seperti ini sudah diadakan beberapa kali, tidak hanya saat Idul Fitri.

Melalui Kerjasama dengan organisasi lokal dan instansi pemerintah, KGPAA X telah melaksanakan proyek yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus mempromosikan budaya Solo. Kepemimpinan KGPAA X telah membawa kemajuan dan perkembangan yang signifikan bagi Puro Mangkunegaran. Komitmennya untuk melestarikan warisan arsitektur keraton, mempromosikan wisata budaya, mendukung pendidikan dan penelitian, merevitalisasi seni pertunjukan tradisional, dan terlibat dalam inisiatif pengembangan masyarakat telah meningkatkan potensi Puro Mangkunegaran untuk terus bersinar sebagai kekayaan budaya, melestarikan warisan Jawa di zaman sekarang, dan menginspirasi generasi yang akan datang.

Semoga di bawah kepemimpinan KGPAA X kali ini, Puro Mangkunegaran bisa menjadi destinasi wisata budaya yang diminati banyak masyarakat dari berbagai kalangan dan mampu menjadikan Solo sebagai destinasi kota wisata yang dituju.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image