Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

Guru, Apa Suksesmu?

Guru Menulis | 2023-05-29 13:48:58

GURU, APA SUKSESMU ?

Selain guru wajib memiliki cita-cita, menjadi guru yang sukses juga pasti menjadi impian setiap guru, dan tidak dapat dipungkiri bahwa pasti guru tidak ingin menjadi pribadi yang gagal dalam profesinya. Ukuran sukes seorang guru adalah relatif. Terdapat guru yang memiliki gelar akademik panjang dan lengkap dengan embel-embel hajinya menganggap diri sudah sukses. Ada lagi guru yang ingin meluluskan muridnya kelas 6 dengan nilai sempurna pada ujian nasional juga ukuran suksesnya. Juga ada guru yang ukuran suksesnya adalah ketika berangkat mengajar memakai mobil mewah dan memakirnya di halaman sekolah dengan bangga. Ukuran sukses guru lainnya misalnya guru muda yang baru mengajar, mendapatkan pujaan hatinya kemudian menikah.

Dari semua ukuran sukses masing-masing guru, muncul pertanyaan apakah mereka semua bahagia dengan pencapaian ukuran suksesnya? Sehingga apalah arti kesuksesannya bila ia tidak bahagia. Dapat disimpulkan bahwa pegertian kesuksesan masing-masing guru tersebut harus senantiasa berbanding lurus dengan pengertian kebahagiaan.

Pak John selama mengajar juga sembari kuliah ke jenjang lebih tinggi dan lulus cumlaude sehingga menyandang gelar akademik yang panjang, akan tetapi selama bekerja menjadi guru jarang berkomunikasi dengan teman-teman guru di sekolahnya karena waktuya habis untuk belajar dan rutinitas mengajar saja. Bu Noe sukses meluluskan murid-muridnnya dengan nilai rata-rata tertinggi tingkat propinsi, akan tetapi karena kesibukannya, rumah tangganya hancur karena jarang diberikan waktu luang. Ia kemudian menyesal karena sang suami merasa di nomor dua kan, terlebih lagi 3 anaknya harus ikut dengannya.

Sementara Pak Ans, guru baru yang mengajar TIK setelah mendapatkan hati Bu Sri ternyata gajinya tiap bulan selalu habis dan terpaksa ia hutang kanan kiri. Selain itu juga ia minder karena orang tua Bu Sri yang kaya raya. Begitupun Bu Ling, meskipun berangkat sekolah dengan mobil mewah, ia merasa hidupnya hampa tanpa semangat karena semua sudah tercapai dalam hidupnya.

Ternyata ukuran sukses seorang guru bukanlah parsial. Sukses guru haruslah seimbang, sehingga dapat dikatakan sukses apabila kesuksesan yang pertama tidak menghancurkan hal penting lainnya. Pak John sukses menjadi guru dengan gelar yang banyak namun juga mampu bersosialisasi dengan rekan guru lainnnya.

Selanjutnya adalah bagaimana dengan kita? Apakah sudah seimbang semuanya, ataukah juga parsial. Kita dapat mengukur diri kita sendiri apakah dapat dikatakan sukses atau belum. Salah satu cara untuk menuju kesuksesan yang seimbang adalah dengan cara mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Sebagai seorang guru, kita diwajibkan untuk mengenali diri kita sendiri serta mengenali profesi apa yang kita geluti.

Level pertama dalam mengenali diri sendiri sebagai seorang guru adalah mensetting ulang niat. Niatan dalam hidup ada perlu diberlakukan ulang, apakah anda sudah berniat untuk sukses ataukah tidak, bila orientasi kesuksesan anda telah disetting seimbang maka dapat dipastikan kemungkinan kesuksesan anda akan seimbang. Bila tidak disetting maka tidak akan terarah. Dengan semangat juang yang senantiasa diperbarui tersebut, maka niat untuk berubah menjadi pribadi sukses yang seimbang perlahan dapat tertata rapi.

Level selanjutnya adalah muhasabah diri atau evaluasi diri. Hal ini sangatlah penting bagi para guru untuk mengenal potensinya ada dimana setelah evaluasi diri. Optimalisasi potensi akan sangat membantu guru menjadi pribadi yang seimbang. Bila guru telah mengenal potensinya maka peluang untuk sukses akan berpijak pada potensi diri yang telah diketahuinya.

Level ketiga adalah menganalisa diri. Apa saja ukuran kesuksesan diri kita, cita-cita kita dan menyeimbangkan ukuran kesuksesan masing-masing. Level terakhir adalah beraksi dalam mewujudkan kesuksesan yang seimbang. Bila niat telah ditata, evaluasi diri telah dilakukan, analisa diri juga telah dilakukan, maka dalam melangkah menuju sukses sebagai guru akan berjalan beriring dengan senantiasa terarah serta dapat diseimbangkan dengan sendirinya. Itulah kunci kesuksesan seorang guru yang senantiasa sukses dan bahagia sebagai guru sejati.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image