Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

Guru Jasanya Abstrak

Guru Menulis | Monday, 29 May 2023, 13:46 WIB

GURU JASANYA ABSTRAK

Terdapat seorang guru kelas 4 sekolah dasar (SD) yang bekerja hingga 20 tahun, hingga rentang waktu tersebut beliau tetap menjadi guru kelas 4 disekolah yang sama, hingga suatu saat terdapat seorang mantan muridnya yang telah sukses menjadi gubernur mengunjunginya di sekolah. Sang murid yang telah menjadi gubernur tersebut berbincang dengan gurunya dan bertanya, ‘kenapa bapak masih tetap menjadi guru SD yang tidak menjanjikan perubahan sama sekali?’ , gaji seorang guru juga tak ubahnya harga toge dipasaran, bila dinaikkan tidak laku bila diturunkan juga tidak laku karena dianggap tidak layak.

Guru tersebut dengan bijak menjawab pernyataan muridnya tersebut bahwa “engkau sudah menjadi gubernur saya ucapkan selamat dan bekerjalah dengan sebaik-baiknya karena kau telah menjadi seorang yang hebat dan dipuja oleh anggota masyarakat yang kau pimpin saat ini. Saya akan tetap istiqomah berada di sekolah ini untuk menyiapkan adik-adikmu sebagai penerusmu menjadi gubernur kelak”. Siapa yang akan menggantikanmu bila tidak kupersiapkan sejak sekarang?.

Menjadi seorang gubernur adalah sebuah kebanggaan bagi setiap orang di negara ini, akan tetapi banyak orang yang tidak tahu dan tidak merasa bahwa menjadikan seseorang sebagai calon gubernur yang tangguh adalah sebuah kebanggaan yang melebihi kebanggaan seseorang menjadi gubernur itu sendiri. Memang benar kata orang bahwa bila kita sedang menikmati sajian istimewa berupa kopi nikmat di sebuah hotel mewah, sekali minum tentu kita langsung dapat merasakan nikmatnya sajian tersebut seraya memuji-muji setinggi langit aroma dan rasa kopinya, sekali dua kali kita minum masih tetap kita tak henti-hentinya memuji sajian kopi istimewa tersebut. Namun, kita sering lupa bahwa dibalik kenikmatan sajian kopi masih ada sesuatu yang membuat kopi menjadi nikmat tiada tara, baik itu kopi istimewa maupun kopi tubruk yang biasa bisa dibeli di warung kaki lima yakni Gula. Tanpa gula, kopi tidak akan mendapatkan pujian setinggi langit, tanpa gula, kopi akan sangat kesepian dan bahkan dimuntahkan oleh peminumnya. Gula, sangat jarang dipuji seseorang, bilamana mereka sedang menikmati sajian kopi ataupun teh, karena peran gula adalah peran sejati, peran dimana tidak dapat tampak peran tersebut ketika sebuah sajian kopi telah siap dihidangkan dengan label “istimewa” maupun biasa.

Sama halnya peran seorang guru, bilamana siswa yang telah beliau bina hingga suatu saat menjadi “istimewa” dalam bidang mereka masing-masing, tentu sangat jarang kita jumpai orang akan memuji gurunya. Siapakah gerangan gurunya? Jarang kita dengar orang menanyakan hal tersebut. Seorang presiden akan dielu-elukan warganya bila telah berhasil memimpin dengan adil dan jujur. Seorang menteri, camat, lurah, walikota, pekerja seni, artis, dsb, sangat dipuja oleh kebanyakan orang tanpa melihat ada peran “Gula” dibalik kesuksesan mereka semua. Peran sejati tersebut tidak tampak dan memang tidak ditampakkan karena kesejatian peran tersebut menjadikan seorang guru pahlawan tanpa tanda jasa.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image