Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zenia Wahyuningsih

Waspada Hipotiroidisme, Kenali Gejala Penyebab Serta Pengobatannya

Lainnnya | Sunday, 28 May 2023, 22:34 WIB

Hipotiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi hormon tiroid juga triiodotironin yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh secara maksimal. Kelenjar tiroid merupakan salah satu kelenjar yang ada di tubuh manusia yang memiliki peran penting meski bentuknya kecil seperti kupu-kupu dan terletak di depan di bawah jakun, jika kelenjar tiroid ini mengalami gangguan tentu akan sangat merugikan manusia. Salah satunya adalah sistem metabolisme tubuh yang terganggu. Hipotiroidisme banyak dialami wanita yang lanjut usia. Namun, tak jarang ada pula hipotiroidisme juga kerap kali dialami oleh bayi yang baru lahir. Keadaan ini disebut hipotiroidisme kongenital.

Ilustrasi Hipotiroidisme. Foto: nakita.grid.id

Lebih dari dua juta kasus pertahun di Indonesia, telah ditemukan ada banyak faktor penyebab hipotiroidisme, baik itu secara internal maupun eksternal diantaranya :

1. Penyakit Autoimun, kondisi dimana tubuh menghasilkan antibodi yang justru mengakibatkan fungsi kelenjar tiroid terganggu. Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya berfungsi menyerang dan mengeliminasi kuman justru menyerang sel-sel tubuhnya sendiri (dikutip dari infosehatFKUI)

2. Pengobatan Kelenjar Tiroid, radioterapi atau terapi radiasi untuk menangani sel kanker ini memanfaatkan pemaparan sinar-X untuk membunuh sel-sel kanker. Jika dilakukan diarea leher akan memicu rusaknya sel-sel kelenjar tiroid yang berakibat sulit memproduksi hormon tiroid.

3. Gangguan Hormon TSH, TSH (thyroid-stimulating hormone) merupakan suatu hormon yang diproduksi kelenjar pituitari. TSH yang dihasilkan akan membantu kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon. Jika ada kendala yang gangguan terhadap TSH maka juga akan menggangu produksi hormon tiroid.

4. Kelainan Bawaan, hal ini terjadi pada bayi yang lahir dengan kelenjar tiroid yang tidak berfungsi secara maksimal atau bahkan tidak berkembang. Biasanya hal ini dipicu karena pola makan ibu hamil yang kurang yodium atau faktor genetik

Ada beberapa gejala yang dialami oleh orang yang menderita hipotiroidisme. Akan tetapi, gejala ini hanya akan terlihat setelah bertahun-tahun lamanya. Beberapa gejala yang terjadi pada orang dewasa adalah :

• Sembelit atau susah buang air besar

• Otot-otot terasa lemah, nyeri, dan kaku

• Lebih sensitif pada cuaca dingin

• Kulit kering, kasar, mudah mengelupas, dan keriput

• Berat badan naik tanpa penyebab yang jelas

• Wajah bengkak dan suara menjadi parau

• Rambut rontok dan tipis

• Kuku rapuh

• Mudah lupa dan sulit berkonsentrasi

• Denyut jantung lambat (bradikardia)

Gejala hipotiroid pada bayi sedikit berbeda dengan orang dewasa, yaitu:

• Sering kentut atau bersendawa (perut kembung)

• Tidak mau makan dan jarang buang air besar (sembelit)

• Tidur terlalu lama

• Tangan dan kaki terasa dingin

• Lebih rewel dan suara tangisannya parau

• Lidah bengkak dan menjulur keluar

• Penyakit kuning

• Sulit bernapas

• Pertumbuhannya terhambat, berat badan rendah, dan terlambat berjalan

Pengobatan yang telah dikembangkan saat ini adalah dengan mengonsumsi obat minum yang berisi hormon tiroid sintetis. Hal ini perlu penanganan secara berkala dan berkelanjutan untuk selalu rutin ke dokter. Hal hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah hipoteroidisme adalah tetap memerapkan pola hidup sehat seperti pola makan dan pola tidur yang cukup, lalu upayakan untuk tetap menggunakan garam yang beryodium, dan periksa ke dokter bila terdapat gejala autoimun

Daftar pustaka :

Yuda, Komang Yuditya. 2017. Risiko Hipotiroidisme oleh Paparan Pestisida pada Pekerja Agrikultur. Universitas Lambung, https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/1913/pdf

Adnan, Miftahul. 2021. Asuhan Gizi pada Hipotiroid. JHN (Journal of Nurition and Health) Vol.9 No.1. Hlm 19.

Nugraha, Sumedi P dan Dwi Annisa. 2013. PROGRAM PENYULUSAN MAKANAN SEHAT DAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan. Vol.2 No.3. Hlm 169

Niken, Gisela 2016. Mengenal Hipertiroid dan Hipotiroid, Gangguan Kelenjar Tiroid pada Anak. https://nakita.grid.id/read/028497/mengenal-hipertiroid-dan-hipotiroid-gangguan-kelenjar-tiroid-pada-anak

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image