Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nabillah Puspita Sari

Mikroplastik Penyebab Pencemaran Laut

Eduaksi | Sunday, 28 May 2023, 20:27 WIB

Sampah plastik merupakan salah satu penyebab pencemaran laut terbesar di dunia. Salah satu isu yang mengkhawatirkan dunia adalah keberadaan sampah plastik di lautan kita yang mengancam ekosistem laut. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lourens J.J. Meijer dkk yang dipublikasikan melalui jurnal dengan jumlah sampah plastik dengan jumlah mencapai 56.333 metrik ton setiap tahun. Degradasi ekosistem laut tidak hanya menimbulkan risiko terhadap keselamatan dan kesehatan hewan laut, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan ekonomi manusia.

Setiap tahunnya manusia memakai 78 juta ton plastik. Hanya sebesar 2% dari jumlah tersebut yang dapat di daur ulang. Selain itu faktanya sebesar 32% berakhir di ekosistem darat yang kemudian berakhir di lautan. Sisanya diolah dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ekosistem laut semakin terancam dan sulit untuk dicegah. Jika sudah tercemar, laut yang akan pertama kali terkena dampaknya. Keberadaan sampah plastik yang mencemari lautan akan secara tidak langsung termakan oleh organisme laut contohnya seperti plankton dan penyu. Terdapat beberapa kasus penyu di lautan yang terperangkap oleh sampah plastik. Akibatnya pertumbuhan penyu tersebut menjadi terhambat.

Pada akhirnya laut menghanyutkan semua mikroplastik yang telah masuk ke lautan dan menyebar ke seluruh lautan dunia, dari perairan tropis hingga Laut Arktik. Mikroplastik terbentuk ketika sampah plastik yang terkubur di dalam tanah selama bertahun-tahun terurai. Tanaman kemudian menyerap mikroplastik ini melalui air tanah yang terkontaminasi. Mikroplastik juga ditemukan di beberapa sayuran yang ditanam di bekas tempat pembuangan sampah. Oleh karena itu, sangat diimbau agar tidak ada yang membuang sampah sembarangan, apalagi ke sungai yang bermuara ke laut. Hal ini dilakukan untuk melindungi lautan dari polusi mikroplastik di masa depan yang dapat membahayakan kehidupan laut dan manusia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image