Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Naomi Christin Sylvania Tambunan

Mengenal Sinusitis: Jenis dan Cara Pengobatannya

Eduaksi | Saturday, 27 May 2023, 14:42 WIB
Ilustrasi orang yang terkena penyakit Sinusitis

Sinusitis adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada dinding dalam sinus, yang merupakan rongga udara yang terletak di sekitar hidung dan mata. Sinus terdiri dari sinus frontal (di dahi), sinus maksilaris (di pipi), sinus etmoid (di antara mata), dan sinus sfenoid (di belakang mata). Ketika saluran penghubung sinus ke hidung (ostium) tersumbat atau terhalang, lendir yang diproduksi oleh selaput lendir sinus tidak bisa mengalir dengan baik. Hal ini menyebabkan penumpukan lendir, yang memicu peradangan, pembengkakan, dan rasa sakit.

Ada dua jenis utama sinusitis, yaitu sinusitis akut dan sinusitis kronis:

1. Sinusitis Akut :

 

  • Sinusitis akut biasanya terjadi sebagai komplikasi dari infeksi virus pernapasan seperti pilek atau flu. Virus menyebabkan peradangan pada selaput lendir hidung, menghambat aliran lendir, dan menyebabkan infeksi bakteri sekunder.
  • Gejala sinusitis akut meliputi hidung tersumbat, keluarnya lendir berwarna kuning atau hijau, nyeri atau tekanan di daerah wajah atau kepala, sakit tenggorokan, batuk, kelelahan, dan demam ringan.
  • Biasanya, sinusitis akut berlangsung kurang dari 4 minggu dan sembuh dengan pengobatan yang tepat.

2. Sinusitis Kronis :

 

  • Sinusitis kronis terjadi ketika peradangan dan infeksi sinus berlangsung lebih dari 12 minggu atau kambuh secara berulang.
  • Faktor penyebab sinusitis kronis dapat meliputi infeksi bakteri persisten, alergi, polip hidung, perubahan struktur anatomi hidung, dan gangguan kekebalan tubuh.
  • Gejala sinusitis kronis lebih persisten dan mungkin lebih ringan daripada sinusitis akut. Gejala meliputi hidung tersumbat atau berair, nyeri wajah yang terus-menerus atau terasa berat, kehilangan bau, batuk yang tidak berhenti, kelelahan, dan tekanan pada telinga.

Pengobatan Sinusitis:

 

  • Terapi Simtomatik: Pada sinusitis akut ringan, perawatan umumnya berfokus pada meredakan gejala seperti hidung tersumbat, nyeri wajah, dan sakit kepala. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan obat pereda nyeri dan demam (misalnya parasetamol atau ibuprofen), dekongestan nasal (untuk membantu mengurangi pembengkakan), dan irigasi hidung dengan larutan garam steril.
  • Terapi Antibiotik: Jika sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau jika gejalanya berat dan berlangsung lebih dari beberapa hari, dokter mungkin meresepkan antibiotik. Pilihan antibiotik bergantung pada jenis bakteri yang diduga menyebabkan infeksi.
  • Steroid: Dokter juga dapat meresepkan steroid nasal (seperti kortikosteroid) untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan pada sinus.
  • Pembedahan: Jika pengobatan konservatif tidak berhasil atau jika sinusitis kronis terjadi karena masalah struktural yang mendasari, pembedahan dapat dipertimbangkan. Pembedahan dapat melibatkan pengangkatan polip hidung, perbaikan deviasi septum, atau membersihkan saluran sinus yang tersumbat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image