Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ayu Nabilah

Kurangnya Kesadaran Spiritual dan Tanggung Jawab Mahasiswa dalam Pergaulan Bebas, Apa yang Terjadi?

Edukasi | Saturday, 27 May 2023, 01:01 WIB

Dalam era perkembangan pesat di kota-kota besar saat ini, terdapat suatu permasalahan yang mengkhawatirkan mengenai kesadaran spiritual dan tanggung jawab mahasiswa. Banyak di antara mereka yang melupakan kewajiban mereka kepada Tuhan dan lalai terhadap perintah-Nya, hingga diantara mereka pun terjerumus dalam tindakan yang seharusnya tidak dilakukan. Salah satu hasil dari perilaku ini adalah pergaulan bebas yang masih banyak terjadi, dan bagi saya sebagai mahasiswa baru, hal ini menghadirkan suatu culture shock yang mendalam.

Dalam kehidupan perkuliahan yang sibuk dan lingkungan kota yang serba modern, kesadaran spiritual seringkali terabaikan. Mahasiswa, yang seharusnya merupakan pemimpin masa depan, seharusnya mampu menggabungkan tuntutan akademik dengan nilai-nilai keagamaan yang kuat. Namun, ada peristiwa yang mengindikasikan bahwa banyak di antara mereka terjebak dalam hiruk-pikuk kehidupan sosial yang bebas tanpa mempertimbangkan konsekuensi moral.

Pergaulan bebas yang meluas di kalangan mahasiswa merupakan kurangnya kesadaran spiritual dan tanggung jawab pribadi. Lingkungan kampus yang dapat menerima segala perbedaan dan kebebasan yang diberikan oleh kehidupan perkotaan telah menciptakan landasan bagi perilaku tanpa batas. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan: Apakah kurangnya kesadaran spiritual telah mengakibatkan banyak mahasiswa mengabaikan nilai-nilai moral dan norma yang ada?

Sebagai mahasiswa baru saat itu, saya merasa terkejut melihat budaya pergaulan bebas yang menunjukkan bahwa itu lumrah biasa terjadi. Hal ini menggugah kesadaran akan pentingnya mempertahankan nilai-nilai spiritual dan tanggung jawab pribadi dalam menjalani kehidupan kampus. Dalam sebuah perguruan tinggi yang beragam dan penuh godaan, adalah tugas mahasiswa untuk mengubah paradigma dan menciptakan lingkungan yang lebih sadar secara spiritual, di mana setiap individu harus merasa bertanggung jawab atas tindakan yang telah mereka lakukan dan memahami konsekuensinya.

Dalam mengatasi hal ini, perlu adanya kolaborasi antara perguruan tinggi, mahasiswa, dan pihak terkait lainnya. Perguruan tinggi harus memperkuat pendekatan spiritual dalam kurikulum mereka, baik itu edukasi maupun memfasilitasi ruang diskusi dan refleksi yang menaikkan kesadaran spiritual. Selain itu, sebagai mahasiswa juga harus bersedia melibatkan diri dalam kegiatan dan organisasi yang mendorong nilai-nilai keagamaan dan bertanggung jawab. Kesadaran spiritual dan tanggung jawab pribadi adalah aspek yang penting dalam membentuk karakter seorang mahasiswa. Kita sebagai mahasiswa diharapkan memiliki pikiran yang luas dan bernilai, dengan memperkuat kesadaran spiritual dan memegang teguh tanggung jawab pribadi, mahasiswa dapat menghadapi pergaulan bebas dengan bijak dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih bermakna.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image