Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hesti Akas Nisasari

Penggunaan ChatGPT di Bidang Akademik, Mahasiswa Harap Pertimbangkan Risiko

Teknologi | Friday, 26 May 2023, 12:09 WIB
Sumber foto: lucidgen.id

Kalangan mahasiswa tentu sudah tidak asing dengan ChatGPT, bahkan tak sedikit pula dari mereka menjadikan ChatGPT sebagai sumber dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Bagaimana tidak, kecepatan ChatGPT dalam memberikan jawaban dan mudahnya akses bagi siapapun untuk menggunakannya tentu dapat membantu para mahasiswa menemukan jawaban dari tugas mereka bahkan dalam hitungan detik. Lalu, apakah ChatGPT ini benar-benar dapat dipercaya?

ChatGPT merupakan model keluaran November 2022 yang dikembangkan oleh OpenAI. Dalam pengaksesannya juga tidak memerlukan banyak usaha. Cukup membuka website OpenAI dan masukkan nomor WhatsApp, maka kita sudah dapat mengirimkan seluruh pertanyaan serta memperoleh jawaban secara langsung dalam waktu yang singkat. Namun, terdapat beberapa risiko yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan ChatGPT ini, yakni:

1. Plagiarisme

Dalam model Artificial Intelligence (AI) diperlukan adanya data yang kemudian dimasukkan ke dalam algoritma. Begitu pula dengan ChatGPT, model ini mengumpulkan semua data dokumen yang ada di internet dan digabungkan tanpa diberi label. Oleh karena itu, penggunaan ChatGPT ini rawan terjadi plagiarisme.

2. Informasi kurang akurat karena sumber yang tidak jelas

ChatGPT dibangun dari data berupa triliunan kalimat yang kemudian dirangkai menjadi beberapa kalimat ketika kita memberi input berupa pertanyaan. Oleh karena itu, kita tidak dapat mengetahui dari mana sumber yang diperoleh ChatGPT ini dalam memberikan jawaban. Salah satu dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB Dr. Eng. Ayu Purwarianti, S.T, M.T., melalui website ITB mengingatkan risiko ChatGPT yakni tidak akuratnya informasi sehingga diharapkan agar pengguna melakukan validasi atau mencari sumber lain yang lebih terpercaya dalam mencari suatu informasi.

3. Potensial Misues

ChatGPT sangat berisiko untuk disalahgunakan karena pengguna dapat meminta ChatGPT untuk membuat kode program seperti jailbreak atau menelusuri keamanan.

Melihat beberapa risiko di atas, kita selayaknya harus lebih bijak lagi dalam menggunakan perkembangan teknologi yang tengah berkembang pesat saat ini. Penggunaan ChatGPT dapat kita manfaatkan sebagai sarana belajar yang sempurna dengan tetap memperhatikan kepentingan dan keamanan pengguna.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image