Investasi Saham bagi Mahasiswa: Peluang atau Tantangan?
Eduaksi | 2024-12-25 15:31:04Kemajuan teknologi dan informasi di zaman modern ini membuat investasi semakin popular, terutama di kalangan generasi muda. Menurut James C Van Horn James C Van Horn (1981), investasi merupakan kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini dengan tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang (Suratna et al., n.d.). Salah satu bentuk investasi yang paling poluler di kalangan generasi muda yaitu investasi saham. Investasi saham ini dianggap sebagai salah satu cara untuk menambah kekayaan. Kemudahan akses platform pasar modal memungkinkan para pemula untuk memulai investasi tanpa kesulitan yang berarti. Selain itu, mahasiswa yang berada pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis juga menganggap bahwa memulai investasi saham merupakan langkah awal penerapan nyata dalam pengetahuan yang mereka peroleh selama di dalam kelas. Namun dibalik keuntungan yang mengiurkan, investasi saham juga memiliki risiko yang perlu dipahami dengan baik. Oleh karna itu, artikel ini hadir untuk membahas peluang dan tantangan yang akan dihadapi selama berinvestasi saham.
Tren Investasi Saham
Fakta bahwa anak muda sekarang tumbuh bersama media sosial memang benar adanya. Digitalisasi yang berkembang saat ini memiliki pengaruh besar dalam menentukan minat anak. Banyaknya influencer yang membagikan kisah sukses mereka dalam berinvestasi saham membuat anak muda tertarik untuk mencoba investasi saham. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor perilaku hidup yang konsumtif sehingga membuat anak muda mencari cara agar mendapatkan penghasilan tambahan secara instan (Gen Z Dan Milenial Mulai Investasi Saham, Ini Fenomenanya - RHB Tradesmart, n.d.). Investasi saham ini lah yang nantinya menjadi pilihan anak muda dalam memanfaatkan kas yang dimilikinya. Data yang dicatat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mengatakan bahwa generasi Z dan milenial menjadi investor yang mendominasi pasar modal Indonesia. Berdasarkan data, investor yang berusia di bawah 30 tahun memiliki presentase kepemilikan saham terbesar yaitu sebesar 55,07%, investor yang berusia 31-40 tahun memiliki presentase 24,27%, usia 41-50 tahun sebesar 11,96%, usia 50-60 tahun sebesar 5,72%, dan usia di atas 60 tahun memiliki presentase sebesar 2,98% (Dwi Julianti et al., n.d.).
Mengapa Investasi Penting bagi Mahasiswa?
Menurut Abdullah Hanif Alhaqqamul Adlu, mahasiswa yang menyisihkan uangnya untuk berinvestasi di saham akan memperoleh manfaat yang lebih besar dibandingkan mahasiswa yang hanya mengikuti tren gaya hidup konsumtif seperti “flexing” (Gen Z Dan Milenial Dominasi Investor Pasar Modal RI, n.d.). Investasi saham mengajarkan mahasiswa untuk bisa mengelola keuangan dalam jangka panjang. Sementara itu, gaya hidup konsumtif cenderung mengarah pada pemborosan tanpa memberi manfaat jangka panjang. Maka dari itu, berinvestasi ini tidak hanya memberi kesempatan mahasiswa untuk menumbuhkan kekayaan secara bertahap, tetapi juga memberi kesempatan untuk bisa melatih keterampilan dalam pengambilan keputusan untuk jangka panjang.
Seberapa Besar Peluangnya?
Investasi saham sendiri memiliki peluang yang bervariasi, tergantung pada saham yang dipilih dan strategi investasi yang diterapkan. Pada dasarnya, investasi saham bersifat “high risk, high return”(Dwi Julianti et al., n.d.). Semakin besar potensi keuntungan yang diperoleh, semakin besar pula risiko yang harus dihadapi. Oleh karena itu, setiap investor harus menganalisis dengan tepat untuk meminimalisir terjadinya risiko yang tidak diinginkan.
Indeks LQ45 merupakan salah satu indeks yang paling digemari oleh investor. Hal tersebut dikarenakan Indeks LQ45 dapat mengukur 45 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi yang besar sehingga dianggap mampu menghasilkan potensi keuntungan yang diharapkan investor. Namun pada Gambar 1., return saham tahun 2015-2019 dalam LQ45 memiliki bentuk yang fluktuatif. Grafik menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan dari tahun 2015-2017, penurunan dari tahun 2017-2018, dan peningkatan kembali pada tahun 2018-2019 (Dwi Julianti et al., n.d.). Hal tersebut membuktikan bahwa Indeks LQ45 tidak menjamin potensi keuntungan yang didapatkan investor akan terus meningkat.
Tantangan yang Dihadapi
Berinvestasi saham memang bisa menjadi keuntungan yang besar. Namun, berinvestasi juga tak luput dari banyaknya tantangan, terutama bagi mahasiswa yang terbilang masih pemula. Mahasiswa pemula umumnya memiliki tantangan seperti kurangnya pengalaman dan pengetahuan dalam menganalisis pasar saham. Harga saham yang beredar di pasaran sering kali bersifat fluktuasi sehingga membuat para mahasiswa pemula kesulitan dalam menganalisis harga saham yang naik turun tersebut. Perusahaan yang mengutamakan inovasi pada barang atau jasanya cenderung menghadapi perubahan harga yang tajam sehingga menyebabkan ketidakpastian bagi investor (Tantangan Dan Risiko Dalam Investasi Inovatif: Navigasi Dalam Perairan Berbahaya Untuk Keuntungan Jangka Panjang – Fakultas Ekonomi Terbaik Di Sumut, n.d.).
Beberapa fakta di atas menyimpulkan bahwa investasi saham menjadi peluang yang menarik bagi mahasiswa untuk jangka panjang. Namun dibalik itu, banyak juga terdapat tantangan yang perlu dihadapi. Mahasiswa perlu menggali pengetahuan yang tepat, riset yang mendalam, serta strategi yang matang untuk bisa meraih kesuksesan. Selain itu, penting bagi mahasiswa untuk melakukan persiapan dengan baik sebagai langkah awal untuk masa depan. Saya sebagai salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga turut mendukung mahasiswa sebaya untuk mulai berinvestasi dan mempelajari saham dari sekarang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.