Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tivetty Cervix Maniragana Sadiran

Pandawara Group Menjadi Inspirasi Bagi Anak Bangsa

Edukasi | Friday, 26 May 2023, 11:17 WIB
Sumber : Instagram Pandawaragroup

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia. Dengan total kurang lebih 297.639 juta jiwa, Indonesia menduduki peringkat ke-4, yang kemudian diatasnya terdapat Amerika Serikat, India, serta China. Dengan kehidupan penduduk yang cukup padat, permasalahan kependudukan tidak dapat terelakan, contohnya seperti kemiskinan , tingkat pendidikan yang tidak merata, persebaran penduduk yang tidak merata, serta ragam masalah lainnya. Selain masalah kependudukan, juga terdapat masalah yang cukup membuat pusing baik bagi pemerintah dan masyarakat, yaitu masalah limbah atau sampah. Masalah limbah sangat meresahkan bagi tiap negara, baik karena faktor bau yang dihasilkan tidak sedap, menggangu pemandangan, mencemari lingkungan, selain itu limbah juga dapat memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang dipenuhi oleh sampah. Salah satu negara yang mengalami masalah tersebut yaitu negara Indonesia.

Permasalahan limbah/sampah yang tak kunjung usai, membuat resah baik pemerintah atau masyarakat. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (Ditjen PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dicatat bahwa pada tahun 2021 volume sampah di Indonesia tercatat mencapai 68,5 ton, dan pada tahun 2022 naik mencapai 70 juta ton, yang juga tercatat bahwa terdapat 16 juta ton sampah yang tidak tertangani. Berdasarkan data tersebut permasalahan limbah terlihat belum dapat tertanggulangi dengan baik, terlebih lagi limbah terbanyak dihasilkan dari kegiatan domestik/rumah tangga. Banyak faktor mengapa pengelolaan limbah/sampah belum dapat berjalan secara maksimal, mulai dari masyarakat yang membuang sampah secara tidak pada tempatnya, pemerintah yang kurang tegas terhadap masyarakat dalam memberikan sanksi, atau kinerja pengelolaan yang kurang baik juga menjadi salah satu penyebabnya. Salah satu akibat dari pengelolaan limbah yang kurang dan kesadaran masyarakat yang kurang, masyarakat akhirnya memlilih untuk membuang sampah/limbah domestik di sembarang tempat, seperti tempat umum, pinggir jalan, atau yang lebih parahnya dibuang di sungai/gorong-gorong.

Hampir 51 % sumber pencemar sungai-sungai besar di Indonesia berasal dari limbah dan sampah. Status mutu sungai tahun 2021 menyebut, kondisi sungai tercemar berat 2,78 %, sungai tercemar sedang yaitu 17,59 %, kondisi sungai tercemar ringan sebesar 59,81 % dan memenuhi sebesar 20,12 %. Dari data tersebut masih cukup banyak sungai-sungai di Indonesia yang tercemar oleh limbah, baik itu limbah domestik atau pabrik. Limbah yang dibuang sungai, terutama limbah domestik, dapat menyebabkan kerusakan kualitas air pada sungai, dan juga diikuti akibat lainnya seperti timbul maraknya penyakit pencernaan, pernafasaan, dan lainnya, serta juga mengganggu pemandangan, dan dampak yang paling menakutkan yaitu akan mengurangi kadar oksigen disungai yang juga menyebabkan kematian beberapa biota laut. Dengan keadaan yang sangat memprihatinkan tersebut, muncul salah satu grup yang memiliki sebutan “Pandawara”, dimana grup anak bangsa ini muncul disebabkan karena kondisi beberapa sungai/gorong-gorong yang penuh dengan sampah.

Grup pandawara sendiri merupakan kumpulan dari 5 pemuda, yang nama pandawara sendiri diambil dari suatu kisah, yang terdapat 5 tokoh bersaudara yang dikenal sebagai pandawa lima. Grup ini sebelumnya hanya 5 pemuda mulia yang berusaha mengurangi sampah di sungai karena keresahan setiap anggota yang merupakan korban banjir, yang dimana 5 pemuda tersebut berasal dari daerah bandung selatan yang kerap terjadi banjir. Setelah merasakan kondisi tersebut, dan mengetahui salah satu penyebabnya karena sampah yang menggenang di sungai, dan membuat sungai meluap saat turun hujan, mereka berusaha untuk mengurangi sampah di beberapa sungai/gorong gorong. Setelah beberapa saat, mereka mencoba untuk menjadi konten kreator lewat aplikasi TikTok, dengan mempublikasikan kegiatan yang mereka memungut sampah-sampah di sungai/gorong-gorong yang tersendat.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pandawara tersebut tidak lama menjadi viral dikalangan netizen, serta mendapatkan banyak pujian dan dukungan terhadap aksi yang dilakukan. Kegiatan 5 pemuda tersebut pun seakan menjadi api yang membakar semangat anak-anak bangsa dan membuka mata semua orang bahwa masih banyak sungai/gorong-gorong yang bertumpukan sampah yang akhirnya dapat berpotensi mengakibatkan banjir. Kegiatan 5 pemuda tersebut akhirnya mendorong masyarakat luas, terutama anak-anak muda untuk lebih peduli lagi terhadap lingkungan. Dari postingan-postingan tersebut, banyak relawan akhirnya yang datang dan ikut membantu pandawara membersihkan sungai/gorong-gorong dari sampah, mulai dari anak kecil, remaja, sampai dewasa. Tidak hanya itu, pada postingan terakhir di akun TikTok mereka, kegiatan yang dilakukan dengan secara skala besar di bibir pantai terkotor yang ada di Indonesia yaitu Pantai Labuan di Provinsi Banten, dimana dari tiap kalangan masyarakat baik anak muda, instansi pemerintahan seperti PNS, TNI, Polisi, serta masih banyak lagi turut turun membantu grup pandawara membersihkan bibir pantai Labuan yang berada di Provinsi Banten tersebut. Dari kegiatan tersebut selain bertujuan untuk mengurangi sampah di bibir pantai juga dapat berpotensi memperkuat kesatuan dan persatuan masyarakat Indonesia untuk say war pada sampah dan limbah serta semakin peduli dan tidak membuang sampah sembarangan kembali.

Dengan adanya grup pandawara ini, harusnya membuat tamparan bagi pemerintah, terutama bagian pengelolaan limbah dan sampah, karena tugas yang sudah seharusnya dilakukan oleh pemerintah, justru diawali dan dilakukan oleh 5 pemuda. Harusnya pemerintah harus lebih fokus dan bertanggung jawab untuk dapat mengelola sampah ataupun limbah baik domestik atau pabrik, hingga masyarakat tidak memilih untuk membuang di sungai dan gorong-gorong, baik itu dengan memberi anggaran lebih kepada badan pengelola agar mendapatkan infrastruktur yang lebih mendukung, atau dapat mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan dan membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, bermitraa dengan swasta dan LSM juga dapat menjadi pilahan, serta pemerintah juga dapat memberikan penghargaan kepada para masyarakat yang telah peduli terhadap lingkungan yang telah rusak oleh sampah, seperti contohnya pandawara, selain itu banyak hal lain lagi yang dapat dilakukan pemerintah agar limbah sampah dapat terkelola secara baik.

Maka dari itu, kita juga sebagai masyarakat Indonesia, juga harus turut membantu untuk melawan sampah-sampah yang menggenang di banyak sungai dan gorong-gorong di Indonesia, kita dapat memulai dengan hal yang paling kecil dan simple tetapi berdampak besar, yaitu membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, dengan melakukan hal tersebut kita juga ikut membantu untuk mengurangi penumpukan sampah yang tidak sesuai pada tempatnya. Dengan Indonesia yang memiliki penduduk banyak, jika hal tersebut dilakukan oleh semua penduduk, Indonesia akan menjadi negara yang indah nan asri tanpa pemandangan sampah yang menumpuk ataupun menggenang. Hal tersebut juga tidak lepas dari tanggung jawab pemerintah untuk mengelola sampah dan limbah dari masyarakat, karena jika pun masyarakat melakukan gerakan tersebut, sedangkan pemerintah tidak turut merespon sampah akan tetap menumpuk, karena itu kerja sama antara masyarakat dan pemerintah juga harus dilakukan agar lingkungan tanpa sampah akan terealisasikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image