Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Westernisasi: Menjelajahi Dampak Multidimensional yang Membawa Perubahan Beragam

Eduaksi | Friday, 26 May 2023, 07:05 WIB
gambar diambil dari https://cerdasbelanja.grid.id/read/522665392/kenali-apa-itu-window-shopping-dan-manfaatnya-solusi-belanja-hemat?page=all

Adanya dampak dari globalisasi mengakibatkan masyarakat terutama remaja mengikuti budaya barat atau budaya luar yang sering disebut dengan westernisasi, bagaimana westernisasi memengaruhi suatu negara?

Westernisasi sendiri merupakan proses masuknya atau tercampurnya unsur budaya Barat ke dalam negeri dan menjadi lebih terlihat di berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh dunia.Westernisasi juga sering dikenal dengan kata 'kebarat-baratan', dimana pandangan individu yang mulai mengikuti budaya atau kebiasaan dari komunitas di luar Indonesia. Westernisasi mencakup berbagai bidang dan mendapat perhatian luas khususnya pada kalangan remaja. Dalam era globalisasi yang menghasilkan sifat westernisasi ini juga telah menarik perhatian banyak khalayak dan memicu berbagai diskusi di kalangan akademisi, orang tua, dan masyarakat umum.

Cara mereka menata gaya hidup dan mode fashion menjadi salah satu aspek paling terlihat dalam fenomena westernisasi. Banyak dari mereka yang merasa perlu untuk mengikuti mode dan fashion kebarat-baratan, seperti pakaian, sepatu, dan brand Internasional, sering kali menjadi daya tarik bagi banyak orang di berbagai negara. Hal ini terlihat dalam peningkatan jumlah toko dan merek fashion luar negara yang telah membuka cabang di berbagai penjuru dunia

Perkembangan teknologi dan media sosial juga menjadi satu alasan utama terjadinya westernisasi, hal ini menyebabkan mengapa kebanyakan remaja tertarik untuk meniru gaya dan kebiasaan negara luar, selain itu remaja seringkali dianggap sedang mencari jati diri mereka dengan mengikuti tren yang sedang populer, dengan adanya internet mereka dapat mengakses dengan mudah. Mereka menganggap bahwa gaya hidup dan penampilan Barat memberikan kesan berbeda, modern dan terlihat lebih keren serta dapat diterima di kalangan teman sebaya dengan excited.

Westernisasi juga membawa perubahan dalam gaya makanan. Makanan cepat saji, yang berasal dari luar negara menjadi lebih mudah ditemukan di berbagai tempat. Sistem makanan yang cepat dan praktis ini telah memengaruhi kebiasaan makan dan gaya hidup masyarakat khususnya para remaja. Para remaja lebih menyukai makanan cepat saji dibanding masakan rumahan. Bahkan kini restoran cepat saji menjadi tempat menghabiskan waktu paling populer bagi remaja dan kelompok muda, serta menjadi pilihan makanan praktis bagi individu terutama yang sibuk dengan aktivitasnya. Iklan dan promosi makanan cepat saji juga telah mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap pola makan dan kebiasaan konsumsi setiap individu.

Westernisasi juga menimbulkan perdebatan dan berbagai kritik masukan. Beberapa individu mengatakan bahwa westernisasi dapat menyebabkan lunturnya budaya lokal selain itu westernisasi juga memiliki dampak sosial. Meskipun adopsi gaya hidup dan penampilan Barat bisa menjadi bentuk ekspresi diri yang wajar, namun remaja juga rentan terhadap tekanan sosial dan persepsi diri yang negatif.

Tetapi pada nyatanya westernisasi tidak senantiasa memberikan dampak yang buruk bagi negara yang terdampak, terutama negara kita yakni Indonesia. Dengan adanya westernisasi juga dapat membantu mempercepat stabilitas ekonomi negara yang mengalaminya karena westernisasi memiliki konsep kewirausahaan, inovasi, dan efisiensi operasional yang dapat mendorong perkembangan sektor bisnis.

Westernisasi juga termasuk kolaborasi budaya antar negara yang mana dalam rangkaian pertukaran budaya ini, westernisasi memberikan kesempatan bagi masyarakat luas untuk mempelajari dan diharap dapat menghargai budaya-budaya yang berbeda, serta memperkaya pengalaman dalam kehidupan mereka dan meningkatkan pemahaman antarbudaya.

Westernisasi membawa dampak yang beragam. Meskipun terdapat aspek negatif seperti pengaruh terhadap gaya hidup, mode fashion, pola makan, dan pengaruh media sosial yang dapat mempengaruhi remaja, namun juga terdapat dampak positif seperti perkembangan ekonomi dan pertukaran budaya yang memberikan peluang pembelajaran dan pengayaan budaya

Ditulis oleh Atina Sukma Isdriati

Mahasiswa Kimia, Universitas Airlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image