Elza Putri Ayu Ramadhani
Filosofi Jawa Mulur Mungkret Strategi Peningkatan Pencapaian dan Cita Cita
Edukasi | 2023-05-26 04:31:00Memahami filosofi jawa mulur – mungkret sangat penting dalam menentukan arah impian kehidupan . Mulur mungkret merupakan salah satu filosofi yang pernah dicetuskan oleh Ki Ageng Suryomentaram seorang filsuf jawa pada kitab Kawruh Begja Sawetah, Suryomentaram (1989).
Definisi mulur yakni mengembang atau memanjang sedangkan mungkret yakni mengempis atau memendek. Mulur - mungkret dapat kita jadikan pedoman dalam peningkatan pencapaian diri dan impian untuk menggapai cita – cita, realitasnya dapat kita analisis dalam kehidupan sehari – hari.
Dalam hidup terdapat beberapa pencapian, hingga sampai hari ini pencapaian apa? Mana pencapaian terbesar yang telah diperoleh?. filosofi mulur terimplementasi dalam hal pencapaian kita dengan segala kenikmatan. Misalnya sampai saat ini pencapaian terbesar adalah berkuliah di Universitas yang kita inginkan. Jika berprinsip menggunakan mulur maka seseorang tak hanya berhenti disitu, keluar dari zona nyaman untuk memperkaya pengalaman. Harus ada pencapaian yang lebih besar dari sebelumnya, bukan hanya menjadi mahasiswa saja maka dalam proses perkuliahan target selanjutnya adalah menjadi mahasiswa berprestasi, lalu lulus dengan cepat, wisuda dengan gelar cumlaude, diterima bekerja di perusahaan ternama, jabatan naik, memiliki usaha tambahan, omset perbulan puluhan juta sampai mencapai titik paling sejahtera, dan seterusnya. Rentan proses pencapaian kita harus berprinsip mulur, jika mindset kita sempit hanya puas dengan hal sederhana maka seperti berjalan ditempat saja. Lain hal jika kita terus berjalan akan menemukan tempat yang lebih jauh sesuai dengan tujuan kita.
Kemudian dalam memegang prinsip mungkret, Setiap insan manusia pasti memiliki cita – cita dalam kehidupannya. Seiring bertambahnya usia terkadang cita – cita yang sudah ditentukan dapat berubah. Sambil melihat realitas hidup, Sebagian orang rela mengganti atau memendam apa yang di mimpikan. Cita – cita ini adalah keinginan yang selalu ada dalam benak dan sungguh – sungguh diimpikan menjadi tujuan akhir dimasa depan. Seperti perkataan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno berkata “gantungkan cita – citamu setinggi langit ! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang – bintang.” Pernyataan tersebut sejalan dengan Filosofi mungkret cita – cita yang kita inginkan haruslah cita – cita yang besar dan tinggi misalnya memiliki sebuah perusahaan internasional maka jika berprinsip munkret apabila keinginan itu terlalu tinggi akan jatuh dibawahnya tidak bisa bertaraf internasional ternyata memiliki perusahaan bertaraf nasional, kemudian turun lagi menjadi perusahaan domestic, mungkret menjadi perusahaan lokal, atau ternyata menjadi direktur di sebuah perusahaan milik orang lain.
Jika keinginan kita hanya sederhana maka akan mungkret menjadi lebih sederhana lagi, maka jangan takut untuk bermimpi besar. Realitas terkadang memang tidak sesuai ekspektasi maka dari itu, buat ekspektasi yang tinggi agar kita berusaha lebih keras dan minimal realitasnya mendekati atau sejalan dengan langkah yang kita lakukan.
Mulur digunakan ketika kita mencapai sesuatu agar tidak hanya berpuas diri di pencapaian tersebut harus menggapai pencacapaian yang lebih besar dan Mungkret dapat terjadi pada impian atau cita – cita kita, maka buat cita – cita yang besar agar apabila mungkret akan memendek dibawahnya yang masih sejalan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
