Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zayyan Naya Syafana

Tidak Tunda Nikah Dianjurkan, Tidak Tunda Cek Kesehatan Pranikah Diutamakan

Edukasi | Friday, 26 May 2023, 00:55 WIB

Menikah adalah suatu momen yang besar dan spesial. Setiap pasangan yang akan menikah pasti telah menyiapkan segala keperluan dengan matang dari jauh-jauh hari termasuk menyiapkan premarital check up atau tes kesehatan pra-nikah. Premarital check up adalah serangkaian tes kesehatan yang dilakukan sepasang calon suami-istri sebelum menikah.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan menyeluruh, risiko, riwayat masalah kesehatan yang dimiliki oleh masing-masing pasangan. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi penyakit berisiko menular ke diri sendiri, pasangan, dan keturunan di masa depan. Dengan begitu, calon pengganti dapat merencanakan kehamilan secara sehat dan melahirkan anak dengan tumbuh kembang optimal.

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum menyadari betapa pentingnya pemeriksaan kesehatan pra-nikah. Padahal, masalah kesehatan sebenarnya dapat menyerang siapa saja sekalipun diri sendiri dan orang terdekat. Komplikasi suatu penyakit juga dapat terjadi dari orang-orang yang bahkan tidak memiliki penyakit serius atau sebatas belum terdeteksi. Selain itu, generasi baru di masa yang akan datang dapat diperbaiki dari hal sesederhana ini. Anak-anak yang akan menjadi buah hati orang tuanya kelak dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan, termasuk stunting.

Menurut Halodoc, rekomendasi terbaik untuk melakukan pranikah setidaknya tiga hingga enam bulan sebelum menikah sehingga bila ditemukan masalah kesehatan bisa segera dilakukan tindakan pengobatan pada calon mempelai agar risiko yang mungkin timbul (baik terhadap pasangan ataupun calon anak kelak) dapat diminimalkan. Jika hasil tes menunjukkan tidak ada masalah, perencanaan untuk mempunyai anak akan lebih mudah di kemudian hari.

Jenis pemeriksaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pasangan. Beberapa rangkaian tes ideal kesehatan yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI adalah sebagai berikut.

1. Pemeriksaan fisik dasar

Pemeriksaan fisik dasar yang dapat dilakukan meliputi pemeriksaan hematologi, pemeriksaan golongan darah, dan pemeriksaan gula darah dan tekanan darah. Pemeriksaan hematologi rutin bertujuan untuk mengetahui risiko melahirkan keturunan dengan leukemia, thalassemia, anemia, atau hemofilia.

Pemeriksaan golongan darah perlu dilakukan untuk mengetahui kecocokan rhesus bayi dan ibu. Jika calon pasangan memiliki rhesus yang berbeda, kemungkinan ibu akan mengandung anak dengan rhesus yang berbeda. Hal ini dapat membahayakan kesehatan bayi dalam kandungan karena dapat merusak sel darah dan menyebabkan anemia serta kerusakan organ dalam bayi. Pemeriksaan kadar gula darah dan tekanan darah perlu dilakukan khususnya oleh wanita yang memiliki tekanan darah tinggi sejak sebelum merencanakan kehamilan karena dapat meningkatkan risiko terhadap persalinan prematur.

2. Pemeriksaan penyakit keturunan dan kelainan genetik

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui keturunan penyakit jantung, kelainan darah genetik, diabetes, hipertensi, kanker, dan lain-lain. Dengan mengetahui risiko terhadap penyakit keturunan, perawatan dini dapat dilakukan untuk mencegah memburuknya penyakit di masa depan dan mencegah masalah kesehatan pada calon anak.

3. Pemeriksaan penyakit infeksi dan menular

Beberapa penyakit infeksi menular tertentu bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali atau tidak muncul selama bertahun-tahun sehingga mungkin tidak pernah disadari. Penyakit menular seksual yang dapat terdeteksi pada premarital check up adalah hepatitis B dan C, klamidia, sipilis, serta HIV/AIDS. Selain itu, menjalani tes kesehatan sebelum menikah juga dapat mendeteksi infeksi menular yang bisa mempengaruhi kehamilan nantinya, seperti toxoplasmosis, herpes, rubella, dan cytomegalovirus.

4. Pemeriksaan organ reproduksi

Bagi calon mempelai wanita, pemeriksaan organ reproduksi bertujuan untuk membantu mendeteksi kondisi ginekologi yang dapat mempengaruhi kesuburan dan kemungkinan kehamilan. Sementara untuk pria, pemeriksaan organ reproduksi dapat mencakup analisis sperma untuk mengetahui kelayakan kualitas sperma.

5. Pemeriksaan alergi

Tes alergi dalam rangkaian premarital check up bertujuan untuk menemukan ada tidaknya kecenderungan alergi. Jika kedua pasangan sama-sama memiliki alergi, calon anak nantinya akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk menderita penyakit yang sama. Namun, tes alergi saja umumnya tidak cukup. Penting untuk melakukan pemeriksaan dokter dan riwayat kesehatan terlebih dahulu untuk membantu mendiagnosis alergi.

Itulah beberapa jenis tes kesehatan sebelum menikah yang umumnya direkomendasikan untuk calon pasangan suami istri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan beberapa bulan sebelum menikah. Cek pra nikah dapat dilakukan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Rangkaian pemeriksaan tersebut bersifat umum, sehingga kebanyakan rumah sakit menyediakan layanan tersebut. Pilihlah rumah sakit yang terbaik menurut, supaya tidak terjadi salah diagnosis karena dapat berbahaya di masa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image