Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Khilma Tsania

Waspadai Jam Tidur yang Berantakan, Begini Dampak Negatifnya bagi Kesehatan

Gaya Hidup | Thursday, 25 May 2023, 18:45 WIB
Photo by Quin Stevenson on Unsplash

Tidur menjadi salah satu kebutuhan penting bagi manusia. Kegiatan tidur merupakan cara yang efektif untuk mengistirahatkan tubuh. Tidur yang cukup dan benar juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Dilansir dari Sleep Foundation, tidur lelap pada malam hari juga bisa membantu tubuh tetap sehat dan mencegah penyakit. Rata-rata orang dewasa membutuhkan waktu tidur selama tujuh hingga sembilan jam setiap malamnya.

Namun saat ini masih banyak orang-orang yang menyepelekan waktu tidur mereka. Banyak orang mengorbankan waktu tidur mereka untuk berbagai alasan, seperti pekerjaan, kesibukan sehari-hari, atau bahkan hiburan. Namun, jarang disadari bahwa jam tidur yang tidak teratur dapat memiliki dampak negatif yang serius bagi kesehatan dan kualitas hidup seseorang.

Banyak dari mereka yang begadang pada malam hari kemudian mengganti tidur mereka di siang harinya. Mereka beranggapan hal itu benar asalkan dalam 24 jam tersebut tubuh mereka mendapatkan tidur selama 7 jam. Padahal, mengubah waktu tidur dari malam ke siang hari merupakan hal yang salah dan bisa mengacaukan irama sirkadian. Irama sirkadian merupakan waktu internal tubuh selama 24 jam, yang mengontrol kapan waktu terjaga dan tidur.

Bahkan membalik jam tidur meskipun terpenuhi selama 7 jam bisa sama buruknya dengan tidak tidur sama sekali. Hal ini karena tubuh manusia memiliki jam biologis. Dimana jam biologis ini dapat membantu seseorang memahami 'keinginan' tubuhnya untuk istirahat. Jam biologis tubuh ini tidak mengikuti rencana kita, melainkan mengikuti perubahan siang dan malam. Kebiasaan membolak-balik waktu tidur dapat membuat tubuh bingung dan berdampak pada kekacauan sistem tubuh.

Saat tubuh terjaga semalaman, hormon stres seperti kortisol akan dilepaskan. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh melemah dan rentan terhadap berbagai penyakit. Hal ini dikarenakan hormon melatonin yang lazimnya dilepas pada saat malam hari dan merupakan hormon yang menyebabkan mengantuk tidak bekerja secara maksimal. Akhirnya lawan dari melatonin ini, yaitu hormon kortisol yang dilepas oleh otak dan kemudian menyebabkan stres.

Pola tidur yang tidak teratur juga dapat menyebabkan peningkatan risiko berbagai masalah kesehatan fisik. Salah satunya adalah peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, seperti penyakit stroke dan jantung. Kurangnya tidur juga dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, kadar kolesterol meningkat, dan peradangan tubuh, semua faktor tersebut dapat berkontribusi terhadap perkembangan masalah kardiovaskular. Selain itu tidur yang tidak konsisten ini telah dikaitkan dengan peningkatan resiko depresi, kecemasan, tidak dapat mengontrol emosi dengan baik, dan masalah mental lainnya.

Dari banyaknya dampak negatif dari jam tidur yang berantakan tersebut, penting untuk memprioritaskan tidur yang cukup dan berkualitas guna menjaga kesehatan dan kualitas tubuh. Dengan menjaga jam tidur yang baik banyak manfaat yang bisa didapat. Jadi jagalah jam tidur agar bisa merasakan manfaatnya!

Penulis : Khilma Tsania (Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga).

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image