Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Khofiva Ainur

Nilai Tukar Rupiah Melemah Tajam ke Rp. 14.900 Per Dollar AS

Bisnis | Thursday, 25 May 2023, 14:23 WIB
Photo from Freepik on Freepik via www.freepik.com

Dampak nilai tukar rupiah yang menurun terhadap Indonesia dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor lain seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi global, dan sektor ekonomi yang terpengaruh.

Untuk merendam resesi bank sentral, The Fed menaikkan suku bunga. Saat suku bunga naik maka pasar keuangan menghadapi tekanan arus modal keluar hal ini akan mempengaruhi nilai tukar rupiah. Penurunan nilai tukar ini berpengaruh terhadap mahalnya bahan baku yang diimpor produsen industri dalam negeri. Jika Amerika Serikat menaikkan suku bunga, investor akan memindahkan asetnya.

Awalnya pada Jumat (30/4) rupiah telah menguat di 0,33% bertepat pada Rp. 14.648 per dolar AS berdasarkan data RTI. Sebelumnya rupiah juga telah menguat di 0,34% melawan dolar AS. Penguatan bertambah di 0,41% yaitu Rp. 14.640 per dolar AS yang merupakan level terkuat April 2023 sejak 10 Juni 2022.

Nilai tukar rupiah melemah tajam hingga perdagangan pada rabu siang dan mendekati level Rp. 14.900. Dikutip berdasarkan data RTI hingga perdagangan yang dilaksanakan kamis tadi rupiah melemah tajam di 0,36% yakni setara dengan Rp. 14.878 per dolar Amerika.

Sebelumnya nilai tukar rupiah telah mengalami penurunan di 0,34% melawan dolar AS yakni bernilai Rp. 14.865 di pembukaan perdagangan rabu pagi tadi. Depresiasi Rupiah bertambah hingga mendekati Rp. 14.900 per dolar AS.

Ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral Amerika The Fed yang kembali meningkat membuat rupiah langsung melemah. Presiden The Fight wilayah Richmond wawancara dengan media menyatakan pemulihan ekonomi Amerika Serikat selama ini masih tidak konsisten sehingga ketika suku bunga kembali di naikkan untuk menurunkan tingkat inflasi yang masih tetap tinggi hingga saat ini.

Inflasi di Amerika Serikat telah menunjukkan tren penurunan dan diperkirakan akan mengalami kendala dalam mencapai target The Fed di 2% dalam waktu singkat. Selain itu faktor rupiah melemah yakni disebabkan pergerakan mata uang global pada Kamis (18/5).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor akan direalisasikan pada bulan Juni 2023 dan dampaknya diperkirakan dapat menguatkan kembali nilai tukar rupiah.

Perlu diingat bahwa nilai tukar mata uang dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks, termasuk kebijakan moneter, kondisi ekonomi global, permintaan dan penawaran mata uang, serta faktor-faktor politik. Seringkali, nilai tukar mata uang juga ditentukan oleh pasar valuta asing dan bisa mengalami fluktuasi yang signifikan.

Sumber: Akpan, E. O., & Atan, J. A. (2011). Effects of exchange rate movements on economic growth in Nigeria. CBN Journal of Applied Statistics.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image