Apakah Budaya Senioritas Dibutuhkan dalam Lingkungan Kampus?
Eduaksi | 2023-05-25 02:20:06Pada dasarnya, tujuan dari senioritas adalah untuk mendidik mahasiswa baru atau adek kelas untuk senantiasa menjaga etika dan norma yang berlaku, saling menghargai satu sama lain, dan membuat satu angkatan menjadi solid. Tidak hanya itu, kakak tingkat juga dapat mewariskan ilmu yang mereka dapatkan selama kuliah kepada adek tingkat sehingga memudahkan adek tingkat dalam pembelajaran dan memudahkan adaptasi mereka terutama mahasiswa baru dengan lingkungan yang baru dimana dunia perkuliahan sangatlah berbeda dengan masa mereka di SMA.
Jika tujuan senioritas sangatlah mulia, mengapa muncul berita-berita mengenai perilaku senioritas yang tidak baik pada adek tingkat?
Ternyata yang dijuluki sebagai tradisi turun temurun ini menyimpang dari tujuan awal yaitu dengan melakukannnya secara berlebihan dan semena-mena dilakukan hanya karena ingin mengisi ego para kakak tingkat karena mereka merasa lebih pintar dan lebih berpengalaman dari pada adek tingkat. Tidak asing lagi jika mendengar teriakan-teriakan keras oleh kakak tingkat kepada adek tingkat. Selalu mencari kesalahan adek tingkat dan melebih-lebihkannya sampai memberikan hukuman dengan mempermalukan mereka di depan umum dan apabila terdapat bukti bahwa kakak tingkatlah yang salah, tetap saja mereka tidak mau mengakuinya dan akan mulai memarahi adek tingkatnya lagi. Tidak hanya itu, kakak tingkat yang gila akan hormat sehingga selalu ingin dihormati kapan pun dan di mana pun.
Ini lah yang menyebabkan sering kali esensi dari kegiatan ospek dan senioritas tidak tersampaikan dengan baik kepada adek tingkat sehingga menimbulkan rasa dendam. Karena tidak bisa meluapkan emosi kepada kakak tingkat, maka angkatan dibawahnya menjadi tempat pelampiasan mereka. Ini lah mulainya siklus dendam dimana kakak tingkat tidak hanya mencoba untuk mengajarkan adek tingkat, namun juga mewariskan rasa dendam yang kemudian diwariskan lagi ke angkatan selanjutnya.
Senioritas sangat dibutuhkan pada suatu universitas karena tanpa kakak tingkat akan susah bagi adek tingkat untuk adaptasi pada lingkungan baru kampus, culture shock bagi yang merantau, dan kesusahan dalam hal akademik maupun non-akademik. Begitu juga sebaliknya, kakak tingkat butuh adek tingkat untuk melanjutkan prestasi mereka seperti organisas-organisasi dalam kampus.
Selalu menjaga etika and saling menghormati satu sama lain merupakan hal yang wajib untuk diajarkan kepada adek tingkat. Namun jangan lupa untuk tidak sampai melewati batas. Saling menghormati karena benar-benar menghhormati sangatlah beda dengan menghormati hanya karena terpaksa.
Meskipun sudah disebut sebagai tradisi turun temurun, alangkah baiknya untuk mengatasi tradisi ini secepat mungkin karena kasihan pada adek-adek tingkat nanti. Meskipun terlihat mustahil, mulailah dari dari diri sendiri karena sebuah perubahan kecila dapat menciptakan perubahan besar suatu hari nanti. Buanglah yang buruk, ambillah yang baik, dan berikan yang terbaik. Lingkungan yang sehat dalam kampus membuat tiap mahasiswanya senang untuk tetap belajar.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.