Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mulidia Mawanti

Ekonomi Asia Tenggara Setelah Covid, Membaik atau Memburuk ?

Bisnis | Wednesday, 24 May 2023, 22:54 WIB

Pada tahun 2020 hingga 2021 merupakan salah satu masa terburuk bagi umat manusia. Bukan hanya dari banyaknya kematian di seluruh dunia tetapi juga jatuhnya perekonomian global. Hal ini dikerenakan banyak negara harus melakukan lockdown, untuk meminimalisir dampak dari virus COVID - 19. Kebijakan ini membuat aktivitas ekonomi banyak yang terhenti dan berefek pada Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada seluruh dunia mengalami penurunan yang drastis.

Terungkap pada salah satu artikel "Asian Developmet Bank, berjudul ‘COVID-19 Menambah 4,7 Juta Penduduk Asia Tenggara yang Jatuh dalam Kemiskinan Ekstrem di 2021, namun Negara-negara Siap Pulih Kembali: ADB" yang dirilis pada tanggal 16 Maret 2022 mengungkapkan bahwa COVID - 19 menjerumuskan 4,7 juta orang di Asia Tenggara ke kemiskinan ekstrem pada 2021 seiring dengan hilangnya 9,3 juta pekerjaan. Tetapi ADB juga mengungkapkan bahwa Asia Tenggara dengan keadaan pandemi tersebut mendorong warga mengadopsi teknologi secara luas yang dapat meningkatkan ekonomi negara lebih cepat daripada tahun - tahun sebelum masa pandemi. Dan hal ini akan dibuktikan oleh tabel yang berada di bawah ini.

Tabel growth rate PDB negara - negara pada Asia Tenggara Tahun 2017 - 2022

Terlihat pada tabel diatas adalah presentase growth rate PDB negara - negara yang berada di Asia Tenggara dari masa sebelum pandemi COVID - 19, pada saat pandemi COVID - 19, dan setelah pandemi COVID - 19. Pada masa sebelum pandemi terlihat bahwa dari 11 negara tersebut walaupun terjadi kenaikan dan penurunan pada presentase growth rate PDB hanya berata - rata 1 % perubahan setiap tahunnya. Dengan presentase growth rate PDB yang tertinggi terdapat pada negara Timor Leste dengan kenaikan sekitar 2,5 % per tahunnya. Dan yang terkecil perubahannya adalah Indonesia dengan perubahan setiap tahunnya hanya 0,1% Dan pada akhir 2019 semua negara di Asia Tenggara terdapat growth rate yang positif.

Tetapi pada saat memasuki tahun 2020 terjadi pandemi COVID -19 mengakibatkan perubahan yang besar pada growth rate PDB negara -negara Asia Tenggara. Terdapat 8 dari 11 negara Asia Tenggara memasuki zona negatif, yang menunjukan penurunan ekonomi pada negara itu. Dengan yang paling besar penurunan dan berada pada posisi yang berbahaya adalah Filipina dengan penurunan sekitar 15% dan berada presentase negatif tertinggi di Asia Tenggara dengan negatif 9%. Hanya terdapat 3 negara yang hanya pada zona positif yaitu Brunei Darussalam dengan 1,2% growth rate PDB ; Myanmar dengan 3,1% growth rate PDB ; dan Vietnam dengan 2,9% growth rate PDB .

Masih di masa pandemi, kita memasuki tahun 2021 yang dengan growth rate PDB semua negara Asia Tenggara telah kembali lagi ke postif selain Myanmar. Pada 2020 Myanmar merupakan salah satu dari tiga negara yang masih growth rate PDB masih di zona postif dan terjadi penurunan 11% growth rate yang berada pada - 8,8%. Dan kebalikan nya ada Filipina dimana mereka terdapat penurunan growth rate PDB teringgi dan dapat kembali lagi seperti tahun - tahun sebelum pandemi pada 6,9% .

Beberapa negara growth rate PDB di Asia Tenggara telah kembali seperti tahun - tahun sebelum pandemi. Banyak yang mengatakan kecepatan untuk kembali nya rata - rata growth rate PDB dikarenakan banyaknya orang untuk mengadopsi teknologi yang cepat. Tetapi untuk kenaikan growth rate PDB dari tahun 2021 ke tahun 2022 tidak tejadi perubahan yang signifikan selain satu negara yaitu Timor - Leste. Dimana mereka terdapat pada zona negatif beberapa tahun sebelum pandemi terjadi. Dan dapat pada zona positif pada tahun 2019 tetapi kembali ke zona negatif pada tahun 2020. Walaupun begitu mereka setelah pandemi telah dapat kembali lagi ke zona positif growth rate PDB dan lebih tinggi dari pada tahun 2019.

Disini dapat terlihat bahwa setelah pandemi COVID - 19 ini terdapat perubahan yang besar pada kehidupan sehari - sehari kita dan dapat berkembang yang lebih cepat setiap harinya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image