Pentingnya Menetapkan Batasan Diri
Gaya Hidup | 2023-05-24 20:19:59Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita dihadapkan pada situasi di mana kita harus membuat keputusan untuk menolak sesuatu. Terkadang, hal ini bisa menjadi tantangan yang sulit karena takut mengecewakan orang lain atau khawatir mengganggu hubungan sosial. Namun, penting bagi kita untuk memiliki keberanian untuk menolak ketika hal tersebut melanggar nilai-nilai pribadi atau mempengaruhi kesejahteraan kita.
Kebanyakan dari kita pasti masih banyak yang belum berani berkata tidak atau yang biasa dikenal dengan penolakan. Kata "tidak" terlihat sederhana dan mudah diucapkan, tetapi seringkali sulit untuk mengatakannya dengan sepenuh arti. Terutama bagi beberapa orang yang merasa tidak nyaman dengan orang lain. Mengapa hal ini terjadi? Salah satu alasan adalah rasa tidak enak saat menolak, merasa bersalah, atau takut mengecewakan orang lain yang berharap kepada kita. Beberapa orang juga khawatir bahwa dengan mengatakan "tidak", mereka tidak akan disukai atau diterima oleh orang lain.
Berikut adalah alasan mengapa kita perlu dan berani berkata tidak dan menetapkan Batasan diri :
Menjaga Kesehatan Mental dan Emosional:
Menolak yang bijaksana membantu kita menghindari stres berlebihan dan kelelahan mental. Dengan menetapkan batasan diri, kita memberi diri sendiri ruang untuk istirahat, merawat diri sendiri, dan menjaga kesehatan mental serta emosional kita.
Memprioritaskan Kesejahteraan Pribadi
Menolak dengan bijak adalah tindakan penting untuk memprioritaskan kesejahteraan pribadi kita. Ketika kita selalu mengikuti setiap permintaan dan memenuhi setiap harapan orang lain, kita mungkin merasa terjebak, kelelahan, dan kehilangan waktu untuk diri sendiri. Seperti contohnya yaitu apabila kita dihadapkan dengan situasi dimana seseorang meminta bantuan finansial yang melebihi kemampuan kita atau dapat mengganggu kestabilan keuangan kita. Pada saat kondisi tersebut ada baiknya kita menolak permintaan orang itu, kita tidak mungkin untuk mengusahakan hal yang diri kita sendiri belum bisa mencapainya hanya demi orang lain, namun kita juga masih bisa membantunya dengan sebisa kita dan jangan memaksakan diri.
Selanjutnya yang kedua apabila kita melakukan penolakan adalah kita dapat Menjaga Fokus pada Tujuan dan Prioritas
Tujuan hidup seseorang sudah pasti berbeda-beda, apalagi prioritas setiap orang juga pasti jelas berbeda. Dalam menggapai tujuan hidup kita, penting untuk memiliki kejelasan tentang apa yang benar-benar penting bagi kita. Dengan menolak hal-hal yang tidak relevan atau yang dapat mengalihkan perhatian kita, kita dapat tetap fokus pada tujuan dan prioritas yang lebih penting.. Sebagai contohnya kita sebagai mahasiwa pastinya dihadapkan oleh berbagai macam tugas, dan deadline dari tugas tersebut terkadang sangatlah singkat. Namun disatu sisi kita diajak oleh teman kita hanya untuk menemani dia sekedar jalan-jalan dan jika menurut kita hal tersebut dapat membuang waktu, lebih baik kita berani berkata tidak dengan alas an yang jelas dan memohon pengertiannya. Menetapkan batasan diri melalui penolakan yang bijaksana membantu kita mengalokasikan sumber daya dan energi kita pada hal-hal yang benar-benar penting dan mendukung pertumbuhan pribadi kita
Menghargai waktu dan energi
Setiap orang memiliki waktu dan energi terbatas. Dengan menolak secara bijak, kita menghargai dan melindungi aset berharga tersebut. Menghabiskan waktu dan energi untuk hal-hal yang benar-benar penting bagi kita dapat meningkatkan produktivitas, kualitas hidup, dan kebahagiaan secara keseluruhan. Kita dapat memilih untuk kapan berkata tidak, atau bahkan meng-iya kan ajakan seseorang. Namun perlu diingat juga, itu tergantung dengan prioritas yang kita tetapkan, mana yang lebih penting dan apabila kita termasuk orang yang dinamis dan tertata dalam kehidupan sehari-hari, pastinya tidak ingin waktu dan energinya terbuang dengan sia-sia.
Berikut adalah tips cara menunjukan kepercayaan diri saat berkata tidak atau menolak :
- Menyampaikan Penolakan dengan Jelas: Ketika menolak, penting untuk berbicara dengan jelas dan tegas. Gunakan bahasa yang lugas dan pastikan pesan kita dapat dipahami dengan jelas. Misalnya, katakan "Maaf, saya tidak dapat menerima tawaran ini" atau "Saya tidak bisa melakukannya pada saat ini."
- Tidak Perlu Membenarkan atau Memberi Alasan yang Berlebihan: kita tidak perlu memberikan alasan yang terlalu banyak atau membenarkan keputusan kita. Menyampaikan penolakan dengan keyakinan dan tegas sudah cukup. Misalnya, katakan "Saya menghargai ajakan Anda, tetapi saya tidak dapat menghadiri acara tersebut" tanpa perlu memberikan penjelasan panjang.
- Mempertahankan Kontak Mata dan Bahasa Tubuh yang Tegas: Saat menolak, penting untuk mempertahankan kontak mata dengan orang yang kita tolak. Hal ini menunjukkan kepercayaan diri dan konsistensi dalam komunikasi kita. Selain itu, pastikan bahasa tubuh kita menunjukkan keyakinan, seperti posisi tubuh yang tegap dan ekspresi wajah yang mantap.
- Menawarkan Alternatif atau Solusi yang Layak: Jika memungkinkan, coba tawarkan alternatif atau solusi yang dapat membantu orang yang kita tolak. Misalnya, jika kita tidak dapat membantu mereka dengan permintaan tertentu, kita bisa menyarankan orang lain yang mungkin bisa membantu atau memberikan saran yang relevan.
- Tetap Tenang dan Tidak Terpengaruh oleh Tekanan Eksternal: Menolak mungkin akan dihadapi dengan berbagai respons dari orang lain, termasuk kemungkinan tekanan atau upaya meyakinkan kita untuk menerima. Dalam situasi seperti ini, tetap tenang, berpegang pada keputusan , dan jangan membiarkan tekanan eksternal mempengaruhi keyakinan diri kita.
Jangan Merasa Bersalah atau Menyesal: Ingatlah bahwa kita memiliki hak untuk menolak permintaan yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau nilai-nilai diri kita. Jangan biarkan rasa bersalah atau penyesalan datang kepada kita. Tetaplah teguh pada keputusan kita dan ingatkan diri sendiri bahwa menolak adalah langkah yang penting dalam menjaga keseimbangan dan kesejahteraan diri kita.
Berdasarkan pemaparan diatas, tidak berarti semua hal harus kita tolak, kita harus pandai-pandai memilih mana yang sekiranya dapat memberi manfaat terhadap kita dan orang lain, dan jika dilakukan tidak akan mengecewakan. Dan juga apabila ingin melakukan penolakan bisa juga dengan menggunakan langkah-langkah seperti diatas
Keberanian untuk menolak adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan, integritas, dan kesejahteraan kita. Dengan menghormati diri sendiri, menghargai waktu dan energi, serta mempertahankan integritas pribadi, kita dapat hidup dengan lebih autentik dan bahagia. Melakukan penolakan dengan komunikasi yang jelas dan empati, serta memberikan alternatif atau solusi, membantu menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain.
Semoga dapat bermanfaat, terimakasih ^^
Penulis (Almadhani Nur Fadila) merupakan seorang Mahasiswi Universitas Airlangga, tepatnya berasal dari Fakultas Kedokteran Gigi, saat ini sedang menempuh semester dua.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.