Slamet Samsoerizal
9 Indikator Tempat Kerja Anda Ber-Toxic
Gaya Hidup | 2023-05-24 17:43:41
Ada 9 indikator atau penanda ihwal tempat kerja Anda penuh toxic. Ini menurut Nina Derwin sebagaimana diungkap dalam laman redbook. Kesembilan indikator tersebut adalah high turnover, gossip, fear of retribution, unclear boundaries and responsibilities, lack of trust, ineffective or poor communication, nonverbal feedback, lack of confidence in leadership, dan fear of asking questions.
Perputaran Tinggi (high turnover)
Salah satu tanda yang paling jelas dari lingkungan kerja yang beracun (toxic) adalah bahwa karyawan tampaknya tidak bertahan lama di perusahaan. Jika karyawan merasa ada masalah yang meluas yang tidak dapat diperbaiki, mereka kemungkinan besar akan resign.
Gosip (gossip)
Jika karyawan tidak merasa ada protokol untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang sehat dan efektif, mereka cenderung mengeluh atau curhat satu sama lain dengan cara yang tidak sehat. Gosip seringkali merupakan hasil dari tempat kerja yang tidak membuat karyawan merasa dilihat atau didengar.
Takut akan Retribusi (fear of retribution)
Karyawan harus merasa diberdayakan untuk mengatasi masalah dan menyelesaikan masalah tanpa takut akan pembalasan. Pemimpin harus menghabiskan waktu berbicara dengan karyawan dan mendorong peningkatan budaya tempat kerja, dan jika tidak, lingkungan perlahan tapi pasti akan menjadi beracun.
Batasan dan Tanggung Jawab yang Tidak Jelas (unclear boundaries and responsibilities)
Ketika karyawan tidak jelas tentang tanggung jawab mereka atau tanggung jawab rekan kerja mereka, tempat kerja dapat dengan cepat menjadi suram. Langkah-langkah harus dilakukan sehingga batas-batas dapat didefinisikan dengan jelas dan kepemimpinan bertanggung jawab untuk mengatur suasana.
Kurangnya Kepercayaan (lack of trust)
Entah karena karyawan tidak percaya satu sama lain atau mereka tidak percaya kepemimpinan, kurangnya kepercayaan adalah indikator bagus bahwa ada masalah dalam budaya tempat kerja. Hasil dari kurangnya kepercayaan sering kali berupa perselisihan antara rekan kerja atau kolaborasi yang buruk.
Komunikasi yang Tidak Efektif atau Buruk (ineffective or poor communication)
Komunikasi terbuka sangat penting untuk budaya tempat kerja yang sehat dan ramah. Ketika para pemimpin menunjukkan komunikasi yang tidak efektif atau buruk, hal itu akan merembes ke bawah dan menyebarkan racun ke seluruh perusahaan.
Umpan Balik Nonverbal (nonverbal feedback)
Tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata, dan kemudian memutar mata, diam, dan mengangkat bahu adalah tanggapan umum terhadap pertanyaan atau masalah yang diangkat, itu jelas merupakan tanda bahaya. Jika karyawan tidak repot-repot berbicara kepada pimpinan, mungkin ada racun di dalam air.
Kurang Percaya Diri dalam Kepemimpinan (lack of confidence in leadership)
Karyawan harus merasa percaya diri dalam kepemimpinan dan percaya pada keterampilan dan kemampuan pengambilan keputusan pemimpin mereka. Jika karyawan kurang menghargai pemimpin mereka dan kurang percaya pada pekerjaan mereka, itu adalah resep untuk toksisitas di tempat kerja.
Takut Bertanya (fear of asking questions)
Jika mengajukan pertanyaan tidak disukai dan bukannya didorong, budaya tempat kerja akan menderita. Mengajukan pertanyaan adalah cara terbaik untuk belajar dan mendapatkan informasi baru, dan ketika pertanyaan berhenti ditanyakan, komunikasi terhenti dan kesalahan terjadi. ***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
