Ruang Publik Sebagai Media Transfer Opini Publik
Info Terkini | 2021-12-24 14:46:46Sekarang ini pemanfaatan media sosial dapat mengubah keadaan menjadi suatu kebebasan dalam berpendapat serta lebih mudah dalam berkumpul dengan orang-orang yang memiliki minat dan kesamaan lainnya. Fungsi dari media sosial sebagai tempat untuk mencurahkan kekesalan, menyuarakan aspirasi, mengumpulkan kekuatan dan opini publik memang telah menjelma menjadi aksioma yang nyata, yang nantinya bisa juga mendapat dukungan dari masyarakat lain
Kebutuhan menggunakan media sosial ataupun internet semakin berkembang, hal tersebut dapat terjadi karena faktor dari berbagai fasilitas yang disediakan oleh internet. Tidak hanya itu, media sosial kini mampu merevolusi praktik politik dunia. Yang mana media sosial sebagai ruang wacana publik mampu menjelma memprasaranai seluruh manusia untuk saling berdialektika, tidak ada batasan ataupun sekat-sekat untuk warga. Sehingga siapapun dapat saling mengkritik, baik antar individu, individu dengan masyarakat maupun masyarakat dengan pihak pemerintah.
Media sosial telah memberikan kesempatan terhadap publik, untuk ikut terlibat atau berpartisipasi dalam melakukan aktivitas politik melalui blogging dan jurnalisme warga (citizen journalism) serta dapat juga melalui situs-situs user generated content seperti YouTube. Kita mengetahui bahwa Youtube adalah media sosial yang berkategorikan generated content atau dengan kata lain, kita sebagai creatornya yang menentukan kontennya sendiri. Yang mana youtube dapat dijadikan sebagai sarana menyampaikan informasi kepada khalayak, adapun seperti facebook dan twiiter yang di gunakan untuk menyampaikan ekspresi dari setiap individu melalui teks, foto, dan video. Seperti contoh dalam konflik antara mertua Vanesha dan ayah kandungnya, isu tersebut terus memanas hingga saat ini, salah satu pihak yang terus melaporkan tindakan yang menurutnya merugikan dirinya. Momen inipun dimanfaatkan netizen untuk mengungkapkan keresahannya, seperti cuplikan komentar di bawah ini:
“terus aja cari cari kesalahan mulu idupnya. Kasian gala ”
"pak d*** ini ternyata pinter juga ya, pinter mempermalukan dirinya sendiri"
hal tersebut menimbulkan dua kubu yaitu kubu mertua dan ayah kandung juga memicu perang komentar dalam media sosial yang mana benar-benar sangat dimanfaatkan untuk saling serang beradu argumen.
Pada prinsipnya media sosial bersifat bebas dan terbuka dalam hal politik hal itu sering juga dimanfaatkan oleh politisi, sehingga menjadi sasaran yang empuk dalam rangka meraih perhatian publik. Terlebih saat musim Pemilu. Para politikus saling berlomba membentuk pencitraan baik di depan publik lewat media sosial itu tidak semata hanya untuk dikenal sebagai tokoh yang pro rakyat, namun dibalik itu politikus memiliki tujuan yang lebih visioner. Sifat media sosial yang sangat bebas membuat para politisi memanfaatkan media sosial untuk menarik perhatian masyarakat, yang mana mereka saling berkompetisi dengan membentuk pencitraan yang begitu variatif agar masyarakat menyukainya. Namun, agar kita tidak terjebak oleh berita hoax dari opini publik yang disuguhkan oleh media sosial, ataupun ingin mengetahui tentang kebenaran informasi tersebut, maka sebagai masyarakat yang peduli terhadap tegaknya kebenaran, hendaknya kita mencari referensi lain seperti buku, majalah, koran, biografi tokoh-tokoh negara ataupun melacaknya lewat media massa. sehingga masyarakat tidak mudah terbawa arus, dan terseret dalam kesesatan informasi. Agar kita dapat berevolusi menjadi masyarakat yang lebih cerdas dan berintelek.
Fenomena diatas menunjukan media sosial memunculkan sisi berbeda dari penggunanya, sebagai ruang publik media sosial telah memberikan kontribusi penting dalam komunikasi dimana hubungan dengan orang lain semakin banyak dan luas. Ada beberapa aspek penting dari kehadiran media sebagai ruang publik, media sosial dimanfaatkan oleh berbagai lapisan sosial masyarakat untuk penyebaran informasi, sosialisasi, ekspresi diri, dan hiburan. Media sosial sebagai sarana mengisi ruang publik dengan diskusi mengenai isu-isu aktual, terutama hal-hal yang menyangkut kepentingan umum, politik, dan permasalahan sosial. Ramainya media sosial dengan informasi dan berbagai tanggapan dan komentar memungkinkan terjadinya peningkatan kesadaran dan ikatan politik serta ikatan sosial. sebagai bagian dari perkembangan budaya, media sosial menjadi sarana penyemai gagasan, ekspresi diri, serta menjadi bagian dari komodifikasi pesan.
Dengan demikian kehadiran media sosial dalam ruang publik merupakan media yang sangat penting dalam membantu para pengguna mengekspresikan sikap dan pemikirannya. Signifikannya keberaadan media sosial di dalam kehidupan masyarakat, telah menunjukkan betapa media sosial bukan hanya menjadi sumber informasi yang dikomunikasikan dan diterima secara pasif namun bertransisi menjadi mata rantai jaringan komunikasi personal maupun kolektif yang terus tersambung diantara para penggunanya.
Hadirnya media sosial, masyarakat dapat menyatakan apa yang ingin ia katakan kepada orang lain, mempublikasikan sesuatu yang menurutnya menarik atau bahkan hanya sekedar memberikan informasi yang sifatnya hiburan. Berbagai media sosial kini semakin didukung dengan platform yang bisa saling terhubung satu dengan lainnya. Media sosial seolah menebar jaring besar yang siap untuk menangkap ikan-ikan dilautan, itulah perumpamaan bagaimana media sosial telah berhasil menjaring jutaan penggunanya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.