Mata Kuliah Literasi Digital : Universitas harusnya menerapkan ini!
Teknologi | 2023-05-24 10:19:39Pada era teknologi saat ini, bukanlah hal yang asing lagi dengan kata ‘digital’. Istilah digital mengarahkan pada segala sesuatu yang terkait dengan komputasi dan teknologi informasi modern. Sedangkan Literasi Digital adalah cara orang menggunakan sarana mediasi teknologi digital yang tersedia bagi mereka untuk mengambil tindakan dan memahami kondisi dalam konteks sosial, budaya, dan ekonomi tertentu. (Jones et al, 2021). Maka bukan keanehan lagi jika digitalisasi sudah menyebar dimana-mana. Tentu terdapat dampak yang positif maupun negatif dengan adanya digitalisasi ini. Dampak positifnya yaitu membantu perkembangan kemajuan kehidupan manusia entah di sektor teknologi, ekonomi, kesejahteraan, dll. Akan tetapi, dampak negatifnya juga ada yaitu berkurangnya rasa toleransi, kurangnya privasi dan keamanan data, praktik trolling, tautan kebencian, dan catfishing.
Maka diperlukannya Literasi Digital sebagai pegangan dalam berselancar di era teknologi saat ini agar kita dapat lebih bijaksana dan cerdas dalam penggunaan media informasi yang ada. Seperti beberapa kampus yang telah menerapkan Literasi Digital sebagai mata kuliah yang ada, contohnya Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.
Menurut para dosen pengajar mata kuliah ini, Literasi Digital penting untuk membantu universitas memenuhi tuntutan dunia digital yang terus berkembang. Melalui pemahaman yang baik tentang teknologi digital dan etika penggunaannya, mahasiswa dapat menjadi individu yang lebih kompeten dan bertanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Apa saja sih yang membuat Literasi Digital menjadi penting untuk diterapkan? Berikut penjabarannya.
- Kemampuan untuk dengan cepat mencari dan mengevaluasi massa besar informasi.
Kemampuan ini mengacu pada kecakapan seseorang dalam mencari dan mengumpulkan informasi dengan efisien dari berbagai sumber yang berbeda, serta mengevaluasi dan menyaring informasi tersebut. Kemampuan ini membuat kualitas informasi yang kita hasilkan lebih relevan, bisa diandalkan dan lebih berkualitas. Kegiatan yang mendukung kemampuan ini terdiri dari keterampilan filtering dan penggunaan mesin cari yang efektif.
- Kemampuan untuk memisahkan yang 'benar' dari yang 'palsu' dalam ekosistem informasi yang kompleks.
Dalam era digital ini, akses terhadap informasi yang ada di internet lebih mudah dan cepat yang berdampak meningkatnya informasi yang salah, menyesatkan dan palsu. Hal ini menyulitkan kita membedakan antara fakta maupun hoax yang bertebaran. Kita harus mempunyai kemampuan ini untuk dapat mengidentifikasi dan membedakan informasi yang akurat, valid, dan dapat dipercaya dari berbagai informasi yang beragam dan seringkali bertentangan. Kemampuan tersebut bisa dimulai dengan lebih kritis dan skeptis, verifikasi sumber informasi, crosscheck informasi, dan lain-lain.
- Kemampuan berpikir secara komprehensif dan menyambungkan informasi dari berbagai sumber.
Merujuk kepada cara seseorang untuk mengintegrasikan, menganalisis, dan menghubungkan informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber dengan cara terhubung. Sehingga dengan kemampuan ini dapat membuat kita lebih mudah mengidentifikasi pola dan hubungan informasi, menggali perspektif yang beragam, dan mengembangkan keterampilan analisis. Kemampuan ini dapat dilakukan dengan cara lebih kritikal terhadap informasi yang ada.
- Kemampuan untuk editing digital content.
Sebagai mahasiswa sudah tidak asing lagi dengan kata ‘editing’ yang merupakan skill yang harus dikuasai oleh mahasiswa untuk menunjang kehidupan perkuliahannya. Entah untuk editing tugas PPT, video, poster, infografis, dll. Saat ini banyak aplikasi dan website yang dapat membuat kita mengembangkan kemampuan ini, seperti Canva, Inshot, Capcut, Adobe, dll.
- Personal branding/organizational branding.
Kedua hal tersebut berfokus pada pembangunan citra maupun reputasi yang kuat baik pada individu maupun organisasi dan membedakan diri dari pesaing. Kemampuan-kemampuan yang bisa kita gunakan untuk menunjang personal branding/organizational branding yaitu kemampuan untuk membuat dokumen multimodal yang kompleks (seperti story instagram) yang menggabungkan kata, grafik, video, dan audio, Kemampuan untuk membuat dan mengelola profil online yang dinamis di jejaring sosial yang besar dan kompleks; Kemampuan untuk menjelajahi dan menavigasi dunia online yang membuat kita dapat berinteraksi secara online.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam era digitalisasi yang terus berkembang, literasi digital menjadi keterampilan yang penting. Dengan meningkatkan literasi digital, mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak, berpartisipasi aktif dalam masyarakat digital, dan mengakses informasi serta peluang yang lebih luas. Diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak untuk memperkuat literasi digital, termasuk pendidikan, pelatihan, kesadaran masyarakat, dan pengembangan sumber daya digital yang memadai. Dengan demikian, seorang individu terutama mahasiswa dapat membangun masyarakat yang lebih terhubung dan inklusif di era digital ini.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.