Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Farah Rizki Aprilia

Anemia saat Hamil Berpotensi Lahirkan Anak Stunting

Edukasi | Tuesday, 23 May 2023, 23:31 WIB
Image by pikisuperstar on Freepik

Anemia atau yang biasa kita kenal dengan kurang darah merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh kurangnya suplai sel darah merah sehingga menurunnya jumlah hemoglobin. Hemoglobin merupakan protein yang terdapat di dalam sel darah merah yang fungsinya untuk mengangkut oksigen dari paru-paru untuk dibawa ke seluruh tubuh. Anemia dapat dialami siapa saja termasuk ibu hamil. Anemia pada ibu hamil merupakan penyebab potensial morbiditas dan mortalitas ibu dan anak yang memberi pengaruh kurang baik bagi ibu dan memiliki potensi melahirkan anak yang stunting.

Anemia pada kehamilan disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya adalah :

1. Faktor yang pertama adalah kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi gizi adalah penyebab umum anemia pada ibu hamil karena zat besi sangat penting untuk produksi hemoglobin. Selama kehamilan, kebutuhan zat besi meningkat karena perluasan massa sel darah merah ibu dan pertumbuhan janin serta plasenta. Jika simpanan zat besi ibu tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan yang meningkat ini, ibu dapat mengalami anemia.

2. Faktor kedua adalah usia ibu hamil yang 20 tahun dan >20 tahun dan >35 tahun. Usia ideal wanita untuk hamil adalah di antara 20-35 tahun, apabila kurang atau lebih dari usia tersebut maka akan mengakibatkan berbagai macam resiko salah satunya anemia pada kehamilan. Hal tersebut dikarenakan pada usia 20 tahun, usia ibu masih muda dan masih dalam masa pertumbuhan yang membutuhkan banyak zat gizi. Usia ibu hamil yang >35 tahun menyebabkan anemia karena pada usia tersebut daya tahan tubuh ibu sudah mulai menurun.

3. Faktor yang ketiga adalah jarak kehamilan yang terlalu dekat dengan kelahiran sebelumnya yaitu 2 tahun. Jarak kelahiran dekat menyebabkan anemia karena kondisi dari ibu belum sepenuhnya pulih. Pemenuhan kebutuhan akan zat gizi juga belum optimal, namun sudah harus memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi pada janin yang dikandungnya.

4. Faktor keempat yang mempengaruhi kejadian anemia adalah kurangnya pengetahuan tentang gizi dan kesehatan. Masih terdapat ibu hamil yang kurang sadar dan kurang pengetahuan akan pentingnya mengkonsumsi zat besi pada saat kehamilan. Hal ini dikarenakan tablet besi dapat menimbulkan efek samping yang mengganggu sehingga ibu hamil cenderung menolak untuk mengkonsumsinya. Padahal pada masa kehamilan diperlukan tambahan zat besi agar tidak anemia, dimana salah satu penyebab anemia adalah defisiensi zat besi.

Ibu hamil yang mengalami anemia berpotensi mengakibatkan stunting pada anak. Kaitannya adalah dengan pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandung. Anemia pada ibu hamil menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Selama masa kehamilan, janin membutuhkan pasokan oksigen yang memadai yang sebagian besar disediakan oleh ibu melalui plasenta. Ketika ibu mengalami anemia, pasokan oksigen yang diperlukan oleh janin dapat terhambat, sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin secara keseluruhan. Oleh karena itu, anemia pada ibu hamil tidak boleh dianggap remeh, karena sangat berisiko tinggi.

Ditulis oleh Farah Rizki Aprilia, Mahasiswa Universitas Airlangga

Referensi :

Black, J. M dan Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Edisi 8. Disunting oleh A. Suslia, dkk. Jakarta: CV Pentasada Media Edukasi.

Goonewardene, M., Shehata, M., & Hamad, A. (2012). Anemia In Pregnancy. Best Practice & Research Clinical Obstetrics & Gynaecology, 26(1), 3–24.

Sari, Senja Artika, Nuri Lutfiatul Fitri, dan Nia Risa Dewi. (2021). Hubungan Usia Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Kota Metro. Jurnal Wacana Kesehatan, 6(1), pp. 23-26.

Sjahriani, Tessa dan Vera Faridah. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil. Jurnal Kebidanan, 5(2), pp. 106-115.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image