Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image hasan munawir

Penanganan Diabetes Melitus dengan Metode Herbal

Lainnnya | Tuesday, 23 May 2023, 20:16 WIB
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fpunchng.com%2Fherbal-healing-drug-linked-to-36-deaths-experts-warn%2F&psig=AOvVaw2CQzhBaglAl_w0ywld9SMt&ust=1684933604957000&source=images&cd=vfe&ved=0CBEQjRxqFwoTCID5n_rAi_8CFQAAAAAdAAAAABAY" />
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fpunchng.com%2Fherbal-healing-drug-linked-to-36-deaths-experts-warn%2F&psig=AOvVaw2CQzhBaglAl_w0ywld9SMt&ust=1684933604957000&source=images&cd=vfe&ved=0CBEQjRxqFwoTCID5n_rAi_8CFQAAAAAdAAAAABAY

Penyakit diabetes melitus di Indonesia sudah ada sejak dahulu, bahkan banyak sekali masyarakat Indonesia terkena penyakit tersebut. Berbagai metode terapi medis telah dilakukan, dan pemerintah pun terus berupaya untuk meminimalisir terkenanya penyakit tersebut demi menjaga kesehatan bangsa Indonesia.

Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang dimana kadar gula darah dalam tubuh manusia cukup tinggi. Penyebabnya ialah tubuh manusia tidak dapat memproduksi suatu hormon yaitu insulin, sehingga membuat tubuh tidak dapat menyerap kandungan gula dengan baik. Diabetes melitus biasanya dimiliki oleh sesesorang dengan rentan usia lanjut, dikarenakan pada usia tersebut tubuh manusia tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup atau tidak dapat menggunakannya secara efektif, sehingga sangat mudah terjangkit penyakit diabetes melitus. Namun, tak dapat disangka usia muda pun dapat pula terkena penyakit tersebut apabila tidak menerapkan pola kesehatan yang baik.

Pengobatan terhadap penyakit diabetes sudah banyak dilakukan di negara Indonesia, seperti terapi insulin, obat diabetes, bahkan hingga operasi. Dengan banyaknya variasi pengobatan, terdapat suatu pengobatan dengan menggunakan biaya yang sangat terjangkau dan dapat menjadi pilihan alternatif terhadap penyakit diabetes melitus, yaitu pengobatan dengan metode herbal.

Pada awalnya metode pengobatan herbal tidak dapat dipercaya oleh masyarakat karena pengotan tersebut masih minim dikonsumsi oleh masyarakat luas. Namun, dengan berangsur-angsur masyarakat mulai memahami metode alternatif ini. Karena bersifat alternatif, masyarakat mulai tertarik untuk melakukan pengobatan diabetes melitus dengan metode herbal. Setelah melakukan sendiri, baru mereka tahu dengan sesungguhnya bahwa cara tersebut dapat menyembuhkan. Namun, tak sedikit masyarakat juga yang tidak percaya meskipun telah mencoba dan akhirnya kembali kepada pengobatan semula menggunakan obat-obat kimia.

Metode pengobatan herbal adalah suatu pengobatan yang memanfaatkan keanekaragaman tumbuhan obat di Indonesia sebagai terapi dalam penyakit diabetes melitus Dengan banyaknya keanekaragaman tumbuhan obat di Indonesia, metode herbal telah menjadi sumber dalam metode pengobatan terhadap penyakit diabetes melitus. Segala bentuk riset dan penelitian telah dilakukan sebagai upaya dalam penanganan penyakit tersebut.

Saat ini, diketahui sebanyak 229 spesies dari 70 famili telah dimanfaatkan sebagai ramuan herbal yang digunakan secara tunggal maupun campuran. Kumis kucing dan sambiloto dikenal sebagai 2 tumbuhan yang paling digunakan oleh masyarakat untuk penanganan penyakit diabetes melitus, sebab kedua tanaman tersebut apabila dikombinasikan dapat menjadi kunci untuk menurunkan gula darah terhadap penyakit diabetes melitus.

Penderita penyakit diabetes melitus memang seharusnya melakukan berbagai terapi untuk menunjang penyembuhan penyakitnya seperti salah satunya metode pengobatan herbal. Upaya ini dapat menjadi alternatif yang sangat terjangkau dan mudah didapatkan dalam lingkungan sekitar, serta dapat mengurangi resiko terhadap kecanduan obat-obat berbahan dasar kimia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image