Smart Education: Pengenalan Budaya Melalui Game Online
Lainnnya | 2023-05-23 18:41:04Indonesia adalah Negara yang memiliki beribu-ribu pulau terbanyak di dunia. Tidak hanya itu saja, Indonesia juga kaya akan keberagaman baik suku, agama, maupun budaya. Karena perbedaan tersebut, memunculkan sebuah ilmu kebudayaan serta ilmu perbedaan yang seringkali muncul pada pembelajaran di sekolah. Bahasa yang berbeda, seni budaya yang berbeda, bahkan agama yang berbeda. Jika di sekolah pembelajaran dikemas sebagaimana guru menerangkan kepada murid dan memberikan kuis, itu sudah menjadi sesuatu yang wajar. Contoh saja ketika pembelajaran sejarah dan seni kebudayaan tentang Indonesia diberikan dengan cara bermain peran ataupun membaca dongeng. Belajar seperti itu sudah sangat biasa dan membosankan. Bagaimana jika pengenalan budaya dilakukan lebih menarik lagi? Melalui game? Atau pengenalan karakter dalam game yang memiliki filosofi kebudayaan Indonesia?
Edukasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara unik agar tidak terkesan membosankan atau kurang menarik. Mempelajari suatu budaya juga dapat dilakukan dengan sangat menyenangkan yaitu melalui game online. Di Indonesia, terutama di kalangan remaja sudah pasti tidak awam dengan game online. Permainan dari handphone yang dapat diakses siapa saja serta dapat bermain bersama sepuasnya. Permainan ini memiliki sisi positif dari pengenalan kebudayaan Indonesia melalui karakter game yang dimainkan. Banyak sekali karakter game dari permainan yang berbeda hadir membawakan sebuah latar belakang karakter tersebut dari tokoh dongeng sejarah Indonesia.
Pengenalan Karakter Tokoh Mitologi Indonesia
Karakter game paling eksis saat ini adalah karakter dari Kadita yaitu gambaran dari Nyi Roro Kidul. Kadita sendiri merupakan karakter dari game Mobile Legend yang menggambarkan sosok mitologi Indonesia yaitu Ratu pantai Selatan.
Pada game Mobile Legend juga terdapat salah satu karakter yang tidak kalah terkenal juga, yaitu Gatot Kaca. Karakter Gatot Kaca adalah seorang tokoh dalam cerita Mahabarata sebagai putra Bima atau Werkudara dari keluarga Pandawa. Dari dua sosok karakter game ini juga dijelaskan pada latar belakang karakter mereka sama persis seperti dongeng serta cerita mitologi Indonesia. Karakter game tokoh Indonesia tidak hanya ada pada game Mobile Legend saja. Pada game Vainglory juga terdapat karakter Reza, yaitu Leak yang terinspirasi dari makhluk legenda asal Bali.
Sarana Pembelajaran Baru
Pengenalan karakter game dengan menggunakan sosok tokoh cerita Indonesia, sangat menginspirasi para perancang game dalam mengasah kreatifitas melakukan pengenalan budaya Indonesia dikemas dengan sangat menarik. Game tidak selamanya menjadi suatu kegiatan pengaruh buruk yang adiktif bagi penggunanya. Namun, game dapat menjadi sarana edukasi unik serta menarik bagi pelajar yang memang memiliki gaya tersendiri dalam belajar. Selain itu, pengenalan karakter game online dengan menggunakan tokoh cerita Indonesia juga membuka jalan dalam mengenalkan Indonesia yang beragam pada dunia. Mengapa begitu? Sebab, melalui penciptaan game yang mudah dimainkan dan penuh ide kreatif dari perancangnya, dapat menarik perhatian para gamers dan secara tidak langsung pengenalan budaya Indonesia telah tersampaikan.
Belajar budaya tidak harus serta merta dengan membaca buku ataupun datang langsung pada lokasi kebudayaan. Belajar budaya melalui game juga sangat membantu dan lebih menyenangkan karena pembawaan yang santai dan tidak kaku.dari inovasi ini, para penerus bangsa yang memang berkeinginan untuk menjadi seorang perancang game bisa termotivasi untuk mengenalkan kebudayaan Negara sendiri melalui cara unik dari pengenalan karakter game online. Tidak ada kesulitan apabila dapat terpecahkan dengan hal mudah yang kreatif dan menyenangkan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.