Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Valerie Kezia Elim

Wisata Gereja Ayam Bukit Rhema Jadi Bukti Kerukunan Seluruh Umat Bangsa

Wisata | Tuesday, 23 May 2023, 10:05 WIB
Sumber: Pinterest (@echoesdeep)

Terletak di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, tak jauh dari situs ternama Candi Borobudur, terdapat sebuah wisata religi yang menawarkan keindahan lewat arsitektur yang megah dan indah. Seperti umumnya, gereja merupakan sebuah tempat ibadah khusus bagi umat Kristiani tetapi tidak untuk Gereja Ayam di Magelang.

Gereja Ayam, sebuah rumah doa yang dibangun oleh Daniel Alamsjah pada tahun 1992 ini merupakan sarana ruang doa bagi setiap umat agama, bahkan terdapat beberapa ruang tersendiri bagi tiap-tiap agama. Gereja Ayam dibangun atas keinginan Daniel ketika mendapat pergumulan bahwa ia tergerak untuk mendirikan sebuah tempat untuk berdoa di perbukitan terpencil dan jauh dari keramaian. Menurut pendapat warga setempat, bentuk gereja ini terinspirasi oleh burung merpati yang melambangkan kedamaian dan kasih. Namun, para pengunjung lebih familiar dengan nama Gereja Ayam.

Saat ini keberadaan Gereja Ayam sebagai tempat wisata religi semakin dikenal banyak orang. Terutama ketika lokasi ini digunakan untuk syuting film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2, masyarakat semakin antusias untuk melihat pemandangan indah situs ini.

Ketika masuk ke dalam bangunan Gereja Ayam, Anda langsung dapat melihat beberapa ruang doa pribadi yang biasa digunakan pengunjung. Untuk menghormati serta menjaga ketenangan beribadah, pengunjung diharapkan untuk tidak mengambil foto atau video dan menjaga keheningan. Selain ruang doa, pengunjung dapat menikmati kegiatan saat berada di Gereja Ayam, salah satunya melihat pemandangan dari pucuk mahkota. Pengunjung dapat menikmati keindahan mahatari terbit dan terbenam dari tempat ini.

Gereja Ayam cukup menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini. Arsitektur yang menawan serta keindahan alam membuat tempat ini layak dikunjungi ketika berlibur. Namun yang lebih menarik, sejarah pembangunan Gereja Ayam bukanlah tempat ibadah untuk satu umat saja melainkan rumah doa bagi segala umat. Konsep rumah doa yang berbeda dijelaskan oleh William, putra ke-5 Daniel Alamsjah. William mengatakan bahwa terdapat kesalahpahaman masyarakat bahwa Gereja Ayam diperuntukkan untuk sebagian umat saja. Untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut, Gereja Ayam memiliki tim yang bersedia untuk menjelaskan sejarah tempat ini.

Toleransi antarumat beragama terasa kuat ketika berada ditempat ini. Wisatawan yang datang kemari banyak meninggalkan ulasan dan apresiasi positif untuk tempat ini. Bahkan beberapa diantaranya mengajak kita untuk sadar akan persatuan didalam perbedaan.

Manusia pada hakikatnya akan selalu hidup berdampingan. Kadang kala, manusia menemukan perselisihan akan keyakinan hidup. Untuk mewujudkan kehidupan antarumat beragama, harus tercipta kemauan serta niat untuk hidup berdampingan dengan damai dan tentram. Maka dari itu, penting untuk menyadari bahwa sejatinya hidup akan selalu menemukan perbedaan. Fokusnya adalah bagaimana kita membuat perbedaan tersebut tidak menjadi hambatan tetapi terasa saling melengkapi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image