Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aura Fimellinda

Pelestarian Seni dan Budaya di wilayah Surabaya, Khususnya di Universitas Airlangga

Pendidikan dan Literasi | 2023-05-22 22:54:38
Sumber: dokumen pribadi

Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang telah diciptakan dan dipegang oleh seseorang atau sekelompok orang. Itu diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya tetapi tidak diwariskan. Budaya daerah diartikan sebagai budaya yang tumbuh subur dan berkembang di suatu lokasi tertentu dan merupakan warisan leluhur suku yang pernah tinggal di sana.

Pelestarian budaya merupakan proses atau cara perlindungan warisan budaya dari kemusnahan dan kerusakan. Melestarikan budaya merupakan kewajiban bagi setiap warga untuk mempertahankan kearifan lokal, tradisi, dan kebudayaan yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Saat ini, ketika budaya asing dengan mudah masuk ke dalam negeri, keberadaan budaya lokal terancam. Orang-orang muda yang terbawa oleh globalisasi mungkin berpotensi diri mereka terhanyut dalam budaya asing, seperti budaya Western atau Korean culture, yang sekarang sudah mendunia.

Di daerah Surabaya sendiri, yang merupakan daerah Jawa, terdapat komunitas yang berperan dalam melestarikan budaya atau sejarah. Komunitas ini dikenal sebagai "Begandring Soerabaia". Begandring Soerabaia adalah perkumpulan orang-orang yang tertarik dengan heritage, budaya dan masalah sosial dan ingin berbagi isu-isu sejarah dan cagar budaya. Begandring Soerabaia berupaya berkontribusi dalam pelestarian warisan budaya dan promosi pemajuan budaya melalui kegiatannya, antara lain bedia begandring.com.

Peran penting dalam melestarikan budaya dipengaruhi oleh pemuda dan pelajar mahasiswa, yang merupakan kunci masa depan bangsa. Universitas Airlangga sebagai salah satu perguruan tinggi di Surabaya juga berkomitmen terhadap pelestarian budaya khususnya budaya Jawa di tingkat universitas melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan di tingkat fakultas melalui Badan Semi Otonom (BSO).

Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Airlangga memiliki beberapa UKM yang bergerak di bidang kesenian dan budaya. Yang pertama adalah UKM Tari dan Karawitan (UKTK), didirikan pada tanggal 10 September 1988 untuk berlatih tari dan musik tradisional, yang meliputi latihan rutin dan keikutsertaan dalam perlombaan atau festival dalam berbagai tingkatan. Lainnya adalah UKM Teater, lebih tepatnya Teater Mata Angin (TeMA), yang didirikan pada 3 September 1999. Dalam perjalanannya, TeMA juga turut andil dalam pelestarian seni, khususnya seni pertunjukan.

Tentunya di tingkat fakultas juga terdapat wadah pengembangan keterampilan dan minat khusus mahasiswa yang kita kenal dengan nama Badan Seni Otonom (BSO). Sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, tentu saja FIB UNAIR memiliki beberapa lembaga yang berkomitmen dalam pengembangan seni dan budaya.

Pertama, BSO Teater Gapus, sebuah badan semi otonom yang berfokus pada Teater Gapus. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga terus mengembangkan potensi bakat-bakat baru di bidang seni peran, teater, monolog, dll.

Yang kedua adalah Persatuan Jendra Karawitan Sastra atau disebut juga BSO Pakarsajen. Sebagai salah satu komponen FIB UNAIR, Pakarsajen merupakan organisasi mahasiswa nonakademik yang berdedikasi untuk mengenalkan dan melestarikan budaya Jawa. Program kerja dan kegiatan yang dilakukan antara lain mengajar seni musik karawitan kepada mahasiswa internasional yang berkuliah di Universitas Airlangga.

Kemudian ada EDSAMAN yang sejak tahun 2011 berada di bawah naungan Divisi Sports and Arts, himpunan mahasiswa Departemen Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Airlangga. Bagi mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Inggris serta seluruh fakultas di Universitas Airlangga, EDSAMAN telah memberikan kesempatan bagi mereka untuk menekuni minat dan kemampuannya di dunia tari. Komunitas ini hadir untuk menyebarkan kesadaran tentang Tari Saman.

Ini adalah beberapa komunitas/organisasi yang bekerja untuk melestarikan seni dan budaya di wilayah Surabaya, khususnya di Universitas Airlangga. Dengan adanya komunitas/organisasi ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan ketertarikan para pemuda dan pelajar mahasiswa dalam menjaga dan melestarikan budaya daerah kita sebagai penerus masa depan bangsa agar tidak runtuh dibawah pengaruh budaya asing. Para pemuda dan pelajar mahasiswa juga diharapkan memiliki sikap kritis terhadap budaya asing, agar nilai-nilai budaya lokal tidak hilang dan tergantikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image