Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image yokebeth patria

Dampak Media Sosial terhadap Tingkat Stres Gen-Z

Edukasi | Monday, 22 May 2023, 12:59 WIB

Media sosial kini telah melekat, menjadi bagian yang tak terpisahkan, gaya hidup, bahkan kebutuhan dalam kehidupan mayoritas masyarakat di Indonesia, tak terkecuali GenZ. Mereka memberikan kita fasilitas yang luar biasa bagi kita, berinteraksi dengan orang terkasih, berbagi pemikiran dan keluh kesah, berpartisipasi dalam kegiatan global. Dengan perkembangan zaman yang sedemikian rupa, media sosial memberikan dampak yang luar biasa, terlebih dalam hal kesehatan mental.

Sebelum itu, mari mengenal lebih dalam apa itu Gen-Z dan kesehatan mental. Gen-Z adalah sebutan yang diberikan bagi generasi yang lahir sekitar tahun 1995 hingga tahun 2010. Generasi ini dikenal sangat mahir menggunakan teknologi, memiliki ambisi yang cukup tinggi, serta mengungkapkan ekspresi di dunia maya. Sedangkan kesehatan mental adalah kondisi dimana seseorang berada dalam keadaan batin yang damai, tentram, dan bisa menghargai orang disekelilingnya.

Tentu media sosial dapat memberikan manfaat bagi kesehatan mental. Mereka menghubungkan kita dengan orang yang kita sayangi serta memperluas jaringan sosial kita. Mereka juga bisa membangun rasa percaya diri, memberikan dukungan emosional disaat yang sulit, serta membuat kita tidak merasa sendirian.

Tapi di lain sisi, media sosial juga memiliki dampak negatif bagi kesehatan mental. Salah satunya adalah peningkatan perasaan kesepian serta isolasi sosial. Hal ini mungkin saja terjadi, terutama pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu dengan bermain media sosial dan kurang berinteraksi dengan orang lain secara langsung.

Media sosial juga dapat memicu kecemasan dan depresi. Perasaan ini dapat muncul apabila kita membandingkan diri kita dengan orang lain yang kelihatannya memiliki kehidupan yang lebih baik dari kita di media sosialnya. Akibatnya kita merasa selalu kurang, tidak bersyukur dan rendah diri.

Selain itu media sosial juga dapat memicu timbulnya stres dan tekanan mental. Setiap hal yang kita posting di media sosial adalah hal yang menurut kita terbaik, tak jarang orang-orang tampil beda di media sosialnya agar terlihat menarik. Selalu ingin menampilkan hal yang terbaik inilah yang memicu seseorang untuk memaksakan dirinya dan berakhir dengan tertekan. Apabila hal ini terus dilanjutkan maka bisa menimbulkan masalah lainnya seperti stres dan kelelahan mental.

Untuk mengurangi dampak negatif dari sosial media, saya memiliki beberapa tips yang bisa untuk diterapkan.

1. Membatasi Waktu Bermain Media Sosial

Saya biasanya membatasi diri saya untuk bersosial media, batas waktu yang saya terapkan adalah 1 jam/hari pada weekdays, ketika weekend saya tidak menerapkan limit waktu. Namun hal itu tentu dengan beberapa syarat, seperti tugas yang saya miliki telah rampung dan saya hanya boleh memilih satu hari di antara hari weekend, biasanya saya memilih hari Sabtu. Setelah saya menerapkan hal ini, saya menjadi pribadi yang lebih selektif dalam bermedia sosial karena saya tidak mau membuang waktu saya untuk informasi atau hal yang kurang memberi impact bagi diri saya.

2. Menghabiskan Waktu Bersama Keluarga atau Teman

Dengan menghabiskan waktu bersama orang terkasih maka waktu kita untuk memainkan media sosial juga akan berkurang. Terapkan aturan jika sedang berkumpul bersama anggota keluarga atau quality time tidak ada yang bermain handphone sekalipun, buat suasana yang seru bersama keluarga.

3. Jadilah Diri Sendiri

Ketika seseorang memakai topeng, lama-kelamaan dia akan mengalami lelah juga, sama seperti kita apabila terus berpura-pura dan hanya ingin menampilkan hal yang terbaik kita juga akan mengalami kelelahan mental. Jadilah diri anda sendiri tanpa harus berpura-pura, cari keunikan apa yang ada dalam diri anda, dengan begitu anda lebih bisa untuk percaya diri.

Mari kita kenali dampak media sosial dalam kehidupan kita, jangan sampai kita dikendalikan oleh media sosial. Jaga kesehatan mental, jaga tingkat stress generasi dengan bijak bermain media sosial.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image