Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nadiyah Amalia Dwi Aprilia

Sindrom Psikologi dari Berbagai Negara

Edukasi | Saturday, 20 May 2023, 18:07 WIB

Setiap negara memiliki budaya yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan suatu budaya memiliki fenomena yang tidak dialami oleh budaya lain. Fenomena yang dibahas dalam artikel ini adalah sindrom psikologi atau gangguan mental yang hanya ada di budaya tertentu saja.

Keunikan gangguan mental pada budaya tertentu telah dijelaskan di dalam Diagnostic of Statistical and Manual Mental Disorder IV (DSM-IV) dengan istilah culture-bound syndrom atau sindrom terikat budaya.

Hill (2001) menyatakan bahwa culture-bound syndrom memiliki pola gejala yang eksklusif untuk daerah atau populasi tertentu, dianggap secara lokal dan memiliki nama lokal, dan tidak mudah masuk ke dalam gangguan yang tercantum dalam sistem DSM atau ICD.

Berikut empat sindrom dari berbagai negara yang perlu kalian ketahui.

1. Amok (amuk)

Amok ditandai dengan periode penarikan sosial dan apatis yang diikuti dengan ledakan perilaku kekerasan, agresif, atau pembunuhan yang diarahkan pada orang dan benda. Individu setelah mengalami periode tersebut akhirnya pingsan karena lelah dan setelahnya tidak mengingat kejadian tersebut. Amok juga diketahui sering terjadi di kalangan laki-laki karena berkaitan dengan kehormatan dan harga diri.

Amok dilaporkan sekitar tahun 1800-an di Malaysia yang dianggap sebagai transformasi ekspresi emosional yang disebabkan oleh penjajahan. Pola perilaku serupa ditemukan di Laos, Filipina, Polinesia, Papua Nugini, Puerto Rico, dan pada suku Navajo.

2. Latah

Orang Indonesia sudah tidak asing dengan istilah ini, sebab latah pertama kali diamati di Indonesia dan Malaysia.

Latah merupakan hipersensitif terhadap rasa takut tiba-tiba yang banyak dialami oleh wanita paruh baya. Gejala yang sering terjadi yakni mengulangi ucapan (echolalia), meniru gerakan (echopraxia), mengucapkan kata-kata kotor (coprolalia), dorongan patuh pada perintah (automatic obedience), dan disorganisasi.

Sindrom latah juga ditemukan di wilayah lain di Asia Tenggara dengan istilah yang berbeda, seperti bab tschi, bah-tsi, baah-ji (Thailand) dan mali-mali dan silok (Filipina).

3. Hwa-byung

Sindrom ini berasal dari Korea Selatan. Diterjemahkan secara harfiah ke dalam Bahasa Inggris sebagai “Anger Syndrom" yang dikaitkan dengan penekanan kemarahan.

Gejala dari Hwa-byung meliputi insomnia, kelelahan, panik, takut akan kematian, pengaruh disforik, gangguan pencernaan, anoreksia, dispnea, jantung berdebar, sakit dan nyeri umum, serta perasaan ada massa di epigastrium.

Kata "Hwa-byung" digunakan oleh masyarakat korea untuk mengungkapkan konsekuensi mental dan fisik dari kemarahan yang ditekan.

4. Taijin kyofusho

Taijin kyofusho merupakan fobia sosial yang unik di Jepang. Sindrom ini ditandai dengan ketakutan intens individu bahwa bagian tubuh atau fungsinya akan tidak menyenangkan, mempermalukan, atau menyinggung orang lain, misalnya dalam hal penampilan, bau, ekspresi wajah, atau gerakan.

Kasus fobia sosial ini terjadi karena budaya Jepang yang malu-malu dan sangat mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan diri sendiri. Sindrom ini sudah masuk ke dalam sistem diagnostik resmi Jepang untuk gangguan jiwa.

Itulah beberapa sindrom unik dari beberapa negara, masih banyak, lho, sindrom lain yang bisa kita jumpai di suatu negara!

Sumber: American Psychiatric Association. 1994. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 4th edition (DSM IV-TR). Washington, DC: American Psychiatric Publishing.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image